Kisah Letjen Solihin GP Ditunjuk Jadi Pangdam XIV Hasanuddin saat Terlelap Tidur
loading...
A
A
A
Sang ajudan, Letnan Said lantas memberitahu bahwa M Jusuf baru saja mengumumkannya sebagai Pangdam yang baru.
Solihin GP kaget bukan kepalang, anggota Pasukan Kujang Kodam Siliwangi itu cepat-cepat mencoba tersadar dan duduk tegak.
Singkat cerita acara syukuran itu pun selesai. Di situlah Solihin GP protes ke Jusuf.
“Pak, kalau menunjuk saya menjadi Panglima (Pangdam), kasih tahu dulu dong. Jangan di saat saya lagi tidur. Saya jadi malu, nanti bagaimana penilaian rakyat pada saya,” ucapnya.
Mendengar celoteh itu Jusuf, seperti biasa, merespons santai.
“Ah, kau bereskan saja nanti,” ucap Jusuf.
Kolonel Solihin GP akhirnya dilantik sebagai Pangdam XIV Hasanuddin pada 27 Desember 1965. Kariernya berlanjut sebagai Gubernur Akabri Umum dan Darat, 1968-1970.
Solihin GP, tentara kelahiran Tasikmalaya ini kemudian menjabat Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975.
Hingga kini dia dikenal sebagai sesepuh dan tokoh Sunda dengan panggilan populer Mang Ihin dengan pangkat militer terakhirnya bintang tiga alias Letjen.
Jabatan lain selepas sebagai gubernur yakni Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (1977-1992), anggota Dewan Pertimbangan Agung (1992-1997) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (1998).
Solihin GP kaget bukan kepalang, anggota Pasukan Kujang Kodam Siliwangi itu cepat-cepat mencoba tersadar dan duduk tegak.
Singkat cerita acara syukuran itu pun selesai. Di situlah Solihin GP protes ke Jusuf.
“Pak, kalau menunjuk saya menjadi Panglima (Pangdam), kasih tahu dulu dong. Jangan di saat saya lagi tidur. Saya jadi malu, nanti bagaimana penilaian rakyat pada saya,” ucapnya.
Mendengar celoteh itu Jusuf, seperti biasa, merespons santai.
“Ah, kau bereskan saja nanti,” ucap Jusuf.
Kolonel Solihin GP akhirnya dilantik sebagai Pangdam XIV Hasanuddin pada 27 Desember 1965. Kariernya berlanjut sebagai Gubernur Akabri Umum dan Darat, 1968-1970.
Solihin GP, tentara kelahiran Tasikmalaya ini kemudian menjabat Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975.
Hingga kini dia dikenal sebagai sesepuh dan tokoh Sunda dengan panggilan populer Mang Ihin dengan pangkat militer terakhirnya bintang tiga alias Letjen.
Jabatan lain selepas sebagai gubernur yakni Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (1977-1992), anggota Dewan Pertimbangan Agung (1992-1997) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (1998).