Pilkada Selayar Hanya 2 Paslon, Bupati dan Wakil Bupati Saling Berhadapan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pilkada Kepulauan Selayar 2020 tampaknya hanya akan diikuti dua pasangan calon (paslon). Mereka masing-masing Muh Basli Ali-Saiful Arif alias BAS dan Zainuddin-Aji Sumarno alias ZAS.
Pertarungan head to head ini terjadi setelah PAN sebagai penentu menerbitkan rekomendasi ke BAS. Sehingga Prof Akbar Silo-Daeng Marowa sebagai bakal paslon ketiga gagal maju karena jumlah kursi mereka tidak cukup.
Ketua Desk Pilkada PAN Sulsel, Syamsuddin Karlos mengatakan alasan partainya mengusung BAS. Dia melihat Kabupaten Kepulauan Selayar di bawah kendali Basli Ali cukup berhasil.
"Survei petahana juga sangat tinggi bahkan di atas 60%. Ini menandakan bahwa masyarakat Selayar punya respons baik ke petahana. Makanya kami mengusungnya," ucap Karlos yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Sulsel .
Baik Muh Basli Ali maupun Zainuddin berstatus petahana. Basli menjabat sebagai Bupati Selayar saat ini. Sementara Zainuddin merupakan wakil dari Basli Ali.
Basli mengatakan, bergabungnya PAN semakin menambah kekuatannya. Sejauh ini, sudah ada 4 parpol yang bergabung yakni Golkar 10 kursi, PAN 3 kursi, Nasdem 1 kursi dan PDIP 1 kursi.
Soal pertarungan head to head, Basli Ali tak masalah. Dia merasa baik melawan satu atau dua paslon tak ada bedanya. "Tidak ada yang istimewa. Sama saja. Biasa saja. Karena memang rekomendasi konsultannya seperti itu," beber Ketua Golkar Selayar ini.
Terpisah, Zainuddin menegaskan tak masalah jika harus saling berhadapan dengan BAS. Dia mengaku pihaknya bahkan lebih nyaman bertarung head to head.
"Insyaallah, head to head. Dan saya lebih senang. Masyarakat Selayar juga lebih senang kalau begitu (head to head)," tegas Zainuddin.
Saat ini, ZAS sudah mengamankan tiga parpol yakni Demokrat 3 kursi, PKS 2 kursi dan PKB 1 kursi. Total 6 kursi ini sudah bisa mengantarkan ZAS bertarung karena syarat cuma 5 kursi.
ZAS sebenarnya juga sudah lolos di jalur perseorangan. Mereka berhasil mengumpulkan 11.542 KTP dari syarat minimal yang hanya 9.161 dukungan.
Soal sikap ZAS apakah maju di jalur parpol atau perseorangan, Zainuddin tak ingin terburu-buru menentukan. Dia mau membicarakannya dulu dengan internal timnya.
"Kita mau rapat dulu dengan para tim. Baiknya maju di jalur yang mana. Antara jalur perseorangan atau parpol, siapa yang akan jadi pendukung dan pengusung. Kita akan bahas segera," beber Zainuddin.
Pertarungan head to head ini terjadi setelah PAN sebagai penentu menerbitkan rekomendasi ke BAS. Sehingga Prof Akbar Silo-Daeng Marowa sebagai bakal paslon ketiga gagal maju karena jumlah kursi mereka tidak cukup.
Ketua Desk Pilkada PAN Sulsel, Syamsuddin Karlos mengatakan alasan partainya mengusung BAS. Dia melihat Kabupaten Kepulauan Selayar di bawah kendali Basli Ali cukup berhasil.
"Survei petahana juga sangat tinggi bahkan di atas 60%. Ini menandakan bahwa masyarakat Selayar punya respons baik ke petahana. Makanya kami mengusungnya," ucap Karlos yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Sulsel .
Baik Muh Basli Ali maupun Zainuddin berstatus petahana. Basli menjabat sebagai Bupati Selayar saat ini. Sementara Zainuddin merupakan wakil dari Basli Ali.
Basli mengatakan, bergabungnya PAN semakin menambah kekuatannya. Sejauh ini, sudah ada 4 parpol yang bergabung yakni Golkar 10 kursi, PAN 3 kursi, Nasdem 1 kursi dan PDIP 1 kursi.
Soal pertarungan head to head, Basli Ali tak masalah. Dia merasa baik melawan satu atau dua paslon tak ada bedanya. "Tidak ada yang istimewa. Sama saja. Biasa saja. Karena memang rekomendasi konsultannya seperti itu," beber Ketua Golkar Selayar ini.
Terpisah, Zainuddin menegaskan tak masalah jika harus saling berhadapan dengan BAS. Dia mengaku pihaknya bahkan lebih nyaman bertarung head to head.
"Insyaallah, head to head. Dan saya lebih senang. Masyarakat Selayar juga lebih senang kalau begitu (head to head)," tegas Zainuddin.
Saat ini, ZAS sudah mengamankan tiga parpol yakni Demokrat 3 kursi, PKS 2 kursi dan PKB 1 kursi. Total 6 kursi ini sudah bisa mengantarkan ZAS bertarung karena syarat cuma 5 kursi.
ZAS sebenarnya juga sudah lolos di jalur perseorangan. Mereka berhasil mengumpulkan 11.542 KTP dari syarat minimal yang hanya 9.161 dukungan.
Soal sikap ZAS apakah maju di jalur parpol atau perseorangan, Zainuddin tak ingin terburu-buru menentukan. Dia mau membicarakannya dulu dengan internal timnya.
"Kita mau rapat dulu dengan para tim. Baiknya maju di jalur yang mana. Antara jalur perseorangan atau parpol, siapa yang akan jadi pendukung dan pengusung. Kita akan bahas segera," beber Zainuddin.
(luq)