Anggota DPRD dari Partai Perindo Rangkul Penyandang Disabilitas Majukan Timor Tengah Selatan
loading...

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dari Partai Perindo, Marthen Natonis memberikan perhatian besar kepada penyandang disabilitas. Foto/SindoNews
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dari Partai Perindo , Marthen Natonis memberikan perhatian besar kepada penyandang disabilitas.
Berbagai program dan kegiatan dilakukan untuk merangkul difabel, agar bisa aktif berkontribusi bagi kemajuan kabupaten penghasil jeruk soe di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.
Salah satunya dengan memberikan pembekalan politik bertajuk “Pendidikan Politik bagi Kaum Disabilitas dan Pemilih Pemula” di Kelurahan Nonohonis, Kecamatan Kota Soe, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini untuk memastikan kelompok penyandang disabilitas memiliki ruang dan hak yang sama dalam kehidupan politik dan sosial.
"Ini merupakan agenda nasional yang menjadi program prioritas Ketua Umum Partai Perindo, bahwa penyandang disabilitas harus diikutsertakan dalam setiap tahapan berbangsa dan bernegara. Baik dalam pembangunan, perencanaan maupun pengawasan. Instruksi ini dijalankan di tingkat DPW dan DPD seluruh Indonesia,” ungkap Marthen, Rabu (25/2/2025).
Ketua DPD Partai Perindo TTS ini mengatakan, kegiatan tersebut merujuk pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang mengatur 22 hak penyandang disabilitas, khususnya poin kedelapan yang menegaskan hak politik mereka.
Tak hanya pendidikan politik, lulusan S2 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ini juga berkomitmen untuk melibatkan kaum disabilitas dalam struktur partai, mulai dari tingkat DPD hingga DPRt. Tujuannya memberikan mereka kesempatan lebih luas untuk berpartisipasi aktif dalam politik dan pembangunan daerah.
Marthen menambahkan, tidak hanya berhenti pada advokasi, DPD Partai Perindo Timor Tengah Selatan berencana memberikan bantuan nyata bagi Komite Penyandang Disabilitas (KIPDA) TTS. Di antaranya, membangun kembali database penyandang disabilitas, memfasilitasi kepengurusan dokumen legalitas organisasi KIPDA, dan membantu kepengurusan dokumen kependudukan bagi penyandang disabilitas.
“Jika ada kebutuhan anggaran untuk pembiayaan, Partai Perindo berkomitmen untuk membantu. Selain itu, kami akan mengagendakan pertemuan rutin. Bukan hanya diskusi di ruangan, tetapi juga aksi nyata yang menunjukkan kepada publik bahwa mereka ada dan mampu berkontribusi bagi daerah ini,” tegasnya.
Marthen menekankan keberadaan Fraksi Partai Perindo di DPRD TTS akan berjuang maksimal untuk memberikan dampak positif, khususnya masyarakat yang tertinggal.
“Kami memiliki empat anggota di DPRD TTS, dan kami berkomitmen untuk menggunakan fraksi ini dengan sebaik mungkin agar benar-benar berguna bagi banyak orang,” tuturnya.
Selain Marthen, tiga anggota legislatif (Aleg) Partai Perindo di DPRD Kabupaten TTS, yakni Albinus Kase, Jisbar Nenohaifeto, dan Jhon Karibera.
”Dengan langkah ini, Partai Perindo TTS menunjukkan politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga tentang kepedulian dan keberpihakan pada mereka yang sering kali terabaikan. Melihat yang tak terlihat, menyentuh yang tak tersentuh. Bukan sekadar slogan, tetapi wujud nyata dari keberpihakan Partai Perindo bagi seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Aktivitas Marthen Natonis ini juga sejalan dengan DPP Partai Perindo yang dipimpin Ketua Umum Angela Tanoesoedibjo. Partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap ini telah menetapkan fokus guna meningkatkan produktivitas 5P selama lima tahun ke depan demi kesejahteraan dan persatuan Indonesia. Kelima P itu, yakni Perempuan, Pemuda, Pekerja, Penyandang Disabilitas dan Pelaku UMKM.
Langkah Marthen diapresiasi Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Sortaman Saragih, karena telah membuktikan komitmen untuk hadir bersama masyarakat dengan berbagai kegiatan dan program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan semua kalangan masyarakat.
