Moja Ajak Pemuda NU Budidaya Lele untuk Ketahanan Pangan

Senin, 04 Mei 2020 - 17:44 WIB
loading...
Moja Ajak Pemuda NU Budidaya Lele untuk Ketahanan Pangan
Para pemuda NU Kecamatan Parongpong, KBB, bekerja sama dengan Moja Cigugurgirang ketika mengikuti pelatihan budidaya ikan lele sebagai program ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Foto/Dok.Moja Cigugurgirang
A A A
BANDUNG BARAT -
Inovasi dan kreativitas diperlukan untuk menghadapi masa ekonomi sulit akibat pandemi virus Corona (COVID-19) saat ini. Melalui kreativitas itulah produktivitas diharapkan tetap terjaga dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.

Apa yang dilakukan komunitas Moja (Mojang-Jajaka) Desa Cigugurgirang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) merupakan salah satu contohnya. Bekerja sama dengan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Parongpong, Moja menggelar pelatihan budidaya ikan lele dan kangkung. Ini adalah salah satu upaya menjaga ketahanan pangan di tengah wabah virus Corona.

"Ini gagasan muncul dari mereka (pemuda NU). Kami mencoba membantu merealisasikan dengan harapan ketahanan pangan dan produktivitas di masyarakat khususnya di wilayah Parongpong ini tetap terjaga," kata Pembina Moja Cigugurgirang, Riani Soedarmo kepada SINDOnews, Senin (4/5/2020).

Menurut dia, budidaya ikan lele dan kangkung terbilang mudah karena tidak memakan banyak tempat. Cukup menyiapkan ember berisi air, lalu benih ikan lele dimasukkan. Di sekeliling ember bagian atas disimpan benih kangkung dalam polybag yang mengambang. Perawatannya pun mudah, benih ikan lele tinggal diberi pakan setiap hari dan dalam hitungan pekan lele siap untuk dipanen.

Pada tahap awal, ada enam orang yang diberi pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan metode tatap muka namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Berikutnya baru menyasar dengan melibatkan masyarakat sekitar.

"Kami ingin mengajak warga kreatif dan tangguh secara ekonomi, karena dengan aktivitas ini bisa menambah penghasilan ataupun dimanfaatkan untuk sendiri," kata dia.

Riani mengatakan pola pikir harus terus ditanamkan secara berkelanjutan. Sebab, kalaupun pandemi berakhir, belum tentu ekonomi langsung stabil. Perlu waktu untuk mengembalikan perekonomian dan pemerintah tidak bisa sendiri memulihkannya. Masyarakat harus punya kemauan untuk mandiri, tidak selalu menunggu dan berharap bantuan. "Peserta pelatihan kami beri benih bibit lele 90 ekor dan tanaman kangkungnya," sebutnya.

Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Parongpong, Uus Syuhaeri mengaku, adanya pelatihan budidaya ikan lele dan kangkung hidroponik sangat membantu. Mereka yang ikut pelatihan dari Banser, Ansor, dan Ikatan Pelajar NU, berterima kasih dengan adanya program ini. Paling tidak bisa menjadi sarana untuk tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.

"Semoga ihtiar ini bermanfaat dan kami optimistis karena sudah ada beberapa pihak yang mengajak kerja sama. Ya kalaupun tidak ada yang beli kan bisa dimakan sendiri," ucapnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1074 seconds (0.1#10.140)