Peserta Lintas Alam Punguti Sampah di Pantai Lombok Timur

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 19:14 WIB
Peserta Lintas Alam Punguti Sampah di Pantai Lombok Timur
Peserta Lintas Alam Punguti Sampah di Pantai Lombok Timur
A A A
LOMBOK TIMUR - Sebanyak 500 peserta dari 100 kelompok mengikuti lintas alam pesisir pantai Maiq Anyir di Ijobalit, Lombok Timur, Sabtu (26/10/2019). Ratusan peserta yang yang diikuti dari kalangan pelajar, mahasiswa, karang taruna, intansi pemerintah dan kelompok peduli lingkungan ini dilepas dari pantai Suryawangi menuju pantai Maiq Anyir, Kelurahan Ijobalit, salah satu obyek wisata baru di Lombok Timur.

Para peserta berjalan menyusuri bibir pantai Suryawangi hingga pantai Maiq Anyir sepanjang 8 kilometer (Km) atau 2 jam dengan berjalan kaki. Tak hanya menikmati pesona pantai, mereka berjalan sambil memungut sampah yang berserakan di sepanjang pantai. Setiap kelompok dibagikan kantung plastik berukuran jumbo.

Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, Ahmad Roji mengungkapkan, ini merupakan kegiatan perdana dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Maiq Anyir, Kelurahan Ijobalit. "Masyarakat adalah pemilik destinasi itu. Pariwisata ini harus terlibat semua unsur dalam membangun pariwisata sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan," ungkapnya.

Kabid Pengembangan kapasitas dan SDM Dinas Pariwisata, Hadi Jayari berharap, semua desa yang punya potensi wisata bisa menggerakkan sektor ini dengan memberdayakan masyarakat. "Pariwisata itu memang harus dari bawah. Kreativitas itu kita harapkan dari masyatakat langsung yang digerakkan oleh pokdarwis," paparnya.

Para peserta baru tiba di pantai Maiq Anyir, Kelurahan Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji sekitar pukul 17.30 Wita. Kemudian mereka menikmati welcome drink dan ubi rebus, khas makanan setempat.

Peserta bermalam dengan mendirikan kemah di pantai ini sampai besok untuk ikut rembug pariwisata dengan para pelaku wisata. Sejumlah hadiah menarik dan doorprize dibagikan ke peserta. Sedangkan sampah yang dibawa dibeli langsung oleh Bank Sampah Korleko Mandiri.

“Sampah yang dipungut sekitar 30 kantong plastik ukuran besar, langsung kita beli. Kebanyakan sampah pepohonan, bungkus makanan, sandal, dan botol minuman,” ujar pengelola Bank Sampak Korleko Mandiri, Krisma Ali Gazali.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4724 seconds (0.1#10.140)