Belum Ada Bukti Ilmiah Virus COVID-19 Terdeteksi di ASI

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 13:28 WIB
loading...
Belum Ada Bukti Ilmiah...
Siloam Hospital Bali mengadakan webinar tentang Apa yang perlu diperhatikan saat pemberian ASI di masa pandemi covid-19. Foto/Ist
A A A
DENPASAR - Pembatasan sosial selama pandemi COVID-19 menimbulkan kekhawatiran dan stres bagi banyak orang. Terutama ibu dari bayi, terkait perlindungan yang memadai untuk mereka.

Saat ini pemerintah telah memberikan berbagai aturan untuk menghentikan penyebaran virus Corona dengan mengimbau masyarakat agar menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan selalu rajin mencuci tangan dengan sabun atau sanitizer.

Sumber panduan WHO, air susu ibu ( ASI ) merupakan makanan terbaik untuk bayi dan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Dari data ilmiah disebutkan bahwa penularan selama hamil sangat jarang terjadi dan belum ada bukti ilmiah virus COVID-19 terdeteksi di ASI. (Baca juga: Begitu Banyak Manfaat ASI, Cek Faktanya! )

Terkait kondisi ini Siloam Hospital Bali mengadakan webinar tentang “Apa yang perlu diperhatikan saat pemberian ASI di masa pandemi COVID-19". (Baca juga: Agar Bisnis Tetap Lestari di Tengah Pandemi, Simak Tips dari Bang Sandi )

Seorang narasumber webinar dr I Gusti Ngurah Twi Adnyana SpA saat membuka sesi mengatakan, pada masa pandemi sekarang banyak para ibu menyusui yang sangat khawatir akan pemberian ASI pada sang bayi, karena takut akan tertular virus Corona.

"ASI merupakan asupan yang protektif karena mengandung antibodi dan sebagai nutrisi terbaik dengan harga murah. Kandungan zat imunitas pada ASI berfungsi sebagai Colostrum dan kaya akan protein," kata dia.

Namun dalam hal ini ada beberapa panduan menyusui di masa pandemi, jika ibu mengalami sakit dengan gejala ringan disarankan untuk melalui (ASIP) ASI Perah. Jika sakit dengan gejala yang berat disarankan untuk rawat inap dengan tetap memberikan ASIP. Berbeda dengan kondisi Ibu sehat atau bebas dari COVID-19 maka ibu menyusui bisa langsung memberikan ASI dengan 3W, yaitu: Wear mask, Wash hand, dan Wipe surface.

"Ya, sampai saat ini virus ini belum ditemukan di dalam ASI. Untuk sementara dapat disimpulkan bahwa virus ini tidak dapat ditularkan dengan memberikan ASIP dari seorang ibu positif COVID-19 atau diduga terinfeksi sekali pun," kata dia.

Untuk itu tetap berikan ASI karena pemberian sufor selalu ada risiko karena bukanlah pilihan yang tepat untuk sebagian besar bayi, ada banyak faktor yang dapat ditimbulkan seperti banyak keluarga yang tidak memiliki air bersih di lingkungannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko bayi mengalami diare atau gizi buruk. Adapun panduan yang dilakukan dalam pemberian ASIP dengan beberapa proses yaitu; sterilisasi alat dan penyimpanan yang benar.

Penyimpanan dengan beberapa proses yang harus diperhatikan adalah:
Penyimpanan di kulkas baik freezer maupun refrigerator, antara 2 hari sampai 2 minggu. Dalam penggunaannya ASIP harus direndam dahulu pada wadah isi air hangat, dan jangan direbus di atas kompor masak.
ASIP hanya digunakan sekali pakai dan tidak dapat disimpan kembali.

"Saat penyimpanan ASIP, volume dalam botol maksimal 150ml dan saat pemberian, maksimal kurang dari 12 jam setelah dikonsumsi," kata dia.

Jika pemberian ASI harus dilakukan di tempat umum maka wajib perhatikan kebersihan. Sebelum menyusui di tempat umum, seperti ruang laktasi, cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir. Alternatifnya, gunakan Hand Sanitizer.

Masker penting digunakan di tempat umum, mengingat saat pandemi covid-19 masih berlangsung. Juga menggunakan Nursing Cover. Penggunaan Nursing Cover dapat menjadi penghalang agar bayi tidak mudah terpapar oleh lingkungan di tempat menyusui, dengan begitu resiko penularan pun bisa berkurang.

“Pada prinsipnya, besarnya manfaat menyusui sebenarnya jauh melebihi potensi risiko penularan dan penyakit lain yang terkait COVID-19. Jadi untuk para ibu menyusui jangan takut memberikan ASI pada bayinya,” pungkas dia.
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2201 seconds (0.1#10.140)