Tarutung Diguncang Gempa M5,5, Rumah Warga di Kecamatan Pahae Rusak Parah
loading...

Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo (M) 5,5, mengguncang Tarutung Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, Foto/SindoNews
A
A
A
TAPANULI UTARA - Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo (M) 5,5, mengguncang Tarutung Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), hari ini Pukul 5.22 WIB. Gempa bumi dangkal berlokasi di darat terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Deliserdang Sumut, Agus Riyanto menerangkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan Magnitudo 5,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,91° Lintang Utara (LU), 99,10° Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat 19 kilometer tenggara Tapanuli Utara Sumut di kedalaman 10 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, sebut Agus Riyanto, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme mendatar turun (oblique normal).
"Gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas IV - V MMI atau getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti. Dan daerah Sibolga dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu,"ungkap Agus Riyanto, Selasa (18/3/2028).
Hingga Pukul 6.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Informasi yang dihimpun, satu orang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya luka-luka akibat gempa bumi tersebut di Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu Taput. Gempa juga menyebabkan rumah roboh dan banyak rumah rusak parah di kecamatan tersebut serta memicu terjadinya tanah longsor hingga menutupi akses jalan lintas Sumatera. Namun hingga berita ini diturunkan, belum dapat keterangan lebih detail dari pihak atau lembaga terkait.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Deliserdang Sumut, Agus Riyanto menerangkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan Magnitudo 5,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,91° Lintang Utara (LU), 99,10° Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat 19 kilometer tenggara Tapanuli Utara Sumut di kedalaman 10 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, sebut Agus Riyanto, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme mendatar turun (oblique normal).
"Gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas IV - V MMI atau getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti. Dan daerah Sibolga dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu,"ungkap Agus Riyanto, Selasa (18/3/2028).
Hingga Pukul 6.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Informasi yang dihimpun, satu orang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya luka-luka akibat gempa bumi tersebut di Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu Taput. Gempa juga menyebabkan rumah roboh dan banyak rumah rusak parah di kecamatan tersebut serta memicu terjadinya tanah longsor hingga menutupi akses jalan lintas Sumatera. Namun hingga berita ini diturunkan, belum dapat keterangan lebih detail dari pihak atau lembaga terkait.
(cip)
Lihat Juga :