Diaspora Papua di AS: Terima Kasih Indonesia atas Program Beasiswa LPDP

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 12:47 WIB
loading...
Diaspora Papua di AS:...
Mahasiswa Papua di Amerika Serikat akan mengabdikan diri pulang ke tanah air dengan membangun SDM berkualitas di tanah Papua. Foto/Ilustrasi
A A A
JAYAPURA - Perbedaan budaya dalam pendidikan antara Indonesia, khususnya Indonesia Timur, dengan Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu pengalaman berharga bagi mahasiswa Papua yang menempuh studi di negeri Paman Sam.

Kedisiplinan dan efisiensi waktu adalah hal yang sangat ditekankan di sana. Mahasiswa di AS terbiasa memanfaatkan waktu untuk membaca buku, berdiskusi, dan menanyakan materi kepada dosen di luar jam perkuliahan.

Alumni LPDP yang menyelesaikan S2 jurusan Kebijakan Pendidikan dan Kepemimpinan di American University AS Paskalis Kaipman mengatakan, dengan cita-cita yang kuat dan kepercayaan diri yang kokoh, orang Papua dapat mencapai apa yang diinginkan.



“Orang Papua harus memiliki target untuk mengangkat potensi yang dimiliki Papua agar dapat mencapai dunia internasional baik produk unggulan maupun SDM unggul Papua. Karena itu, soft skill seperti sikap jujur, berani, dan rajin harus dimiliki,” kata Paskalis, Sabtu (3/8/2024).

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas beasiswa LPDP dan menyatakan kesiapannya untuk mengabdi di tanah Papua.

Fernando Tanatty, yang bekerja sebagai Customer Service dan Gate Agent di United Airlines di Denver International Airport, Colorado, menekankan pentingnya penguasaan teknologi untuk beradaptasi dalam lingkungan pendidikan di AS.

“Kedepan saya akan kembali ke Papua dan akan menjembatani teman-teman Papua untuk mengikuti program di AS. Dengan berbekal pengalaman-pengalaman selama di sana, saya yakin dapat memberikan kontribusi ide kepada pemerintah dalam pembangunan Papua,” katanya.



Mahasiswa Corban University dari Papua Tengah Gerpatius Bagau merasa bersyukur mendapatkan kesempatan belajar di AS. Sebagai mahasiswa Papua di AS, pihaknya akan lebih kritis dan memiliki kemampuan dalam merencanakan strategi ke depan.

”Dengan ilmu dan pengetahuan serta didukung dengan relasi yang terbentuk selama menempuh pendidikan di AS, kami siap kembali ke Papua guna membagikan semua ilmu yang didapat kepada generasi muda Papua,” kata pria yang magang di Kedubes RI di Washington DC.

Pada podcast “The Educational Journey of Indonesian Students in the United States”, Gerpatius mengajak teman-teman Papua untuk berani mengambil keputusan mencari pengalaman di AS. “Iklim pendidikan di AS mengharuskan mampu menentukan keputusan,” tambahnya.

Sebagai host, Ade Nurma, seorang lifestyle content creator, Tik-Tok, dan IG Influencer, menyatakan bahwa saat ini telah dibentuk Institut Internasional Papua untuk menyalurkan ilmu yang didapat oleh mahasiswa Papua di luar negeri kepada generasi muda Papua.

“Institut ini juga bertujuan untuk memotivasi generasi Papua agar berani menempuh pendidikan di luar negeri. Namun, institut ini masih memerlukan dukungan dari pemerintah khususnya untuk fasilitas sarana dan prasarana,” jelas Ade.

”Semoga teman-teman Papua semakin bersemangat untuk berkolaborasi dan bersumbangsih di tanah Papua dan untuk negara tercinta kita Republik Indonesia,” tukas pria yang sedang mengikuti program fellowship di University of Texas at Austin.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)