BRT Bandung Raya Dibangun Bertahap Mulai 2025 hingga 2027, Telan Anggaran Rp1,3 Triliun

Senin, 29 Juli 2024 - 18:10 WIB
loading...
BRT Bandung Raya Dibangun...
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdar) Kemenhub Irjen Pol Risyapudin Nursin. Foto/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan angkutan massal skema Bus Rapid Transit (BRT) dilaksanakan secara bertahap mulai dari 2025 hingga 2027. Anggaran untuk membangun infrastruktur BRT Bandung Raya itu mencapai Rp1,3 triliun.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdar) Kemenhub Irjen Pol Risyapudin Nursin mengatakan, pembangunan angkutan massal skema BRT akan dilaksanakan dalam jangka waktu dekat. Area pembangunan meliputi kawasan Bandung Raya.

“Tahap pertama 2025. Tahap kedua 2026 dan terakhir 2027,” kata Dirjen Hubdar seusai rapat koordinasi dengan Kepala Dishub kabupaten/kota se-Bandung Raya di Terminal Leuwipanjang, Senin (29/7/2024).



Risyapudin menyatakan, pembangunan BRT Bandung Raya masih dalam tahap persiapan perencanaan. Dia pun mengungkapkan bahwa Terminal Cicaheum masih bakal beroperasi saat BRT Bandung Raya berjalan.

Dengan keberadaan BRT Bandung Raya, ujar Risyapudin, diharapkan dapat mengatasi permasalahan kemacetan di wilayah Bandung Raya. “Dalam waktu dekat kita akan membangun transportasi massal skema BRT dimulai dari Cimahi, Padalarang hingga Sumedang kurang lebih 21 kilometer,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Koswara mengatakan pembangunan infrastruktur hingga penyediaan sistem dilakukan oleh pemerintah pusat. Sedangkan pemerintah daerah akan diberi wewenang untuk mengoperasionalkan BRT Bandung Raya.

Koswara menyatakan, lima koridor Trans Metro Pasundan yang ada saat ini akan terintegrasi dengan BRT Bandung Raya. Layanan lima koridor tersebut berada di Kota Bandung hingga ke Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.



Sedangkan, pembangunan infrastruktur meliputi jalur khusus, halte, dan depo BRT Bandung Raya. Tidak hanya itu, para penumpang BRT Bandung Raya ke depan akan melakukan pembayaran dengan menempelkan kartu (tapping) di dalam bus.

“Perencanaan total 21 koridor. Armada sekitar 450-an belum feedernya. Total anggaran Rp1,3 triliun untuk infrastruktur,” kata Kadishub Jabar.

Pemprov Jabar pun, ujar Koswara, akan membuat peraturan yang mendukung operasional BRT Bandung Raya ke depan. Terkait dengan Terminal Cicaheum, dia memastikan bahwa tidak akan ditutup.

“Cicaheum jadi depo dan untuk terminal layanan angkutan massal tapi angkutan luar kota pindah ke sini (terminal Leuwipanjang)," ujar Koswara.

Kadishub menuturkan angkutan perkotaan ke depan akan menjadi feeder terintegrasi dengan BRT Bandung Raya. Dishub Jabar akan membahas terkait hal itu.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2268 seconds (0.1#10.140)