Gelar Musda di Bandung, Pengurus APKI Jabar Resmi Terbentuk
loading...
A
A
A
BANDUNG - Musyawarah Daerah (Musda) Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) Jawa Barat digelar di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Bandung pada Rabu (18/9/2024).
Dalam Musda ini, Asep Fuad Hasyim terpilih sebagai Ketua APKI Jawa Barat (Jabar) untuk periode 2024-2029.
Plt Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat, Gandjar Yudniarsa mengatakan bahwa daerah Jawa Barat dikenal sebagai salah satu sentra utama komoditas kelapa.
Dengan permintaan pasar yang terus meningkat, terutama untuk kelapa dalam bentuk butiran, kopra, dan berbagai olahan seperti minyak kelapa dan santan, peluang bisnis di sektor ini semakin cerah.
“Melalui kepengurusan baru ini, diharapkan petani dan pengolah produk kelapa dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan hasil usaha,” kata Gandjar dalam keterangannya, Kamis (19/9/2024).
Musda dihadiri oleh sejumlah petani kelapa dari berbagai daerah, termasuk Pangandaran, Ciamis, dan Tasikmalaya, serta pengurus APKI Pusat dan berbagai instansi terkait.
Gandjar menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan kualitas dalam menghadapi persaingan global, terutama dengan negara penghasil kelapa lainnya seperti Filipina dan India.
Sementara itu, Asep Fuad Hasyim menyatakan komitmennya untuk mendorong kolaborasi di antara petani dan pengolah kelapa. Ia berharap dapat meningkatkan nilai tambah dari produk turunan kelapa.
“Kami ingin menggenjot usaha produk turunan kelapa, sehingga memberikan nilai tambah bagi usaha kelapa di Jawa Barat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum APKI Pusat, Soeprihadiono, mengingatkan pentingnya membangun jejaring pemasaran untuk memperkuat posisi tawar petani.
Dia juga menyampaikan pesan khusus bagi kalangan petani dan pengolah kelapa di Jawa Barat, atas pentingnya membangun jejaring petani dan pemasaran.
“Tujuannya agar petani memiliki nilai tawar yang tinggi, sebab selama ini posisinya masih lemah dalam urusan perdagangan,” katanya.
Dengan luas lahan perkebunan kelapa mencapai 141.442 hektare dan produksi 92.178 ton, Jawa Barat menempati urutan ketujuh dalam produksi kelapa nasional.
Staf Ahli APKI, Insaf Prabancana menyebut petani kelapa di seluruh Indonesia saat ini sedang berkonsolidasi bersama kepengurusan APKI di seluruh Indonesia.
“Akan ada Musda APKI di 24 Provinsi lainnya. Ini dalam rangka konsolidasi para petani kelapa seluruh Indonesia dengan teman-teman APKI guna mendukung program strategis nasional presiden terpilih Prabowo Subianto terkait makan bergizi,” ujarnya.
Dalam Musda ini, Asep Fuad Hasyim terpilih sebagai Ketua APKI Jawa Barat (Jabar) untuk periode 2024-2029.
Plt Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat, Gandjar Yudniarsa mengatakan bahwa daerah Jawa Barat dikenal sebagai salah satu sentra utama komoditas kelapa.
Dengan permintaan pasar yang terus meningkat, terutama untuk kelapa dalam bentuk butiran, kopra, dan berbagai olahan seperti minyak kelapa dan santan, peluang bisnis di sektor ini semakin cerah.
“Melalui kepengurusan baru ini, diharapkan petani dan pengolah produk kelapa dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan hasil usaha,” kata Gandjar dalam keterangannya, Kamis (19/9/2024).
Musda dihadiri oleh sejumlah petani kelapa dari berbagai daerah, termasuk Pangandaran, Ciamis, dan Tasikmalaya, serta pengurus APKI Pusat dan berbagai instansi terkait.
Gandjar menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan kualitas dalam menghadapi persaingan global, terutama dengan negara penghasil kelapa lainnya seperti Filipina dan India.
Sementara itu, Asep Fuad Hasyim menyatakan komitmennya untuk mendorong kolaborasi di antara petani dan pengolah kelapa. Ia berharap dapat meningkatkan nilai tambah dari produk turunan kelapa.
“Kami ingin menggenjot usaha produk turunan kelapa, sehingga memberikan nilai tambah bagi usaha kelapa di Jawa Barat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum APKI Pusat, Soeprihadiono, mengingatkan pentingnya membangun jejaring pemasaran untuk memperkuat posisi tawar petani.
Dia juga menyampaikan pesan khusus bagi kalangan petani dan pengolah kelapa di Jawa Barat, atas pentingnya membangun jejaring petani dan pemasaran.
“Tujuannya agar petani memiliki nilai tawar yang tinggi, sebab selama ini posisinya masih lemah dalam urusan perdagangan,” katanya.
Dengan luas lahan perkebunan kelapa mencapai 141.442 hektare dan produksi 92.178 ton, Jawa Barat menempati urutan ketujuh dalam produksi kelapa nasional.
Staf Ahli APKI, Insaf Prabancana menyebut petani kelapa di seluruh Indonesia saat ini sedang berkonsolidasi bersama kepengurusan APKI di seluruh Indonesia.
“Akan ada Musda APKI di 24 Provinsi lainnya. Ini dalam rangka konsolidasi para petani kelapa seluruh Indonesia dengan teman-teman APKI guna mendukung program strategis nasional presiden terpilih Prabowo Subianto terkait makan bergizi,” ujarnya.
(shf)