Selama April 2020, Jatim Mengalami Deflasi 0,12 Persen

Senin, 04 Mei 2020 - 16:06 WIB
loading...
Selama April 2020, Jatim...
Selama bulan April 2020, Jatim mengalami deflasi 0,12 persen. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Selama April 2020, Jawa Timur (Jatim) mengalami deflasi sebesar 0,12 persen. Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi di Banyuwangi sebesar 0,24 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Madiun sebesar 0,19 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga sejumlah kelompok pengeluaran. Antara lain, makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,52 persen dan transportasi sebesar 1,02 persen.

Kelompok yang mengalami inflasi yaitu perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen, kesehatan sebesar 0,06 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 0,07 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,73 persen.

"Sedangkan kelompok lainnya tidak mengalami perubahan," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Senin (4/5/2020).

Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2020 antara lain, angkutan udara, daging ayam ras, cabai merah, bawang putih, telur ayam ras, cabai rawit, melon, beras, kentang, dan ikan mujair.

"Dari sebelas kelompok pengeluaran, dua kelompok memberikan sumbangan deflasi, dua kelompok memberi sumbangan inflasi, dan tujuh kelompok tidak mengalami perubahan," ujar Satriyo.

Pakaian dan alas kaki tidak mengalami perubahan indeks dibandingkan dengan indeks bulan Maret 2020 sebesar 102,81. Dari dua subkelompok pada kelompok ini, subkelompok pakaian mengalami inflasi sebesar 0,02 persen dan subkelompok alas kaki mengalami deflasi sebesar 0,11 persen.

Untuk perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, tidak mengalami perubahan indeks dibandingkan dengan indeks bulan Maret 2020 sebesar 102,82. Dari empat subkelompok pada kelompok ini, seluruhnya tidak mengalami perubahan.

Secara rinci, hasil penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jatim menunjukkan, inflasi tertinggi terjadi di Banyuwangi yaitu mencapai 0,24 persen. Diikuti Sumenep sebesar 0,15 persen, Kediri sebesar 0,08 persen, dan Probolinggo sebesar 0,05 persen. Kota yang mengalami deflasi yaitu Madiun sebesar 0,19 persen, Surabaya sebesar 0,16 persen, Jember sebesar 0,13 persen, dan Malang sebesar 0,12 persen.

Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - April) 2020 di 8 kota IHK Jatim sampai dengan bulan April 2020 Sumenep merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,24 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Malang yang mengalami inflasi sebesar 0,17 persen.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4530 seconds (0.1#10.140)