Dukung Swasembada Pangan, Garut Kembangkan Budidaya Kentang Dataran Tinggi
loading...
A
A
A
GARUT - Budidaya dan pengembangan komoditas kentang di wilayah dataran tinggi Kabupaten Garut, Jawa Barat mendukung swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.
Iklim dan kesuburan tanah di Garut sangat mendukung menjadikan wilayah ini sangat potensial untuk pengembangan berbagai tanaman, di antaranya kentang.
Potensi ini mendapat bantuan program Upland Kementerian Pertanian (Kementan) yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB).
"Seiring dengan program pemerintah yang kini fokus pada ketahanan pangan dan swasembada pangan, potensi di daerah dataran tinggi ini seharusnya menjadi sasaran utama. Petani di daerah ini memiliki potensi besar, baik untuk tanaman pangan maupun hortikultura," kata anggota Tim Supervisi IFAD, Rahmi Khalida di Garut, Sabtu (23/11/2024).
Dia berharap program ini berkesinambungan karena terkait kebijakan pemerintah yang berfokus pada swasembada pangan.
Rahmi juga menekankan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
"Indonesia adalah anggota lama IFAD, dan negara ini memiliki potensi besar di sektor pertanian," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman menyampaikan bahwa saat ini Program Uland baru dilaksanakan di tiga desa dan akan dikembangkan ke beberapa desa lainnya.
Di antaranya Desa Sukawargi dengan luas areal 100 hektare (ha), Desa Cikanang seluas 30 ha, Desa Simpang 40 ha, dan Desa Margamulya 40 ha. Secara total, pengembangan program ini di Garut yang dimulai pada tahun 2021 hingga 2024, mencakup 200 ha.
"Dengan adanya bantuan program ini, pendapatan petani meningkat. Petani yang sebelumnya tergolong petani gurem kini mengalami kemajuan ekonomi," sebutnya.
"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan ekonomi di Desa Sukawargi, tetapi juga dapat meluas ke desa-desa lain yang memiliki potensi pengembangan tanaman kentang. Insya Allah, pada tahun 2025, pengembangan ini akan mencakup 3 hingga 4 desa tambahan dengan potensi luar biasa di Kabupaten Garut," ujar Haeruman.
Iklim dan kesuburan tanah di Garut sangat mendukung menjadikan wilayah ini sangat potensial untuk pengembangan berbagai tanaman, di antaranya kentang.
Potensi ini mendapat bantuan program Upland Kementerian Pertanian (Kementan) yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB).
"Seiring dengan program pemerintah yang kini fokus pada ketahanan pangan dan swasembada pangan, potensi di daerah dataran tinggi ini seharusnya menjadi sasaran utama. Petani di daerah ini memiliki potensi besar, baik untuk tanaman pangan maupun hortikultura," kata anggota Tim Supervisi IFAD, Rahmi Khalida di Garut, Sabtu (23/11/2024).
Dia berharap program ini berkesinambungan karena terkait kebijakan pemerintah yang berfokus pada swasembada pangan.
Rahmi juga menekankan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Baca Juga
"Indonesia adalah anggota lama IFAD, dan negara ini memiliki potensi besar di sektor pertanian," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman menyampaikan bahwa saat ini Program Uland baru dilaksanakan di tiga desa dan akan dikembangkan ke beberapa desa lainnya.
Di antaranya Desa Sukawargi dengan luas areal 100 hektare (ha), Desa Cikanang seluas 30 ha, Desa Simpang 40 ha, dan Desa Margamulya 40 ha. Secara total, pengembangan program ini di Garut yang dimulai pada tahun 2021 hingga 2024, mencakup 200 ha.
"Dengan adanya bantuan program ini, pendapatan petani meningkat. Petani yang sebelumnya tergolong petani gurem kini mengalami kemajuan ekonomi," sebutnya.
"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan ekonomi di Desa Sukawargi, tetapi juga dapat meluas ke desa-desa lain yang memiliki potensi pengembangan tanaman kentang. Insya Allah, pada tahun 2025, pengembangan ini akan mencakup 3 hingga 4 desa tambahan dengan potensi luar biasa di Kabupaten Garut," ujar Haeruman.
(shf)