FKTP dan Pemkot Jakut Gelar Lomba Video Pendek Tingkat SLTA
loading...
Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko sangat menyambut kegiatan lomba pembuatan video pendek tingkat SLTA. SINDOnews/Yohannes Tobing
A
A
A
JAKARTA - Forum Koordinasi Penanggulangan Teroris (FKPT) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan lomba pembuatan video pendek tingkat SLTA. Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko sangat menyambut kegiatan tersebut.
Program Lomba Video Pendek Pencegahan Radikalisme dan Terorisme untuk Pelajar tingkat SLTA ini akan diadakan selama sebulan penuh, mulai 23 Sept 2020 sampai 23 Oktober 2020. Program lomba video Pendek Pencegahan Radikalisme dan Terorisme ini ditargetkan akan selesai selama satu bulan. (Baca juga; Pemkot Jakut Ajak Komunitas Dongeng Hibur Anak-anak Korban Kebakaran Kalibaru )
"Kami berharap target 600 video di Jakarta Utara dapat terpenuhi dalam satu bulan sehingga dapat meraih Rekor MURI untuk bapak Gubernur DKI Jakarta," kata Sigit, Kamis (24/9/2020). (Baca juga; Hari Ini, KPU Lakukan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota Depok )
Dengan adanya lomba ini, kata Sigit, para siswa dapat menambah wawasan kebangsaan dan "skill entrepreneurship". "Agar saat lulus sekolah nanti dapat membuka lapangan usaha, dan tidak menggantungkan diri pada lapangan kerja yang ada," tuturnya.
Program Lomba Video Pendek Pencegahan Radikalisme dan Terorisme untuk Pelajar tingkat SLTA ini akan diadakan selama sebulan penuh, mulai 23 Sept 2020 sampai 23 Oktober 2020. Program lomba video Pendek Pencegahan Radikalisme dan Terorisme ini ditargetkan akan selesai selama satu bulan. (Baca juga; Pemkot Jakut Ajak Komunitas Dongeng Hibur Anak-anak Korban Kebakaran Kalibaru )
"Kami berharap target 600 video di Jakarta Utara dapat terpenuhi dalam satu bulan sehingga dapat meraih Rekor MURI untuk bapak Gubernur DKI Jakarta," kata Sigit, Kamis (24/9/2020). (Baca juga; Hari Ini, KPU Lakukan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota Depok )
Dengan adanya lomba ini, kata Sigit, para siswa dapat menambah wawasan kebangsaan dan "skill entrepreneurship". "Agar saat lulus sekolah nanti dapat membuka lapangan usaha, dan tidak menggantungkan diri pada lapangan kerja yang ada," tuturnya.
(wib)
Lihat Juga :