"Tujuan kita hanya satu, panggilan kita hanya satu, yaitu bagaimana untuk peduli dan menyejahterakan rakyat. Dengan sejahteranya rakyat, mereka bisa menikmati arti kemerdekaan yang sesungguhnya," ujarnya.
Berbagai program dan kegiatan dilakukan untuk merangkul difabel, agar bisa aktif berkontribusi bagi kemajuan kabupaten penghasil jeruk soe di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.
Salah satunya dengan memberikan pembekalan politik bertajuk “Pendidikan Politik bagi Kaum Disabilitas dan Pemilih Pemula” di Kelurahan Nonohonis, Kecamatan Kota Soe, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini untuk memastikan kelompok penyandang disabilitas memiliki ruang dan hak yang sama dalam kehidupan politik dan sosial.
"Ini merupakan agenda nasional yang menjadi program prioritas Ketua Umum Partai Perindo, bahwa penyandang disabilitas harus diikutsertakan dalam setiap tahapan berbangsa dan bernegara. Baik dalam pembangunan, perencanaan maupun pengawasan. Instruksi ini dijalankan di tingkat DPW dan DPD seluruh Indonesia,” ungkap Marthen, Rabu (25/2/2025).
Ketua DPD Partai Perindo TTS ini mengatakan, kegiatan tersebut merujuk pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang mengatur 22 hak penyandang disabilitas, khususnya poin kedelapan yang menegaskan hak politik mereka.
Tak hanya pendidikan politik, lulusan S2 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ini juga berkomitmen untuk melibatkan kaum disabilitas dalam struktur partai, mulai dari tingkat DPD hingga DPRt. Tujuannya memberikan mereka kesempatan lebih luas untuk berpartisipasi aktif dalam politik dan pembangunan daerah.
Marthen menambahkan, tidak hanya berhenti pada advokasi, DPD Partai Perindo Timor Tengah Selatan berencana memberikan bantuan nyata bagi Komite Penyandang Disabilitas (KIPDA) TTS. Di antaranya, membangun kembali database penyandang disabilitas, memfasilitasi kepengurusan dokumen legalitas organisasi KIPDA, dan membantu kepengurusan dokumen kependudukan bagi penyandang disabilitas.
“Jika ada kebutuhan anggaran untuk pembiayaan, Partai Perindo berkomitmen untuk membantu. Selain itu, kami akan mengagendakan pertemuan rutin. Bukan hanya diskusi di ruangan, tetapi juga aksi nyata yang menunjukkan kepada publik bahwa mereka ada dan mampu berkontribusi bagi daerah ini,” tegasnya.
Marthen menekankan keberadaan Fraksi Partai Perindo di DPRD TTS akan berjuang maksimal untuk memberikan dampak positif, khususnya masyarakat yang tertinggal.
“Kami memiliki empat anggota di DPRD TTS, dan kami berkomitmen untuk menggunakan fraksi ini dengan sebaik mungkin agar benar-benar berguna bagi banyak orang,” tuturnya.
Selain Marthen, tiga anggota legislatif (Aleg) Partai Perindo di DPRD Kabupaten TTS, yakni Albinus Kase, Jisbar Nenohaifeto, dan Jhon Karibera.
”Dengan langkah ini, Partai Perindo TTS menunjukkan politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga tentang kepedulian dan keberpihakan pada mereka yang sering kali terabaikan. Melihat yang tak terlihat, menyentuh yang tak tersentuh. Bukan sekadar slogan, tetapi wujud nyata dari keberpihakan Partai Perindo bagi seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Aktivitas Marthen Natonis ini juga sejalan dengan DPP Partai Perindo yang dipimpin Ketua Umum Angela Tanoesoedibjo. Partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap ini telah menetapkan fokus guna meningkatkan produktivitas 5P selama lima tahun ke depan demi kesejahteraan dan persatuan Indonesia. Kelima P itu, yakni Perempuan, Pemuda, Pekerja, Penyandang Disabilitas dan Pelaku UMKM.
Langkah Marthen diapresiasi Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Sortaman Saragih, karena telah membuktikan komitmen untuk hadir bersama masyarakat dengan berbagai kegiatan dan program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan semua kalangan masyarakat.
"Tujuan kita hanya satu, panggilan kita hanya satu, yaitu bagaimana untuk peduli dan menyejahterakan rakyat. Dengan sejahteranya rakyat, mereka bisa menikmati arti kemerdekaan yang sesungguhnya," ujarnya.
(cip)