Daya Beli Nelayan Jawa Timur Mengalami Penurunan, Ini Sebabnya

Jum'at, 04 September 2020 - 14:07 WIB
loading...
Daya Beli Nelayan Jawa...
ilustrasi
A A A
SURABAYA - Daya beli nelayan di Jawa Timur (Jatim) selama Agustus 2020 kurang begitu menggembirakan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada Agustus 2020 sebesar 95,25. Angka itu turun 4,34% dibanding bulan yang sama tahun lalu.

Capaian NTN di bulan Agustus 2020 juga turun 2,81% dibanding akhir Desember 2019. Namun, NTN di bulan Agustus 2020 naik 0,22% dari bulan Juli 2020 yang sebesar 95,04. Kenaikan ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan naik sebesar 0,34%.

“Angka itu lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan yang sebesar 0,12%,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satriyo Wibowo, dalam rilisnya, Jumat (4/9/2019).

Data BPS Jatim menyebutkan, sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan teri, ikan cakalang, kepiting laut, ikan lemuru, ikan kurisi, udang laut, ikan kuniran, ikan belanak, dan ikan manyung.

(Baca juga: BPK Jatim Tepis Sebagai Penular COVID-19 di Blitar )

“Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, ikan tenggiri, cumi – cumi, gurita, ikan kembung, lobster, ikan layar, ikan kakap, kerang, dan ikan layur.

Sementara itu, dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Agustus 2020, lima provinsi mengalami kenaikan NTN. Satu provinsi mengalami penurunan NTN.

Kenaikan NTN terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar 1,83%, Provinsi Jawa Tengah 1,60%, Provinsi DI Yogyakarta naik sebesar 1,07%, Provinsi Banten naik 0,42%, dan Provinsi Jatim sebesar 0,22%. Adapun satu-satunya provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 1,65%.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1756 seconds (0.1#10.140)