Ini Info Terbaru, Ibu yang Hilang Dibawa Kabur Teman Laki di Facebook
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Misteri hilangnya ibu enam anak di Pangkalan Bun , Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah yang diduga dibawa kabur teman laki-laki kenalan di Facebook mulai ada perkembangan.
Saat, suami ibu yang hilang tersebut yakni, Hamsan (49) mencoba menelepon nomor telepon seluler (ponsel) istrinya, Erda Wati (40) di nomor 0823 58460xxx pada Jumat (28/8/2020) sekira pukul 14.00 WIB. (Baca juga: Baru Bisa Main Medsos, IRT di Pangkalan Bun Diduga Dibawa Kabur Laki-laki )
“Sejak menghilang pada Sabtu 21 Agustus 2020 sekira pukul 08.00 WIB. Ponsel langsung dimatikan. Bahkan semua keluarga diblok nomornya dihape dia (Erda Wati). Barusan saya mencoba menelepon dan masuk, yang mengangkat telpon dia sendiri mengaku ada di Pontianak mengurus anak orang,” kata Hamsan kepada MNC Media, Jumat (28/8/2020) sore. (Baca juga: Pamit Pergi ke Sendang, Dua Bocah Dilaporkan Hilang )
Namun Hamsan sedikit sanksi atas pengakuan istrinya yang mengaku di Pontianak. Sebab pada Rabu 26 Agustus 2020 malam, keluarganya sempat sekilas melihat Erda Wati di sekitar Swalayah Barata dengan menggunakan mobil warna putih. “Habis ngaku di Pontianak, langsung hapenya dimatikan lagi. Saya agak sanksi pengakuan dia, karena ponakan saya sempat melihat sekilas di Barata, istri saya pada Rabu malam tapi langsung kembali menghilang. Waktu itu katanya naik mobil warna putih. Saya yakin dia masih di Kobar saja,” kata dia.
Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, menghilang diduga dibawa kabur oleh laki-laki kenalan di Facebook, menyisakan sebuah tanda tanya di pihak keluarga. Sebab sebelum kabur dari rumah, tidak ada sama sekali pertengkaran rumah tangga dan tidak ada gelagat aneh.
Hal ini disampaikan Hamsan (49) suami Erdawati (40) di rumahnya, di RT 16, Jalan GM Arsyad, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Rabu (26/8/2020) siang.
Menurut Hamsan, tidak ada sama sekali persoalan rumah tangga sebelum istinya kabur. “Kita ne sudah menikah 27 tahun. Anak 6, 4 laki kaki dua permpuan. Anak saya yang besar sudah 25 tahun, yang kecil 8 tahun. Tidak ada saya pernah memukul istri dan sama sekali tidak ada gelagat aneh sebelum istri saya kabur,” kata Hamsan didampingi 4 anaknya dan adik kandung di rumahnya.
Dia justru menyalahkan laki-laki yang diduga membawa kabur istrinya. Sebab sangat tidak mungkin pelaku tidak tahu jika Erdawati sudah bersuami dan punya anak. “Kalau saya berfikir istri saya ini terbujuk rayuan laki-laki baung (pria hidung belang). Jika memang benar nanti dibawa kabur laki-laki akan saya laporkan ke polisi,” kata petani ini.
Dia menceritakan, dirinya bertemu istrinya terakhir pada Sabtu 21 Agustus 2020 pukul 06.00 WIB saat masih di rumah menjelang mau berangkat ke kebun. “Jadi waktu itu saya berangkat dulu ke kebun. Anak-anak saya masih di rumah. Dia pamitnya sama anak anak pergi ke pasar. Bahkan pas keluar rumah sempat diantar anaka say yang kedua naik motor ke depan jalan. Tidak ada tanda-tanda aneh,” kata dia.
Saat pergi sang istri mengenakan celana jeans warna biru, kemeja putih dilapisi jaket warna putih hitam, jilbab hijau dan membawa tas.
“Setelah sore hari, Sabtu sore istri saya tak kunjung pulang ke rumah. Dia ne kerja jadi pelayan warung makan di Jalan Ahmad Yani depan sebuah hotel,” kata dia.
Setelah menunggu sampai malam hari, istrinya yang tak kunjung pulang membuat dirinya gundah dan mengecek isi lemari di dalam kamar. “Saya cek ternyata istri saya juga bawa satu buku nikah, karduss hape dan baju-baju yang masih bagus juga dibawa semua,” kata dia.
Dia menduga istrinya dibawa laki-laki lain. Sebab dalam sebulan terakhir menurut kesaksian para anak dan keluarga, Erdawati sering main Facebook dengan akun FB @Erda Wati. “Dugaan saya dia dirayu laki-laki lain dan dibawa kabur. Sebab di komenan postingan FB istri saya banyak ditemukan sejumlah laki-laki yang mengajak ketemuan. Itu terjadi dipostingan sekitar dua sampai tiga minggu lalu,” kata dia.
Setelah ramai dibicarakan di sosial media, SINDOnews.com memberitakan, Rabu pagi tadi dirinya kembali menyambangi Polres Kobar untuk memberikan data lengkap sang istri beserta foto. “Ya tadi pagi saya serahkan foto istri, fotokopi KTP dan buku nikah ke Polres Kobar supaya segera ditindaklanjuti,” kata dia.
Ada pun yang paling dia sesalkan adalah Erdawati tega meninggalkan begitu saja anak-anaknya. Terutama yang masih kecil berumur 8 tahun yang setiap hari mencari ibunya dan tidak doyan makan dan sering sakit. “Itu yang saya sesalkan. Kalau memang sudah tidak suka sama saya mending terus terang. Bicara baik-baik dan nanti saya serahkan ke orangtuanya. Jangan dengan cara seperti ini,” kata dia.
Sebelumnya, diduga berkenalan dengan seorang pria melalui media sosial (medsos) Facebook (FB) dan kemudian terbujuk rayu, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng menghilang tanpa jejak sekitar 5 hari (yang sebelumnya tertulis 10 hari).
IRT tersebut bernama Erdawati (40) warga Jalan GM Arsyad, RT 16, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan (Arsel). Istri dari Hamsan (49) ini menghilang tanpa jejak sejak Sabtu 21 Agustus 2020 pukul 08.00 WIB (yang sebelumnya Sabtu 15 Agustus 2020).
Erdawati baru mengenal FB sekitar satu bulan terakhir sebelum menghilang. Diduga kuat Erdawati terbujuk rayu laki laki di FB dan pergi menghilang begitu saja.
“Jadi sama sekali tidak ada persoalan rumah tangga sebelumnya. Bahkan Pak Hamdan dan enam anaknya (4 laki laki dewasa dan 2 perempuan masih kecil) juga tidak menemukan gelagat aneh sebelum Erdawati menghilang,” ujar Inna Herlina yang mewakili pihak kelurga yang juga ponakan suami Erdawati, saat di mtemui MNC Media di rumahnya, Selasa (25/8/2020) sore.
Dua anak peremuan yang masih kecil, yakni Aulia (10) dan Yuli (8) hingga hari ini tak doyan makan karena terus mencari ibunya. “Bahkan terus mengalami sakit demam karena namanya anak kecil ditinggal ibunya tanpa sebab,” kata dia.
Inna menjelaskan, jika memang tantenya itu sengaja kabur dengan laki-laki lain akan lebih baik jujur daripada meninggalkan tanpa sebab anak-anaknya. “Biar cepat selesai masalahnya, jika memang sudah tidak suka dengan paman saya (Hamsan) mending ngomong baik-baik. Pak Hamsan akan menerima semua keputusan istrinya,” kata dia.
Saat, suami ibu yang hilang tersebut yakni, Hamsan (49) mencoba menelepon nomor telepon seluler (ponsel) istrinya, Erda Wati (40) di nomor 0823 58460xxx pada Jumat (28/8/2020) sekira pukul 14.00 WIB. (Baca juga: Baru Bisa Main Medsos, IRT di Pangkalan Bun Diduga Dibawa Kabur Laki-laki )
“Sejak menghilang pada Sabtu 21 Agustus 2020 sekira pukul 08.00 WIB. Ponsel langsung dimatikan. Bahkan semua keluarga diblok nomornya dihape dia (Erda Wati). Barusan saya mencoba menelepon dan masuk, yang mengangkat telpon dia sendiri mengaku ada di Pontianak mengurus anak orang,” kata Hamsan kepada MNC Media, Jumat (28/8/2020) sore. (Baca juga: Pamit Pergi ke Sendang, Dua Bocah Dilaporkan Hilang )
Namun Hamsan sedikit sanksi atas pengakuan istrinya yang mengaku di Pontianak. Sebab pada Rabu 26 Agustus 2020 malam, keluarganya sempat sekilas melihat Erda Wati di sekitar Swalayah Barata dengan menggunakan mobil warna putih. “Habis ngaku di Pontianak, langsung hapenya dimatikan lagi. Saya agak sanksi pengakuan dia, karena ponakan saya sempat melihat sekilas di Barata, istri saya pada Rabu malam tapi langsung kembali menghilang. Waktu itu katanya naik mobil warna putih. Saya yakin dia masih di Kobar saja,” kata dia.
Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, menghilang diduga dibawa kabur oleh laki-laki kenalan di Facebook, menyisakan sebuah tanda tanya di pihak keluarga. Sebab sebelum kabur dari rumah, tidak ada sama sekali pertengkaran rumah tangga dan tidak ada gelagat aneh.
Hal ini disampaikan Hamsan (49) suami Erdawati (40) di rumahnya, di RT 16, Jalan GM Arsyad, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Rabu (26/8/2020) siang.
Menurut Hamsan, tidak ada sama sekali persoalan rumah tangga sebelum istinya kabur. “Kita ne sudah menikah 27 tahun. Anak 6, 4 laki kaki dua permpuan. Anak saya yang besar sudah 25 tahun, yang kecil 8 tahun. Tidak ada saya pernah memukul istri dan sama sekali tidak ada gelagat aneh sebelum istri saya kabur,” kata Hamsan didampingi 4 anaknya dan adik kandung di rumahnya.
