Cegah Aborsi Ilegal, Akademisi: Kesehatan Reproduksi Harus Diajarkan Sejak Dini

Senin, 24 Agustus 2020 - 13:02 WIB
loading...
Cegah Aborsi Ilegal,...
Dosen Universitas Islam 45, Rasminto. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Terbongkarnya klinik aborsi ilegal di Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat, menambah deretan panjang kasus ini. Karena, kasus aborsi ilegal di Indonesia hingga kini masih tergolong tinggi dan membuat banyak pihak prihatin. Aborsi ilegal seringkali dianggap sebagai jalan keluar terakhir dari masalah kehamilan di luar pernikahan sejatinya sangat berbahaya serta mencerminkan perilaku hidup yang tidak baik.

Menurut dosen di Universitas Islam 45 Rasminto, berdasarkan data KPAI (2020), kasus aborsi di Indonesia setiap tahunnya terjadi 2 juta kasus dan 30% dilakukan oleh kalangan remaja. Maraknya aborsi ilegal adalah salah satu bukti bahwa motivasi hidup sehat sebagian besar remaja atau dewasa muda sangat rendah. Sehingga Ia pun mengusulkan agar materi-materi seperti Big-five personality dan kesehatan reproduksi yang bisa mendorong siswa agar lebih termotivasi untuk hidup sehat bisa diajarkan sejak dini di sekolah.

"Hasil riset kami menunjukkan bahwa siswa atau remaja dengan kepribadian dalam hal ini Big-five Personality dan pengetahuan tentang Kesehatan reproduksi yang baik lebih, motivasi hidup sehatnya lebih tinggi," Jelas Rasminto saat mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji Program Doktor Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta seperti dalam keterangannya, Senin (24/8/2020).

Dia menjelaskan, model pembelajaran tentang kepribadian dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bisa beragam, bahkan bisa masuk dalam pengembangan kurikulum pembelajaran. Hanya saja titik tekannya harus terintegrasi dan kolaborasi dari berbagai pihak bahkan disiplin ilmu. ( )

"Kondisi saat ini materi tentang kesehatan reproduksi baru sekadar memuat aspek biologis atau aspek fisik. Oleh karena itu dalam membentuk pergaulan siswa yang positif agar terhindar dari perbuatan menyimpang seperti seks bebas, penyalahgunaan narkotika, terinfeksi penyakit seks menular dan kegiatan abortus yang membahayakan kesehatan secara fisik, sosial maupun mental, big-five personality dan pengetahuan tentang kespro harus diajarkan secara komprehensif, terintegrasi dan kolaboratif, namun tidak menjadi beban kurikulum yang sudah ada, artinya seluruh bidang studi harus mengajarkan pemahaman ini sedini mungkin agar terbangun kesadaran remaja secara holistik berdasarkan aspek fisik, sosial dan mental," tuturnya.

Idealnya, kata dia, remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksi. Sebab, remaja sebagai generasi muda merupakan pilar generasi masa depan bangsa, terlebih Indonesia berkomitmen pada pembangunan kesehatan dan kesejahteraan yang termaktub dalam butir ke 3 pada Sustainable development goals (SDGs).

"Remaja merupakan generasi masa depan bangsa, pembangunan generasi muda berarti membangun masa depan bangsa dan negara," ucap Rasminto. ( )

Diketahui, Rasminto adalah salah satu doktor yang harus mempertahankan disertasinya dihadapan para penguji melalui sidang ujian disertasi yang dipimpin Direktur Pascasarjana UNJ Prof. Dr. Nadiroh,M.Pd dan beberapa guru besar antara lain; Dr. Agung Purwanto, M.Si selaku Korprodi S-3 PKLH; Prof. Dr. I Made Putrawan dan Prof. Dr. Ahman Sya selaku penguji senat; serta Dr. Yusriani Sapta Dewi,M.Si selaku penguji luar. Disertasi ini sendiri dipromotori oleh Prof. Dr. Nadiroh,M.Pd selaku Promotor dan Prof. Dr. Yufiarti, M.Pd.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ini Penampakan Pimpinan...
Ini Penampakan Pimpinan Pesantren di Serang yang Cabuli 3 Santriwati hingga Hamil
Pembunuh dan Pembakar...
Pembunuh dan Pembakar Wanita Muda di Bangkalan Ternyata Kekasih Korban, Dipicu Cekcok saat Akan Aborsi
Fakta-fakta Pimpinan...
Fakta-fakta Pimpinan Pesantren di Serang Cabuli 3 Santriwati hingga Picu Amuk Massa, Korban Hamil dan Dipaksa Aborsi
Jember Gempar! Mahasiswi...
Jember Gempar! Mahasiswi Ditemukan Tewas Bersama Janinnya di Kamar Kos
Presiden Jokowi Izinkan...
Presiden Jokowi Izinkan Aborsi Bersyarat, Begini Respons Bey Machmudin
Miris, Siswi SMA di...
Miris, Siswi SMA di Simalungun Gugurkan Kandungan Seorang Diri di Toilet Rumah Sakit
Lakukan Aborsi Terhadap...
Lakukan Aborsi Terhadap Mahasiswi STIKES, Pacar dan Dukun di Jambi Jadi Tersangka
Memilukan! Mahasiswi...
Memilukan! Mahasiswi Asal Sungai Penuh Jambi Tewas Diduga Aborsi
Memilukan! Mahasiswi...
Memilukan! Mahasiswi Unsri Tewas di Kamar Kos, Diduga Melakukan Aborsi
Rekomendasi
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
Bos UFC Dana White Rambah...
Bos UFC Dana White Rambah Tinju, Ryan Garcia Beri Peringatan Keras!
Berita Terkini
Awal Ramadan, Pos Indonesia...
Awal Ramadan, Pos Indonesia Salurkan Bansos PKH dan Program Sembako di Bogor
2 jam yang lalu
Peduli Sesama, Partai...
Peduli Sesama, Partai Perindo Sumba Barat Daya Ringankan Beban Keluarga Korban Sambaran Petir
2 jam yang lalu
3 Gerbong di Stasiun...
3 Gerbong di Stasiun Tugu Ternyata Dibakar, Motif Pelaku Terungkap
2 jam yang lalu
Persekusi di Garut Bentuk...
Persekusi di Garut Bentuk Ekspresi Keagamaan Berlebihan
3 jam yang lalu
Menteri ATR/BPN Serahkan...
Menteri ATR/BPN Serahkan 42 Sertifikat HPL Seluas 32.000 Hektare kepada KSAD
3 jam yang lalu
Kompolnas Dengar Eks...
Kompolnas Dengar Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Segera Ditetapkan sebagai Tersangka
3 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Harus Setor...
Ukraina Harus Setor Logam Tanah Jarang jika Ingin Dibantu AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved