Kronologi Susur Sungai Siswa SMP 1 Turi Sleman Berujung Duka

Jum'at, 21 Februari 2020 - 20:29 WIB
Kronologi Susur Sungai...
Kronologi Susur Sungai Siswa SMP 1 Turi Sleman Berujung Duka
A A A
SLEMAN - Hanyutnya siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman, DIY peserta Pramuka Susur Sungai Sempor berlangsung cepat saat banjir datang dari arah hulu (utara).

Kronologis kejadiannya, susur sungai dilakukan sekitar pukul 13.30 WIB. Kegiatan yang diikuti 256 siswa kelas 7 dan 8 itu dimulai dari aliran Sungai Sempor Dusun Dukuh, Donokerto, Turi, tepatnya di bawah jembatan biru.
(Baca juga: Tragis, 4 Siswa SMP 1 Turi Sleman Tewas saat Susur Sungai Sempor)

Sebelum turun ke sungai, rombongan didampingi 3 guru pembimbing dan 1 pendamping yakni office boy (OB) sekolah. Salah satu siswa berinisial M yang ikut dalam rombongan menuturkan bahwa setelah turun ke sungai, rombongan hanya didampingi 1 pendamping yakni pak Anis (OB) sekolah.

"Awalnya enggak banjir. Susur sungainya itu melawan arus. Jadi dari arah selatan ke utara," katanya menceritakan detik-detik kejadian tragis tersebut. (Baca juga: Dari 257 Siswa, 154 Sudah Terdata dan Sisanya Masih Dicari)

Beberapa saat kemudian ada salah satu siswa yang bermaksud menolong temannya yang sedang berada di atas batu di tengah sungai. Siswa tersebut berusaha menolong dengan mengulurkan tongkat pramuka. Namun malah terjatuh dan terseret arus. "Pak Anis berusaha menolong teman yang terseret itu. Tapi pak Anis malah juga ikut terseret," ujarnya.

Para siswa yang ikut panik dan berusaha menyelamatkan diri. Beruntung ada warga berada di pinggir sungai yang langsung mengarahkan siswa untuk naik agar terhindar dari terjangan arus sungai.

Salah satu orang tua murid mengaku anaknya selamat meski sempat terseret sekitar 100 meter. "Meski lecet di kaki dan tangan, alhamdulillah anak saya selamat. Tadi sempat dirawat di Puskesmas," katanya kepada SINDOnews.

Menanggapi kejadian ini, Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyatakan bahwa susur sungai hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa dan terlatih. Selain itu, anak-anak dan remaja dilarang susur sungai. Dan yang terpenting, susur sungai dilakukan pada saat musim kemarau.

Diketahui hingga Jumat malam (21/2/2020) musibah saat susur Sungai Sempor di Dukuh, Donokerto, Turi, Sleman, DIY ini mengakibatkan 5 siswa tewas, dan sejumlah siswa terluka yang harus dirawat di Klinik Pratama SWA, Puskesmas Turi dan Purihusada Rejondani.

Identitas 5 siswa yang tewas terseret arus yakni Sophia Aulia warga Sumberejo, Tempel; Arisma warga Ngentak, Tepan, Bangunkerto; Nur Azizah warga Kembangarum, Donokerto, Turi, Latifa warga Kembang Arum, Donokerto, Turi. Seorang lainnya belum diketahui identitasnya.

Hingga berita ini diturunkan, BPBD DIY menyatakan masih ada 12 siswa yang belum ada keterangan.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1897 seconds (0.1#10.140)