Asal Usul Kerajaan Kutai, Benarkah Kutai Adalah Nama Asli Kerajaan Ini?

Sabtu, 20 Juli 2024 - 16:14 WIB
loading...
Asal Usul Kerajaan Kutai,...
Raja Kerajaan Kutai, Mulawarman memerintah pada abad IV di Pulau Kalimantan. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
KERAJAAN Kutai dikenal sebagai kerajaan nusantara yang pertama kali didirikan. Namun sampai saat ini masih banyak pihak yang mempertanyakan terkait keaslian nama Kutai untuk kerajaan tersebut.

Misalnya saja dalam jurnal "Kajian Etimologis Kerajaan (Kutai) Martapura di Muara Kaman, Kalimantan Timur".



Dalam jurnal ini dijelaskan jika nama "Kutai" bukanlah nama asli asal usul dari kerajaan pertama nusantara tersebut.

Asal Usul Kerajaan Kutai


Pada pelajaran sejarah di sekolah dan pemberitaan media publik umumnya mengenal kerajaan tertua di Nusantara dengan nama Kutai. Informasi umum tentang kerajaan Hindu ini bersumber dari prasasti yupa dengan penyebutan tiga generasi pertama.

Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman adalah nama raja yang pernah bertahta pada abad IV hingga V Masehi.

Provinsi Kalimantan Timur dikenal dari sejarah ini karena lokasi penemuan sumber sejarahnya, yakni Prasasti Yupa, berada di Muara Kaman, sebuah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.



Selain nama Kutai, beredar pula nama-nama lain bagi kerajaan pertama di Indonesia ini. Ada yang menyebutnya dengan nama Kerajaan Mulawarman, Kerajaan Kutai Mulawarman, Kerajaan Martadipura, Kerajaan Kutai Martadipura, Kerajaan Kutai ing Martadipura, dan Kerajaan Kutai Mulawarman ing Martadipura.

Keenam nama ini tidak ada yang mempunyai sumber sejarah terverifikasi.

Dari ketujuh prasasti yupa yang ditemukan pada 1879 dan 1940, sebenarnya tidak satu pun yang menyebut nama kerajaan di Muara Kaman dengan nama Kutai.

Nama Kutai yang disematkan sesungguhnya hanya pendekatan atau asumsi berdasarkan lokasi penemuan prasasti yupa di wilayah Kesultanan Kutai.

Tim Penyusun Sejarah Nasional Indonesia dalam buku Jilid 2 mengungkapkan, nama Kutai digunakan oleh para peneliti sejak zaman Belanda untuk menamakan kerajaan Dinasti Mulawarman berdasarkan lokasi penemuan prasasti yupa di wilayah Kutai

Sejarawan dan ilmuwan sastra Melayu, Constantinus Alting Mees, lebih dulu menegaskan perihal nama Kutai yang bukan kepunyaan Dinasti Mulawarman. Dalam disertasi-nya, Mees menyatakan bahwa koloni Hindu di Muara Kaman itu tidak pernah dinamakan Kutai.

Nama Kutai baru dikenal sejak Aji Batara Agung Dewa Sakti mendirikan kerajaan di muara Sungai Mahakam pada penghujung abad ke-13.

Literasi mengenai Kerajaan Martapura masih minim. Padahal, di tanah Kutai terdapat naskah klasik beraksara Arab Melayu yang bisa diteliti sebagai sumber historiografi tradisional.

Naskah itu bernama Surat Silsilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara, yang selesai ditulis oleh Khatib Muhammad Thahir pada 30 Rabiul Awal 1265 Hijriah atau 24 Februari 1849.

Kitab yang sering disebut “Salasilah Kutai” ini disimpan di Perpustakaan Negeri Berlin, Jerman.

Kitab Salasilah Kutai merupakan sumber historiografi untuk sebuah kerajaan yang berdiri di Jaitan Layar pada tahun 1300 Masehi.

Kerajaan ini bernama Kutai Kertanegara. Lokasinya di hilir Sungai Mahakam, yang kini dikenal dengan nama Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kukar.

Pada perkembangan tiga abad berikutnya, Kutai Kertanegara menyerang Muara Kaman dan menganeksasi wilayah Dinasti Mulawarman.

Sehingga asumsi nama Kutai yang disematkan untuk kerajaan Dinasti Mulawarman bukan pilihan yang tepat karena itu adalah nama kerajaan lain yang berdiri di muara Sungai Mahakam sekitar sembilan abad setelah prasasti yupa didirikan.

Naskah historiografi tradisional Salasilah Kutai menyebut istilah ing Martapura pada akhir nama raja Kutai Kertanegara yang menganeksasi Muara Kaman.

Berdasarkan petunjuk ini, ditetapkan nama Kerajaan Martapura sebagai identitas imperium.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1887 seconds (0.1#10.140)