Perjuangkan Nasib, Petani Tembakau Temanggung Bakal Luruk Istana Negara

Rabu, 26 Agustus 2020 - 07:17 WIB
loading...
Perjuangkan Nasib, Petani...
Gubernur Ganjar Pranowo saat berdialog dengan para petani tembakau di Temanggung. Foto Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
TEMANGGUNG - Ratusan petani tembakau Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berencana berangkat ke Jakarta untuk unjuk rasa di Istana Negara, Kamis (27/8/2020) besok.

Mereka menuntut pemerintah segera memberlakukan peraturan pembatasan importasi tembakau dan meningkatkan pembelian tembakau nasional. Selain itu, mereka menuntut pemerintah tidak menaikkan cukai rokok, karena sangat berdampak pada nasib petani tembakau.

(Baca juga: Langgar Jam Operasional Dua Toko Jejaring di Sleman Ditutup )

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mendengar rencana itu, langsung meluncur ke Temanggung, Selasa (25/8/2020). Sambil mengecek sejumlah pabrik rokok besar di lokasi itu dan memastikan tembakau petani terbeli, kedatangan Ganjar juga bermaksud meredam suasana dan ngayem-ngayemi para petani tembakau Temanggung agar tidak demo.

Saat pertemuan di salah gudang tembakau di Temanggung, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Agus Parmuji menyampaikan kepada Ganjar bahwa para petani tembakau Temanggung siap berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi demonstrasi. Rencananya, rombongan berkekuatan 1.200 orang akan berangkat hari Rabu besok dan menggelar aksi pada Kamis lusa di Istana Negara.

"Memang sudah direncanakan sejak seminggu yang lalu, kami akan berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi demonstrasi. Tuntutan kami agar pemerintah melindungi petani dengan regulasi yang memihak petani nasional," kata Agus.

(Baca juga: Dampak COVID-19, Angkutan Umum di Terminal Jateng Tinggal 38 Persen )

Menurutnya, selama ini regulasi pusat tidak memihak pada petani, khususnya petani tembakau. Terkait regulasi pembatasan impor tembakau, meski sudah dibuat aturannya, namun belum dilaksanakan sampai saat ini.

"Belum lagi kami mendengar akan adanya revisi terkait peraturan itu yang kami nilai semakin menyulitkan petani. Makanya kami sudah sepakat, berangkat ke Jakarta untuk aksi mengepung istana," imbuhnya.

Dengan ketidakpastian itu, para petani tembakau khawatir peristiwa tahun lalu terjadi lagi. Disaat petani sedang panen raya, pemerintah justru mengumumkan kenaikan cukai rokok.

"Pengalaman tahun kemarin, jangan sampai terulang tahun ini. Tahun lalu pas lagi panen, pemerintah menaikkan cukai rokok sehingga berdampak pada pembelian perusahaan terhadap tembakau petani. Kami tidak ingin peristiwa-peristiwa semacam itu terjadi lagi, dengan ketidakjelasan regulasi saat ini," tegasnya.

Namun rencana demonstrasi para petani tembakau itu berupaya diredam Ganjar. Dengan sabarnya, Ganjar meminta para petani tembakau tidak melakukan aksi demonstrasi ke Istana Negara.

"Wis manut karo aku (percaya sama saya), mengko aku sing ngurus (nanti saya yang akan urus). Panjenengan ora usah mangkat Jakarta, ora usah demo (semua tidak usah berangkat ke Jakarta, tidak usah demo). Nanti biar saya yang menyelesaikan. Setuju mboten (sepakat apa tidak)" pinta Ganjar

"Saya coba bergerak lagi soal ini. Saya sudah coba WA pak Mentan, tapi belum jawab, mungkin beliau sibuk. Tapi intinya, ora usah demo lah, bisa diomongkan. Sampean mending ning omah wae (semuanya lebih baik di rumah), Nek aku ora iso ngrampungke, monggo budhal (kalau saya tidak bisa menyelesaikan, silahkan berangkat demo)," tegasnya.

Ia meminta pemerintah pusat lebih melindungi petani lokal dibanding impor dari luar negeri. Ia meminta agar keputusan pembatasan importasi itu bisa segera dilaksanakan.

Usai pertemuan, Agus Parmudji mengatakan APTI sepakat menunda aksi. Para petani sepakat menyerahkan penyampaian aspirasi pada Ganjar kepada pemerintah pusat. "Barusan saya juga menghubungi teman-teman provinsi lain, semua sepakat menunda demo hingga ada kabar lebih lanjut dari pak gubernur," katanya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)