Banyak SDM Kurang Tahan Tekanan di Dunia Kerja, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Dunia industri ternyata mengalami krisis Sumber Daya Manusia (SDM) cakap. Banyak jebolan sekolah vokasi yang kurang dapat berkomunikasi lisan atau pun tulisan dengan baik, kurang inisiatif, mudah bosan dan kurang dapat bekerja sama dalam sebuah tim. Bahkan pada umumumnya mereka kurang tahan mengahadapi tekanan dalam dunia kerja.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur SDM Pelindo III , Edi Priyanto. Menurutnya, kondisi itu terjadi karena selama ini komunikasi antara dunia industri dan universitas masih terbatas. "Jadi perlu adanya komunikasi yang terjadi pada universitasi dengan dunia industri agar bisa menghasilkan lulusan yang memang berkompeten," katanya saat menjadi pembicara dalam Webinar Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (23/9)
Mantan Humas Pelindo III ini menegaskan, komunikasi dengan industri jangan hanya seremonial belaka. Namun komunikasi harus berjalan intens. "Seperti industri juga diikut sertakan dalam penyusuanan kurikulum pendidikan, atau bahkan praktisi dari industri yang biasa mengajarkan ke mahasiswa vokasi," tegasnya. (Baca: Pelindo III Lakukan Pergantian Nakhoda)
Menurut Dirjen Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud Wikan Sakarinto, lulusan vokasi juga tidak hanya harus berkompeten. Namun harus didukung dengan Kemampuan hard skill, soft skill, kejujuran dan integritas. "Jika semua itu ada pada lulusan vokasi akan dengan mudah untuk berkembang di dunia industri," ungkap Wikan.
Wikan menuturkan, sudah saatnya industri dengan universitas mulai bisa melakukan komunikasi yang baik sesuai kebutuhan yang diperlukan dalam industri. "Selain menyusun kurikulum, industri bisa membantu universitas dengan program Corporate Social Responsibility (CSR)," jelasnya.
Webinar dengan tema Vokasi kuat, menguatkan Indonesia melalui link and match pendidikan vokasi dengan dunia industri ini dipandu oleh moderator Muslikha Nourma Rhomadhoni. Ia merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) D-IV Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Unusa. (Baca: Penuhi Jaminan Sosial, Pelindo III Sabet Juara I Paritrana Award)
Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, mengapresiasi acara yang digelar oleh FKes yang mengedukasi tentang pendidikan vokasi. Melalui acara ini, masyarakat bisa memahami bagaimana pendidikan vokasi. "Jadi acara ini sangat membantu siswa untuk memilih pendidikan vokasi, dimana saat ini vokasi ini mulai dilirik beberapa industri," tandasnya.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur SDM Pelindo III , Edi Priyanto. Menurutnya, kondisi itu terjadi karena selama ini komunikasi antara dunia industri dan universitas masih terbatas. "Jadi perlu adanya komunikasi yang terjadi pada universitasi dengan dunia industri agar bisa menghasilkan lulusan yang memang berkompeten," katanya saat menjadi pembicara dalam Webinar Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (23/9)
Mantan Humas Pelindo III ini menegaskan, komunikasi dengan industri jangan hanya seremonial belaka. Namun komunikasi harus berjalan intens. "Seperti industri juga diikut sertakan dalam penyusuanan kurikulum pendidikan, atau bahkan praktisi dari industri yang biasa mengajarkan ke mahasiswa vokasi," tegasnya. (Baca: Pelindo III Lakukan Pergantian Nakhoda)
Menurut Dirjen Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud Wikan Sakarinto, lulusan vokasi juga tidak hanya harus berkompeten. Namun harus didukung dengan Kemampuan hard skill, soft skill, kejujuran dan integritas. "Jika semua itu ada pada lulusan vokasi akan dengan mudah untuk berkembang di dunia industri," ungkap Wikan.
Wikan menuturkan, sudah saatnya industri dengan universitas mulai bisa melakukan komunikasi yang baik sesuai kebutuhan yang diperlukan dalam industri. "Selain menyusun kurikulum, industri bisa membantu universitas dengan program Corporate Social Responsibility (CSR)," jelasnya.
Webinar dengan tema Vokasi kuat, menguatkan Indonesia melalui link and match pendidikan vokasi dengan dunia industri ini dipandu oleh moderator Muslikha Nourma Rhomadhoni. Ia merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) D-IV Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Unusa. (Baca: Penuhi Jaminan Sosial, Pelindo III Sabet Juara I Paritrana Award)
Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, mengapresiasi acara yang digelar oleh FKes yang mengedukasi tentang pendidikan vokasi. Melalui acara ini, masyarakat bisa memahami bagaimana pendidikan vokasi. "Jadi acara ini sangat membantu siswa untuk memilih pendidikan vokasi, dimana saat ini vokasi ini mulai dilirik beberapa industri," tandasnya.
(don)