Luaskan Layanan Sembako Murah, Lumbung Pangan Jatim Gandeng BUMDes
loading...
A
A
A
SURABAYA - Lumbung Pangan Jatim terus berinovasi agar bisa menjangkau lebih luas masyarakat dalam memperoleh sembako yang murah dan di bawah harga pasar. Terbaru, Lumbung Pangan Jatim menggandeng BUMDes di sejumlah kabupaten untuk lebih mendorong tumbuhnya ekonomi di pedesaan.
Dengan menggandeng BUMDes, maka selain masyarakat mendapatkan akses sembako murah dan melimpah, BUMDes juga mendapatkan keuntungan dari setiap pembelanjaan sembako Lumbung Pangan yang dipasarkan melalui BUMDes.
Sistem yang digunakan dalam integrasi Lumbung Pangan dan BUMDes tepatnya yaitu BUMDes mengambil peran sebagai pihak yang ikut memasarkan produk Lumbung Pangan atau sebagai dropshipper.
BUMDes bukan sebagai gudang melainkan Lumbung Pangan Jatim akan mengirimkan paket sembako sesuai dengan pembelian dari masyarakat di daerah tersebut.
"Ini menjadi langkah inovasi dari Lumbung Pangan Jatim untuk bisa memperluas manfaat ekonomi. Bukan hanya masyarakat yang dapat untung namun BUMDes juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomi yang nantinya bisa digunakan untuk memajukan BUMDes nya masing-masing," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
(Baca juga: Pemprov Jatim Terima Bantuan 210 Ventilator dari USAID )
Pelaksanaannya BUMDes berperan sebagai dropshipper sekaligus agen PT Pos. Setiap masyarakat yang membeli paket sembako, Lumbung Pangan Jatim akan mengirimkan langsung ke BUMDes melalui PT Pos dengan gratis ongkir. Setiap paket sembako yang berhasil dipasarkan oleh BUMDes, BUMDes akan mendapatkan keuntungan Rp 5000 per paket sembako.
Selain itu juga ada tambahan bila akumulasi penjualan oleh BUMDes dalam sebulan diatas 1.000 pemesanan, maka Lumbung Pangan Jatim akan memberikan tambahan Rp 1,2 juta pada BUMDes. Dan jika pemesanan lebih dari 1.500 per bulan, akan mendapatkan tambahan Rp 3 juta dari Lumbung Pangan Jatim.
"Yang belanja tetap dapat sembako murah karena harga yang dipasarkan BUMDes sama dengan harga di outlet, website, maupun aplikasi. Ongkirnya juga tetap gratis, dan tetap bisa COD," tegas Khofifah.
Layanan menggandeng BUMDes ini sejatinya juga disebabkan Pemprov Jatim ingin menjangkau masyarakat pedesaan yang belum terbiasa menggunakan gadget. Sehingga mereka tetap bisa mengakses layanan sembako murah Lumbung Pangan Jatim.
Dengan menggandeng BUMDes, maka selain masyarakat mendapatkan akses sembako murah dan melimpah, BUMDes juga mendapatkan keuntungan dari setiap pembelanjaan sembako Lumbung Pangan yang dipasarkan melalui BUMDes.
Sistem yang digunakan dalam integrasi Lumbung Pangan dan BUMDes tepatnya yaitu BUMDes mengambil peran sebagai pihak yang ikut memasarkan produk Lumbung Pangan atau sebagai dropshipper.
BUMDes bukan sebagai gudang melainkan Lumbung Pangan Jatim akan mengirimkan paket sembako sesuai dengan pembelian dari masyarakat di daerah tersebut.
"Ini menjadi langkah inovasi dari Lumbung Pangan Jatim untuk bisa memperluas manfaat ekonomi. Bukan hanya masyarakat yang dapat untung namun BUMDes juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomi yang nantinya bisa digunakan untuk memajukan BUMDes nya masing-masing," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
(Baca juga: Pemprov Jatim Terima Bantuan 210 Ventilator dari USAID )
Pelaksanaannya BUMDes berperan sebagai dropshipper sekaligus agen PT Pos. Setiap masyarakat yang membeli paket sembako, Lumbung Pangan Jatim akan mengirimkan langsung ke BUMDes melalui PT Pos dengan gratis ongkir. Setiap paket sembako yang berhasil dipasarkan oleh BUMDes, BUMDes akan mendapatkan keuntungan Rp 5000 per paket sembako.
Selain itu juga ada tambahan bila akumulasi penjualan oleh BUMDes dalam sebulan diatas 1.000 pemesanan, maka Lumbung Pangan Jatim akan memberikan tambahan Rp 1,2 juta pada BUMDes. Dan jika pemesanan lebih dari 1.500 per bulan, akan mendapatkan tambahan Rp 3 juta dari Lumbung Pangan Jatim.
"Yang belanja tetap dapat sembako murah karena harga yang dipasarkan BUMDes sama dengan harga di outlet, website, maupun aplikasi. Ongkirnya juga tetap gratis, dan tetap bisa COD," tegas Khofifah.
Layanan menggandeng BUMDes ini sejatinya juga disebabkan Pemprov Jatim ingin menjangkau masyarakat pedesaan yang belum terbiasa menggunakan gadget. Sehingga mereka tetap bisa mengakses layanan sembako murah Lumbung Pangan Jatim.