Kisah Epik Syekh Subakir Meruqyah Tanah Jawa dari Pasukan Makhluk Gaib Gunung Tidar
loading...
A
A
A
Baca Juga
Berdasarkan Babad Tanah Jawa, sesampainya di wilayah nusantara, Syekh Subakir yang menguasai ilmu gaib dapat menerawang makhluk halus itu mengetahui penyebab utama kegagalan para ulama pendahulu karena dihalangi para jin dan dedemit tanah Jawa.
Bahkan, para jin, dedemit, dan lelembut tersebut bisa merubah wujud menjadi ombak besar yang mampu menenggelamkan kapal berikut penumpangnya dan menjadi angin puting beliung yang mampu memporakporandakan apa saja yang berada di depannya.
Selain itu, para jin kafir dan bangsa lelembut tersebut juga bisa berubah wujud menjadi hewan buas yang mencelakakan para ulama pendahulu tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, Syekh Subakir sudah membawa batu hitam dari Arab yang telah dirajah.
Lalu batu dengan nama Rajah Aji Kalacakra tersebut dipasang di tengah-tengah tanah Jawa yaitu di Puncak Gunung Tidar, Magelang. Karena, Gunung Tidar tersebut sangat dipercayai sebagai titik sentral atau pakunya tanah Jawa kala itu.
Efek dari kekuatan gaib suci yang dimunculkan batu hitam tersebut menimbulkan gejolak yang tak biasa. Alam yang tadinya cerah dan sejuk, matahari bersinar terang, damai dengan kicau burung. Tiba-tiba berubah drastis selama tiga hari tiga malam.
Cuaca mendung, angin bergerak cepat, kilat menyambar menimbulkan hujan api dimana-mana. gunung-gunung bergemuruh tiada henti. Lelembut, setan, maupun siluman yang tinggal di sana melarikan diri untuk menyelamatkan diri.
Jin, peri, banaspati, kuntilanak hingga jailangkung semua hanyut dalam air karena tak kuat menahan panasnya pancaran batu hitam tersebut. Makhluk halus yang masih hidup pun terpaksa mengungsi ke lautan.
Sebagian jin yang lainnya ada yang mati akibat hawa panas dari tumbal yang dipasang Syekh Subakir tersebut. Melihat hal itu, konon penguasa tanah Nusantara yakni Sabda Palon, raja bangsa jin yang telah berusia 9.000 tahun bersemayam di Puncak Gunung Tidar terusik.