Bank Maspion Beri Kesempatan Nasabah Jadi Pengusaha UMKM
loading...
A
A
A
SURABAYA - PT Bank Maspion Indonesia Tbk memberikan kesempatan pada nasabahnya untuk bangkit di tengah Pandemi COVID-19.
Nasabah bisa dengan mudah menjadi sub distributor produk-produk Maspion Group. Tentunya hal itu menjadi angin segar bagi karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pemotongan gaji hingga dirumahkan.
Direktur Utama Bank Maspion, Herman Halim, mengatakan para pelaku UMKM bisa memanfaatkan program Tabungan Dagang Saya dan Teman-Teman (Dasyatt).
Program tersebut guna meningkatkan kinerja ditengah badai COVID-19 sekaligus memwujudkan mimpi untuk menciptakan 1 juta UMKM.
"Program ini merupakan program kerjasama yang bersinergi dengan Maspion Group. Kita memberikan kesempatan bagi calon pelaku UMKM untuk menjadi sub distributor dari Maspion Group," katanya.
Herman mengakui, bahwa program tersebut merupakan salah satu strategi untuk menjaga pertumbuhan ditengah tantangan dan iklim persaingan yang semakin dinamis dan komplek.
Saat ini pihaknya terus memperdalam strategi pengembangan Community Business Model dan semakin fokus kepada sektor-sektor yang prospektif dengan target pasar komunitas.
Dalam mengembangkan tabungan Dasyatt, kata dia, Bank Maspion bekerjasama dengan berbagai institusi seperti koperasi, BPR, Komunitas UMKM Asosiasi Pengusaha, pesantren, pemda dan lain-lain yang berperan sebagai induk komunitas dan memberikan refrensi nasabah kepada Bank.
Bank induk komunitas seperti koperasi dan BPR juga berperan menyediakan pembiayaan kredit mikro sehingga menimbulkan kerjasama yang baik diantara Bank dan Koperasi atau BPR.
Herman mengungkapkan, nasabah komunitas Bank Maspion terus menanjak hingga mencapai sekitar 100 komunitas yang terdiri dari berbagai institusi seperti sekolah, universitas, rumah sakit perusahaan hingga pesantren.
Sedangkan nasabah UMKM yang telah bergabung dalam program tabungan Dasyatt sampai saat ini berjumlah sekitar 300 nasabah UMKM.
"Kedepan akuisisi nasabah komunitas maupun nasabah UMKM akan terus menjadi fokus Bank, khsususnya dalam meningkatkan CASA maupun jumlah nasabah," ungkapnya.
Selain itu, untuk mendukung Go Digital UMKM bagi nasabah UMKM dan Community, Bank Maspion juga akan memfokuskan pengembangan digital service. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)
Bank Maspion tetap kontinyu melakukan pengembangan fitur layanan, khususnya pada layanan yang memanfaatkan perkembangan tekonologi digital antara lain penambahan fitur baru pada Maspion Electronic Banking Individual dan bisnis serta penambahan delivery channel berupa kas mobil, ATM dan cash resycle machine.
Herman menegaskan, komitmen untuk memperkuat segmen UMKM dan komunitas tersebut bukan tanpa alasan. (Baca juga: Sempat Ditutup, Jalur Pendakian Gunung Penanggungan Kembali Dibuka)
Selain mendorong tumbuhnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia, program tersebut terbukti mampu mempertahankan kinerjanya.
Nasabah bisa dengan mudah menjadi sub distributor produk-produk Maspion Group. Tentunya hal itu menjadi angin segar bagi karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pemotongan gaji hingga dirumahkan.
Direktur Utama Bank Maspion, Herman Halim, mengatakan para pelaku UMKM bisa memanfaatkan program Tabungan Dagang Saya dan Teman-Teman (Dasyatt).
Program tersebut guna meningkatkan kinerja ditengah badai COVID-19 sekaligus memwujudkan mimpi untuk menciptakan 1 juta UMKM.
"Program ini merupakan program kerjasama yang bersinergi dengan Maspion Group. Kita memberikan kesempatan bagi calon pelaku UMKM untuk menjadi sub distributor dari Maspion Group," katanya.
Herman mengakui, bahwa program tersebut merupakan salah satu strategi untuk menjaga pertumbuhan ditengah tantangan dan iklim persaingan yang semakin dinamis dan komplek.
Saat ini pihaknya terus memperdalam strategi pengembangan Community Business Model dan semakin fokus kepada sektor-sektor yang prospektif dengan target pasar komunitas.
Dalam mengembangkan tabungan Dasyatt, kata dia, Bank Maspion bekerjasama dengan berbagai institusi seperti koperasi, BPR, Komunitas UMKM Asosiasi Pengusaha, pesantren, pemda dan lain-lain yang berperan sebagai induk komunitas dan memberikan refrensi nasabah kepada Bank.
Bank induk komunitas seperti koperasi dan BPR juga berperan menyediakan pembiayaan kredit mikro sehingga menimbulkan kerjasama yang baik diantara Bank dan Koperasi atau BPR.
Herman mengungkapkan, nasabah komunitas Bank Maspion terus menanjak hingga mencapai sekitar 100 komunitas yang terdiri dari berbagai institusi seperti sekolah, universitas, rumah sakit perusahaan hingga pesantren.
Sedangkan nasabah UMKM yang telah bergabung dalam program tabungan Dasyatt sampai saat ini berjumlah sekitar 300 nasabah UMKM.
"Kedepan akuisisi nasabah komunitas maupun nasabah UMKM akan terus menjadi fokus Bank, khsususnya dalam meningkatkan CASA maupun jumlah nasabah," ungkapnya.
Selain itu, untuk mendukung Go Digital UMKM bagi nasabah UMKM dan Community, Bank Maspion juga akan memfokuskan pengembangan digital service. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)
Bank Maspion tetap kontinyu melakukan pengembangan fitur layanan, khususnya pada layanan yang memanfaatkan perkembangan tekonologi digital antara lain penambahan fitur baru pada Maspion Electronic Banking Individual dan bisnis serta penambahan delivery channel berupa kas mobil, ATM dan cash resycle machine.
Herman menegaskan, komitmen untuk memperkuat segmen UMKM dan komunitas tersebut bukan tanpa alasan. (Baca juga: Sempat Ditutup, Jalur Pendakian Gunung Penanggungan Kembali Dibuka)
Selain mendorong tumbuhnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia, program tersebut terbukti mampu mempertahankan kinerjanya.
(boy)