Jumat Berkah, Hendi Keliling Bantu Warga Hadapi COVID-19
loading...
A
A
A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkeliling menyambangi warga terdampak COVID-19 guna memantau perkembangan situasi di beberapa daerah, Jumat (1/5/2020). Salah satu tempat yang dikunjungi adalah dapur umum Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen.
Ini merupakan realisasi program Jumat berkah yang diinisiasi wali kota yang akrab disapa Hendi itu. Dalam kesempatan tersebut, Hendi membagikan bantuan berupa hidangan untuk berbuka puasa atau yang populer disebut dengan takjil. Bantuan tersebut salah satunya bersumber dari sumbangan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Donasi aparatur sipil negara ini terkumpul Rp3 miliar lebih.
Tak hanya itu, Hendi juga mengapresiasi inisiatif warga yang telah mendirikan dapur umum. "Ini sebagai bentuk lumbung kelurahan. Gotong royong, solidaritas untuk warga yang tidak mampu. Ini hakikat dari yang namanya lumbung kelurahan," ujarnya.
Lebih lanjut Hendi mengungkapkan, bantuan dari pemerintah tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun, setidaknya bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga terdampak COVID-19. "Kota Semarang pada Maret lalu telah menyalurkan bantuan sebanyak 110.000 paket sembako. Data warga miskin di Kota Semarang tercatat 65.000 KK. Maka seharusnya bantuan tersebut cukup," ujarnya.
Namun, kata Hendi, masih ada laporan yang belum mendapatkan bantuan. Maka untuk Mei ini, ditambah lagi jumlahnya. Total 334.000 paket bantuan. "Dari Pemerintah Kota Semarang 170.000 paket semabako, bantuan Bapak Presiden 10.000, Menteri Sosial 40.000, dan bantuan sosial 94.000," urai Hendi.
Dengan begitu, kata Hendi, 334.000 KK dari total 531.000 KK yang ada di kota Semarang akan mendapat bantuan. Hendi juga menyalurkan bantuan untuk stok dapur umum berupa 30 paket sembako dan 50 paket jamu. "200.000 KK yang tidak mendapat yaitu yang sudah mapan. Kalau tidak cukup lumbung kelurahan ini solusinya," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga mengingatkan warga untuk selalu disiplin menjaga kebersihan diri dan jaga jarak dalam upaya memutus penambahan kasus Covid-19 di Kota Semarang. Angka pasien yang sembuh dari Corona di Kota Semarang merupakan yang tertinggi di antara kota-kota lain di Indonesia, yaitu 92 orang.
"Tapi jangan sampai lengah karena penambahan masih terus terjadi alias belum turun. Solusinya adalah di tangan kita. Tetap disiplin. Jaga kebersihan dengan cuci tangan, mandi setelah dari luar rumah. Jaga kesehatan, jaga jarak dan pakai masker," ucap Hendi.
Kemudian bagi lingkungan yang ada warganya ternyata positif COVID-19, Hendi berpesan agar warga lainnya seharusnya bergotong-royong membantu mencukupi kebutuhannya. Sehingga warga tersebut dapat melaksanakan karantina di rumah.
"Jangan dikucilkan, tetapi kita bantu. Misalnya butuh apa, kita bantu. Dia kan juga butuh memenuhi kebutuhan pangan atau kebutuhan lainnya. Komunikasi lewat HP atau dengan jarak 1-2 meter aman tidak tertular," katanya.
Ini merupakan realisasi program Jumat berkah yang diinisiasi wali kota yang akrab disapa Hendi itu. Dalam kesempatan tersebut, Hendi membagikan bantuan berupa hidangan untuk berbuka puasa atau yang populer disebut dengan takjil. Bantuan tersebut salah satunya bersumber dari sumbangan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Donasi aparatur sipil negara ini terkumpul Rp3 miliar lebih.
Tak hanya itu, Hendi juga mengapresiasi inisiatif warga yang telah mendirikan dapur umum. "Ini sebagai bentuk lumbung kelurahan. Gotong royong, solidaritas untuk warga yang tidak mampu. Ini hakikat dari yang namanya lumbung kelurahan," ujarnya.
Lebih lanjut Hendi mengungkapkan, bantuan dari pemerintah tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun, setidaknya bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga terdampak COVID-19. "Kota Semarang pada Maret lalu telah menyalurkan bantuan sebanyak 110.000 paket sembako. Data warga miskin di Kota Semarang tercatat 65.000 KK. Maka seharusnya bantuan tersebut cukup," ujarnya.
Namun, kata Hendi, masih ada laporan yang belum mendapatkan bantuan. Maka untuk Mei ini, ditambah lagi jumlahnya. Total 334.000 paket bantuan. "Dari Pemerintah Kota Semarang 170.000 paket semabako, bantuan Bapak Presiden 10.000, Menteri Sosial 40.000, dan bantuan sosial 94.000," urai Hendi.
Dengan begitu, kata Hendi, 334.000 KK dari total 531.000 KK yang ada di kota Semarang akan mendapat bantuan. Hendi juga menyalurkan bantuan untuk stok dapur umum berupa 30 paket sembako dan 50 paket jamu. "200.000 KK yang tidak mendapat yaitu yang sudah mapan. Kalau tidak cukup lumbung kelurahan ini solusinya," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga mengingatkan warga untuk selalu disiplin menjaga kebersihan diri dan jaga jarak dalam upaya memutus penambahan kasus Covid-19 di Kota Semarang. Angka pasien yang sembuh dari Corona di Kota Semarang merupakan yang tertinggi di antara kota-kota lain di Indonesia, yaitu 92 orang.
"Tapi jangan sampai lengah karena penambahan masih terus terjadi alias belum turun. Solusinya adalah di tangan kita. Tetap disiplin. Jaga kebersihan dengan cuci tangan, mandi setelah dari luar rumah. Jaga kesehatan, jaga jarak dan pakai masker," ucap Hendi.
Kemudian bagi lingkungan yang ada warganya ternyata positif COVID-19, Hendi berpesan agar warga lainnya seharusnya bergotong-royong membantu mencukupi kebutuhannya. Sehingga warga tersebut dapat melaksanakan karantina di rumah.
"Jangan dikucilkan, tetapi kita bantu. Misalnya butuh apa, kita bantu. Dia kan juga butuh memenuhi kebutuhan pangan atau kebutuhan lainnya. Komunikasi lewat HP atau dengan jarak 1-2 meter aman tidak tertular," katanya.
(abd)