COVID-19 di Sorong Naik Drastis, Sarana Prasarana RS Hampir Penuh
loading...
A
A
A
SORONG - Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Sorong, Papua Barat , hingga Senin (14/9/2020) kembali meningkat.
Dimana pada hari ini, Senin (14/9/2020), dilaporkan ada penambahan tertinggi dari semua hasil pemeriksaan yang pernah diterima sebelumnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sorong Papua Barat, Ruddy Rudolf Laku, menjelaskan, dari laporan hasil pemeriksaan sample, dimana sebanyak 51 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dari pemeriksaan 145 sampel yang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Makassar.
" Dari 51 positif ini terbanyak ada di Kelurahan Klasaman, Malawei dan Malanu. Sedangkan yang dinyatakan sembuh hanya 11 orang. Hasil ini belum ditambah dengan 339 sampel yang masih dalam pemeriksaan di laboratorium Makassar," kata Ruddy di Posko Covid-19 , kompleks Kantor Wali Kota Sorong, Senin (14/9/2020). (BACA JUGA: Resmi Ditutup, 738 Bakal Pasangan Calon Terdaftar Dalam 270 Pilkada)
Dengan melihat kondisi penambahan jumlah pasien positif yang tidak sebanding dengan kesembuhan, menjadikan sarana prasarana atau fasilitas kesehatan hampir penuh.
"RSUD Selebesolu sudah penuh, RS Rujukan Kampung Baru hampir penuh, tempat karantina Diklat Kampung Salak kapasitas 70 sampai 75 pasien dan sudah terisi 64 pasien", terang Ruddy.
Dengan kondisi ini, Ruddy mengklaim, Kota Sorong masuk Zona Merah COVID-19. Hal ini juga terlihat dengan rincian data keseluruhan perkembangan COVID-19 di Kota Sorong yaitu kontak erat total 3.323; proses karantina 48 orang dan discharded 3275 orang; suspek sebanyak 517 orang; dalam pemantauan 66 orang; sedangkan dirawat 10 orang; discharded 441 orang; dan probable 5 orang.
Lalu, hasil pemeriksaan terkonfirmasi positif 537 orang, negatif 2514 orang dan sembuh 319 orang. Untuk yang meninggal terkonfirmasi positif sudah 11 orang, negatif 4 dan probable atau suspek 5 orang. (BACA JUGA: Peringkat 3, UGM Raih 10 Medali di Kompetisi Nasional MIPA 2020)
"Oleh sebab itu diharapkan kepada masyarakat untuk kita bersama-sama menjaga protokol kesehatan. Karena penyebaran sudah melalui transmisi lokal. Jika ini kita biarkan dan terus berlanjut, kami khawatir kapasitas penanganan baik di rumah sakit maupun Diklat Kampung Salak tidak akan mampu menampung lagi. Oleh sebab itu kita bersama-sama bertanggungjawab dalam memutus penyebaran Covid-19 di Kota Sorong
Dimana pada hari ini, Senin (14/9/2020), dilaporkan ada penambahan tertinggi dari semua hasil pemeriksaan yang pernah diterima sebelumnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sorong Papua Barat, Ruddy Rudolf Laku, menjelaskan, dari laporan hasil pemeriksaan sample, dimana sebanyak 51 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dari pemeriksaan 145 sampel yang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Makassar.
" Dari 51 positif ini terbanyak ada di Kelurahan Klasaman, Malawei dan Malanu. Sedangkan yang dinyatakan sembuh hanya 11 orang. Hasil ini belum ditambah dengan 339 sampel yang masih dalam pemeriksaan di laboratorium Makassar," kata Ruddy di Posko Covid-19 , kompleks Kantor Wali Kota Sorong, Senin (14/9/2020). (BACA JUGA: Resmi Ditutup, 738 Bakal Pasangan Calon Terdaftar Dalam 270 Pilkada)
Dengan melihat kondisi penambahan jumlah pasien positif yang tidak sebanding dengan kesembuhan, menjadikan sarana prasarana atau fasilitas kesehatan hampir penuh.
"RSUD Selebesolu sudah penuh, RS Rujukan Kampung Baru hampir penuh, tempat karantina Diklat Kampung Salak kapasitas 70 sampai 75 pasien dan sudah terisi 64 pasien", terang Ruddy.
Dengan kondisi ini, Ruddy mengklaim, Kota Sorong masuk Zona Merah COVID-19. Hal ini juga terlihat dengan rincian data keseluruhan perkembangan COVID-19 di Kota Sorong yaitu kontak erat total 3.323; proses karantina 48 orang dan discharded 3275 orang; suspek sebanyak 517 orang; dalam pemantauan 66 orang; sedangkan dirawat 10 orang; discharded 441 orang; dan probable 5 orang.
Lalu, hasil pemeriksaan terkonfirmasi positif 537 orang, negatif 2514 orang dan sembuh 319 orang. Untuk yang meninggal terkonfirmasi positif sudah 11 orang, negatif 4 dan probable atau suspek 5 orang. (BACA JUGA: Peringkat 3, UGM Raih 10 Medali di Kompetisi Nasional MIPA 2020)
"Oleh sebab itu diharapkan kepada masyarakat untuk kita bersama-sama menjaga protokol kesehatan. Karena penyebaran sudah melalui transmisi lokal. Jika ini kita biarkan dan terus berlanjut, kami khawatir kapasitas penanganan baik di rumah sakit maupun Diklat Kampung Salak tidak akan mampu menampung lagi. Oleh sebab itu kita bersama-sama bertanggungjawab dalam memutus penyebaran Covid-19 di Kota Sorong
(vit)