Berkat Program DMPA, 2 Desa di Kutai Kartanegara Panen Hasil Kebun Berlimpah
loading...

Dua desa di wilayah binaan PT Surya Hutani Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur merayakan panen raya holtikultura dengan hasil yang menggembirakan. Foto: Ist
A
A
A
KUTAI KARTANEGARA - Dua desa di wilayah binaan PT Surya Hutani Jaya di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur merayakan panen raya holtikultura dengan hasil yang menggembirakan.
Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Manunggal Daya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara sukses memanen 10 ton tomat pada 13 Februari 2025.
Sedangkan Kelompok Tani Giri Mulyo di Desa Bunga Jadi, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara menikmati hasil panen pepaya kalifornia sebanyak 2,5 ton pada 26 Februari 2025.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari keseriusan PT Surya Hutani Jaya dalam mengembangkan Program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA). Sehingga hasil panen tetap maksimal, meski dihadang masalah cuaca yang cukup berat.
"Hujan yang turun terus menerus meningkatkan risiko serangan hama. Namun, berkat pendampingan yang dilakukan tim dari PT Surya Hutani Jaya, kendala tersebut bisa diatasi. Dengan perawatan ekstra, panen tetap berlimpah," kata Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki Saipul di sela kegiatan panen, belum lama ini.
Hal senada disampaikan Ketua Kelompok Tani Giri Mulyo Solikin. Dia mengapresiasi upaya yang dilakukan PT Surya Hutani Jaya dalam mendukung para petani lewat Program DMPA.
"Panen pepaya tahun ini cukup baik, meski ada tantangan cuaca. Program DMPA membantu kami dalam peningkatan budidaya dan pemasaran hasil panen," kata Solikin.
Hasil panen tomat dijual dengan harga Rp7 ribu per kilogram di pengepul, sedangkan pepaya laku dengan harga Rp3.000 per kilogram di pengepul.
Selain tomat, panen holtikultura lainnya di Desa Manunggal Daya meliputi cabai besar, cabai keriting, timun, terong, kembang kol, dan jagung manis.
Dukungan terhadap petani juga datang dari Kepala Desa Manunggal Daya yang berharap program DMPA bisa terus berlanjut.
"Kami harap kerja sama ini terus ditingkatkan agar petani di desa semakin mandiri dan hasil pertanian semakin baik," tuturnya.
Dari pihak kecamatan juga mengapresiasi pencapaian para petani. "Panen raya ini menjadi bukti, jika sektor pertanian tetap bisa berkembang dengan dukungan yang tepat,” kata Solikin.
Dia berharap semakin banyak petani yang ikut serta dalam program pembinaan seperti ini, sehingga penduduk di wilayahnya menjadi lebih sejahtera.
Pimpinan PT Surya Hutani Jaya menegaskan pihaknya akan terus mendukung petani melalui program DMPA. "Kami berkomitmen untuk mendampingi petani dalam meningkatkan hasil pertanian baik dari segi produksi maupun pemasaran," ujarnya.
Ditambahkan, panen raya tersebut menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara petani, perusahaan, dan pemerintahan setempat dapat menghasilkan pertanian yang berkelanjutan.
Upaya itu sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Dengan perawatan yang lebih baik dan dukungan yang berkelanjutan diharapkan hasil panen akan terus meningkat di masa depan.
Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Manunggal Daya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara sukses memanen 10 ton tomat pada 13 Februari 2025.
Sedangkan Kelompok Tani Giri Mulyo di Desa Bunga Jadi, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara menikmati hasil panen pepaya kalifornia sebanyak 2,5 ton pada 26 Februari 2025.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari keseriusan PT Surya Hutani Jaya dalam mengembangkan Program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA). Sehingga hasil panen tetap maksimal, meski dihadang masalah cuaca yang cukup berat.
"Hujan yang turun terus menerus meningkatkan risiko serangan hama. Namun, berkat pendampingan yang dilakukan tim dari PT Surya Hutani Jaya, kendala tersebut bisa diatasi. Dengan perawatan ekstra, panen tetap berlimpah," kata Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki Saipul di sela kegiatan panen, belum lama ini.
Hal senada disampaikan Ketua Kelompok Tani Giri Mulyo Solikin. Dia mengapresiasi upaya yang dilakukan PT Surya Hutani Jaya dalam mendukung para petani lewat Program DMPA.
"Panen pepaya tahun ini cukup baik, meski ada tantangan cuaca. Program DMPA membantu kami dalam peningkatan budidaya dan pemasaran hasil panen," kata Solikin.
Hasil panen tomat dijual dengan harga Rp7 ribu per kilogram di pengepul, sedangkan pepaya laku dengan harga Rp3.000 per kilogram di pengepul.
Selain tomat, panen holtikultura lainnya di Desa Manunggal Daya meliputi cabai besar, cabai keriting, timun, terong, kembang kol, dan jagung manis.
Dukungan terhadap petani juga datang dari Kepala Desa Manunggal Daya yang berharap program DMPA bisa terus berlanjut.
"Kami harap kerja sama ini terus ditingkatkan agar petani di desa semakin mandiri dan hasil pertanian semakin baik," tuturnya.
Dari pihak kecamatan juga mengapresiasi pencapaian para petani. "Panen raya ini menjadi bukti, jika sektor pertanian tetap bisa berkembang dengan dukungan yang tepat,” kata Solikin.
Dia berharap semakin banyak petani yang ikut serta dalam program pembinaan seperti ini, sehingga penduduk di wilayahnya menjadi lebih sejahtera.
Pimpinan PT Surya Hutani Jaya menegaskan pihaknya akan terus mendukung petani melalui program DMPA. "Kami berkomitmen untuk mendampingi petani dalam meningkatkan hasil pertanian baik dari segi produksi maupun pemasaran," ujarnya.
Ditambahkan, panen raya tersebut menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara petani, perusahaan, dan pemerintahan setempat dapat menghasilkan pertanian yang berkelanjutan.
Upaya itu sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Dengan perawatan yang lebih baik dan dukungan yang berkelanjutan diharapkan hasil panen akan terus meningkat di masa depan.
(jon)