Jaring Ikan, Warga Tasikmalaya Tewas Tenggelam di Sungai Citanduy
loading...
Seorang pria di Tasikmalaya, Jawa Barat bernama Kamaludin (30) ditemukan tewas di Sungai Citanduy, Kamis (24/9/2020) malam. iNews TV/Asep
A
A
A
TASIKMALAYA - Seorang pria di Tasikmalaya, Jawa Barat bernama Kamaludin (30) ditemukan tewas di Sungai Citanduy, Kamis (24/9/2020) malam.
Diduga korban tewas akibat terpelset dan tenggelam saat memasang jaring ikan ketika kondisi air sungai sedang deras. Jasad korban ditemukan dengan kondisi luka hidung dan bagian pelipis mata kanan berdarah akibat terbentur bebatuan sungai.
Petugas BPBD Tasikmalaya Erik Yowanda mengatakan, minimnya peralatan membuat tim gabungan mengalami kesulitan saat melakukan pencarian jasad korban di sungai.
Selain itu, kondisi lokasi yang terjal dan dalamnya sungai yang mencapai tiga meter juga menjadi kendala saat pencarian jenazah korban.
"Korban berhasil ditemukan sekitar pukul 23.00 WIB oleh tim Basarnas, BPBD, TNI dan Polri dibantu relawan di kedalaman tiga meter," ujar Erik.
"Saat diangkat, kondisi korban sangat mengenaskan dengan luka hidung dan pelipis mata keluar darah, diduga akibat terbentur bebatuan sungai," tambahnya.
Sementara ibu kandung korban Ita Rosita mengatakan, korban berangkat bersama tetangga rumah bernama nanang sekitar pukul 16.00 WIB untuk menjaring ikan di Sungai Citanduy. (Baca: Sat Reskrim Polres Majalengka Cokok Maling Tower Telekomunikasi).
"Saya sempat melarang, tapi korban memaksa dengan alasan yang terakhir, karena hari minggu korban akan kembali berangkat kerja sebagai buruh bangunan di Kabupaten Kuningan," pungkasnya.
Diduga korban tewas akibat terpelset dan tenggelam saat memasang jaring ikan ketika kondisi air sungai sedang deras. Jasad korban ditemukan dengan kondisi luka hidung dan bagian pelipis mata kanan berdarah akibat terbentur bebatuan sungai.
Petugas BPBD Tasikmalaya Erik Yowanda mengatakan, minimnya peralatan membuat tim gabungan mengalami kesulitan saat melakukan pencarian jasad korban di sungai.
Selain itu, kondisi lokasi yang terjal dan dalamnya sungai yang mencapai tiga meter juga menjadi kendala saat pencarian jenazah korban.
"Korban berhasil ditemukan sekitar pukul 23.00 WIB oleh tim Basarnas, BPBD, TNI dan Polri dibantu relawan di kedalaman tiga meter," ujar Erik.
"Saat diangkat, kondisi korban sangat mengenaskan dengan luka hidung dan pelipis mata keluar darah, diduga akibat terbentur bebatuan sungai," tambahnya.
Sementara ibu kandung korban Ita Rosita mengatakan, korban berangkat bersama tetangga rumah bernama nanang sekitar pukul 16.00 WIB untuk menjaring ikan di Sungai Citanduy. (Baca: Sat Reskrim Polres Majalengka Cokok Maling Tower Telekomunikasi).
"Saya sempat melarang, tapi korban memaksa dengan alasan yang terakhir, karena hari minggu korban akan kembali berangkat kerja sebagai buruh bangunan di Kabupaten Kuningan," pungkasnya.
(nag)
Explore More