Anak-anak Korban Gempa Ambon Dapat Bantuan Trauma Healing

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 10:58 WIB
Anak-anak Korban Gempa Ambon Dapat Bantuan Trauma Healing
Anak-anak Korban Gempa Ambon Dapat Bantuan Trauma Healing
A A A
AMBON - Korban gempa bumi Ambon memerlukan dukungan psikososial lebih lama, mengingat gempa terjadi berulang-ulang sejak akhir September 2019 sehingga meninggalkan trauma terhadap para korban. Hal inilah yang mendorong Perempuan Bangsa untuk mengadakan trauma healing dengan mewarnai bersama anak-anak korban gempa bumi di Ambon, Kamis (24/10/2019).

“Mereka membutuhkan dukungan psikososial lebih lama, karena gempa terjadi berulang-ulang,” kata Ketua Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah, dalam keterangan resminya saat lokasi pengungsian di Desa Tial, Maluku Tengah.

Pada kesempatan tersebut, Erma yang juga Anggota DPR RI dari FPKB ini bernyanyi bersama anak-anak dan turut dalam kegiatan mewarnai. Menurutnya, dunia anak-anak adalah dunia bermain sehingga jangan sampai kondisi bencana dan lokasi pengungsian menghapus keceriaan mereka dalam bermain.

Selain mewarnai dan bermain bersama, badan otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyalurkan bantuan yang bertujuan memberikan dukungan psikososial terhadap korban gempa. Bantuan tersebut antara lain anek mainan anak-anak, buku dan alat mewarnai, buku dongeng dan cerita pendek, serta boneka.

"Bahan makanan, terpal, karpet, pembalut wanita, pampers, susu dan makanan bayi dan balita, makanan instan tetap kita sampaikan," lanjutnya.

Bantuan diserahkan di Posko Pengungsian di tiga desa yakni Desa Liang, Tial dan Tulehu yang berlokasi di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Tiga desa ini mengalami kerusakan cukup parah, sebagian besar rumah mereka rata dengan tanah sehingga mereka harus berada di lokasi pengungsian. Di Desa Liang, misalnya lokasi ini ditinggali sekitar seribu pengungsi lebih.

Fikri (10 tahun) salah seorang pengungsi di Tial menuturkan, dirinya sangat senang dengan aktivitas mewarnai. “Seru, saya suka warna biru,”ujarnya. Tidak hanya anak-anak dalam aktivitas ini kemudian orang dewasa ikut mewarnai bersama dengan anak-anak.

Erma menambahkan, melihat respon masyarakat yang sangat senang, menikmati, dan antusias kedepan Perempuan Bangsa akan memasukkan program Pelatihan Kader Tanggap Bencana. “Selesai memberikan bantuan biasanya sudah sampai disitu saja, padahal korban ini sangat rentan terhadap trauma. Perempuan Bangsa akan berperan dalam mendampingi para korban sebagai bentuk pengabdian kita kepada masyarakat,” tuturnya.

Selain mewarnai, kegiatan Pelatihan trauma healing juga dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan mendongeng atau story telling, bermain bersama, dan lain-lain. Sebab, Indonesia secara geografis memiliki resiko terhadap terjadinya bencana alam, seraya Erma juga mengingatkan untuk terus menjaga kelestarian alam.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4217 seconds (0.1#10.140)