Dia justru menyalahkan laki-laki yang diduga membawa kabur istrinya. Sebab sangat tidak mungkin pelaku tidak tahu jika Erdawati sudah bersuami dan punya anak. “Kalau saya berfikir istri saya ini terbujuk rayuan laki-laki baung (pria hidung belang). Jika memang benar nanti dibawa kabur laki-laki akan saya laporkan ke polisi,” kata petani ini.
Dia menceritakan, dirinya bertemu istrinya terakhir pada Sabtu 21 Agustus 2020 pukul 06.00 WIB saat masih di rumah menjelang mau berangkat ke kebun. “Jadi waktu itu saya berangkat dulu ke kebun. Anak-anak saya masih di rumah. Dia pamitnya sama anak anak pergi ke pasar. Bahkan pas keluar rumah sempat diantar anaka say yang kedua naik motor ke depan jalan. Tidak ada tanda-tanda aneh,” kata dia.
Saat pergi sang istri mengenakan celana jeans warna biru, kemeja putih dilapisi jaket warna putih hitam, jilbab hijau dan membawa tas.
“Setelah sore hari, Sabtu sore istri saya tak kunjung pulang ke rumah. Dia ne kerja jadi pelayan warung makan di Jalan Ahmad Yani depan sebuah hotel,” kata dia.
Setelah menunggu sampai malam hari, istrinya yang tak kunjung pulang membuat dirinya gundah dan mengecek isi lemari di dalam kamar. “Saya cek ternyata istri saya juga bawa satu buku nikah, karduss hape dan baju-baju yang masih bagus juga dibawa semua,” kata dia.
Dia menduga istrinya dibawa laki-laki lain. Sebab dalam sebulan terakhir menurut kesaksian para anak dan keluarga, Erdawati sering main Facebook dengan akun FB @Erda Wati. “Dugaan saya dia dirayu laki-laki lain dan dibawa kabur. Sebab di komenan postingan FB istri saya banyak ditemukan sejumlah laki-laki yang mengajak ketemuan. Itu terjadi dipostingan sekitar dua sampai tiga minggu lalu,” kata dia.
Setelah ramai dibicarakan di sosial media, SINDOnews.com memberitakan, Rabu pagi tadi dirinya kembali menyambangi Polres Kobar untuk memberikan data lengkap sang istri beserta foto. “Ya tadi pagi saya serahkan foto istri, fotokopi KTP dan buku nikah ke Polres Kobar supaya segera ditindaklanjuti,” kata dia.
Ada pun yang paling dia sesalkan adalah Erdawati tega meninggalkan begitu saja anak-anaknya. Terutama yang masih kecil berumur 8 tahun yang setiap hari mencari ibunya dan tidak doyan makan dan sering sakit. “Itu yang saya sesalkan. Kalau memang sudah tidak suka sama saya mending terus terang. Bicara baik-baik dan nanti saya serahkan ke orangtuanya. Jangan dengan cara seperti ini,” kata dia.
Sebelumnya, diduga berkenalan dengan seorang pria melalui media sosial (medsos) Facebook (FB) dan kemudian terbujuk rayu, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng menghilang tanpa jejak sekitar 5 hari (yang sebelumnya tertulis 10 hari).
IRT tersebut bernama Erdawati (40) warga Jalan GM Arsyad, RT 16, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan (Arsel). Istri dari Hamsan (49) ini menghilang tanpa jejak sejak Sabtu 21 Agustus 2020 pukul 08.00 WIB (yang sebelumnya Sabtu 15 Agustus 2020).
Erdawati baru mengenal FB sekitar satu bulan terakhir sebelum menghilang. Diduga kuat Erdawati terbujuk rayu laki laki di FB dan pergi menghilang begitu saja.
“Jadi sama sekali tidak ada persoalan rumah tangga sebelumnya. Bahkan Pak Hamdan dan enam anaknya (4 laki laki dewasa dan 2 perempuan masih kecil) juga tidak menemukan gelagat aneh sebelum Erdawati menghilang,” ujar Inna Herlina yang mewakili pihak kelurga yang juga ponakan suami Erdawati, saat di mtemui MNC Media di rumahnya, Selasa (25/8/2020) sore.
Dua anak peremuan yang masih kecil, yakni Aulia (10) dan Yuli (8) hingga hari ini tak doyan makan karena terus mencari ibunya. “Bahkan terus mengalami sakit demam karena namanya anak kecil ditinggal ibunya tanpa sebab,” kata dia.
Inna menjelaskan, jika memang tantenya itu sengaja kabur dengan laki-laki lain akan lebih baik jujur daripada meninggalkan tanpa sebab anak-anaknya. “Biar cepat selesai masalahnya, jika memang sudah tidak suka dengan paman saya (Hamsan) mending ngomong baik-baik. Pak Hamsan akan menerima semua keputusan istrinya,” kata dia.
(nth)