Ungkap Penyebab Kematian, 19 Bagian Tubuh Afif Maulana Diperiksa di 3 Labfor Ternama

Kamis, 08 Agustus 2024 - 18:15 WIB
loading...
Ungkap Penyebab Kematian,...
Jenazah Afif Maulana dibawa ke ambulans usai diperiksa tim Labfor. Foto/Rus Akbar/MPI
A A A
PADANG - Guna menjawab berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat, Tim Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI) melakukan ekshumasi dan autopsi ulang terhadap jenazah Afif Maulana. Dari proses tersebut, tim berhasil mengumpulkan 19 sampel bagian tubuh yang akan diperiksa di tiga laboratorium terkemuka.

Ketua Tim Forensik, Ade Firmansyah, menjelaskan bahwa 19 sampel yang diambil terdiri dari 3 sampel jaringan keras berupa tulang dan 16 sampel jaringan lunak. "Sampel-sampel ini akan diperiksa lebih lanjut melalui histopatologi forensik dan uji diatom atau gangga," ungkap Ade saat ditemui di RSUP M. Djamil Padang, Kamis (8/8/2024).

Laboratorium yang dipilih untuk memproses sampel ini meliputi Laboratorium FK UI RSCM untuk pemeriksaan histopatologi, serta Puslabfor Mabes Polri dan Laboratorium Forensik Universitas Airlangga untuk uji diatom. "Kami memilih laboratorium-laboratorium ini karena memiliki kemampuan yang telah terbukti dalam menangani sampel-sampel forensik seperti ini, sehingga diharapkan hasilnya akan akurat dan valid," tambah Ade.



Autopsi ulang ini dilakukan mengingat jenazah Afif Maulana telah mengalami pembusukan, yang menambah tantangan dalam proses investigasi. "Kami memahami bahwa masyarakat sangat menunggu hasil dari autopsi ini untuk mengungkap penyebab dan mekanisme kematian Afif Maulana. Namun, kami harus berhati-hati dalam memberikan pernyataan sebelum hasil akhir keluar," kata Ade.

Ia juga menekankan pentingnya ketepatan hasil dalam proses ini. "Kecepatan memang penting, tetapi lebih dari itu, kami mengutamakan ketepatan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam ranah forensik dan medikolegal. Ini adalah tanggung jawab besar bagi kami," jelasnya.

Ade memperkirakan bahwa hasil dari pemeriksaan laboratorium ini akan tersedia dalam empat hingga lima minggu mendatang. "Berdasarkan pengalaman sebelumnya, biasanya hasil keluar dalam dua hingga empat minggu. Namun, mengingat sampel yang kami kirim berupa jaringan keras, terutama tulang, prosesnya mungkin akan memakan waktu lebih lama," ujar Ade menutup keterangannya.

Masyarakat diharap bersabar menunggu hasil akhir dari pemeriksaan ini, yang diharapkan dapat memberikan jawaban yang jelas dan akurat terkait kematian Afif Maulana.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1909 seconds (0.1#10.140)