Pemprov Banten Bangun Poliklinik dan RSUD Malingping Senilai Rp40,319 Miliar
Selasa, 09 Juli 2019 - 17:33 WIB

Pemprov Banten Bangun Poliklinik dan RSUD Malingping Senilai Rp40,319 Miliar
A
A
A
LEBAK - Pemerintah Provinsi Banten melakukan groundbreaking gedung poliklinik dan softlaunching gedung perawatan UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping di Kabupaten Lebak. Pembangunan fasilitas kesehatan tersebut diperkirakan menelan biaya sebesar Rp40.319.400.000.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan selaku pemerintah, mencoba hadir bagi masyarakat. "Jadi berapa pun biaya untuk pengembangan rumah sakit ini, akan saya bantu,” kata Wahidin, Selasa (9/7/2019).
Wahidin mengemukakan, kesehatan merupakan salah satu program prioritas masa kepemimpinannya. Sebab kesehatan menjadi faktor penting bagi warga Banten dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, fasilitas penunjang kesehatan harus dilengkapi.
Gubernur mengimbau, para dokter untuk tidak lagi memikirkan masalah gaji, karena ketika gaji yang diterima saat ini tidak cukup, dapat mengajukan kenaikan. Para tenaga kesehatan juga diminta untuk tidak patah semangat dalam mengabdi. “Karena di Malingping bukan daerah tertinggal, bukan daerah terpencil dan bahkan jaraknya dekat ke Ibu Kota,” katanya.
Gubernur menekankan, di bidang kesehatan masyarakat yang tidak mampu harus dibantu dan dibiayai oleh Pemerintah. “Saya tekankan betul, kita harus berbuat baik. Jangan perlakukan mereka (masyarakat miskin) dengan semena-mena, berdosa kita,” ujarnya.
Wahidin juga mengomentari soal pembangunan gedung RSUD Malingping tahap satu. Biaya pembangunan itu jangan sampai dikorupsi, sehingga berpengaruh terhadap kualitas bangunan yagn dikerjakan. “Nanti ambruk. Yang membangun sudah dapat keuntungan 15%, sudah nikmatin itu. Jangan minta nambah lagi, dosa itu,” ujar Gubernur.
Menurut Wahidin, dalam pelatakan batu pertama, harus ada peletakan batu terakhir. Artinya kata Wahidin Halim, pembangunan gedung harus jadi. "Setelah ini kami juga akan melakukan peletakan batu pertama untuk Rumah Sakit di Cilograng," kata Wahidin.
Sementara Direktur RSUD Malingping, Danang Hamsyah Nugroho mengatakan, rumah sakit ini dapat melayani 2.000 orang miskin yang berobat menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) pada 2018. Sedangkan pengguna kartu BPJS Kesehatan sebanyak 10.000 orang.
Danang menjelaskan, pembangunan gedung RSUD Malingping tahap I sesuai dengan kontrak bernilai Rp40 miliar lebih. Kontrak dimulai 31 Mei dan rampung 26 November 2019. Gedung yang dibangun diperuntukan poliklik untuk 17 dokter spesialis, gedung daknosid, labaratorium CT-Scan dan radiologi.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan selaku pemerintah, mencoba hadir bagi masyarakat. "Jadi berapa pun biaya untuk pengembangan rumah sakit ini, akan saya bantu,” kata Wahidin, Selasa (9/7/2019).
Wahidin mengemukakan, kesehatan merupakan salah satu program prioritas masa kepemimpinannya. Sebab kesehatan menjadi faktor penting bagi warga Banten dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, fasilitas penunjang kesehatan harus dilengkapi.
Gubernur mengimbau, para dokter untuk tidak lagi memikirkan masalah gaji, karena ketika gaji yang diterima saat ini tidak cukup, dapat mengajukan kenaikan. Para tenaga kesehatan juga diminta untuk tidak patah semangat dalam mengabdi. “Karena di Malingping bukan daerah tertinggal, bukan daerah terpencil dan bahkan jaraknya dekat ke Ibu Kota,” katanya.
Gubernur menekankan, di bidang kesehatan masyarakat yang tidak mampu harus dibantu dan dibiayai oleh Pemerintah. “Saya tekankan betul, kita harus berbuat baik. Jangan perlakukan mereka (masyarakat miskin) dengan semena-mena, berdosa kita,” ujarnya.
Wahidin juga mengomentari soal pembangunan gedung RSUD Malingping tahap satu. Biaya pembangunan itu jangan sampai dikorupsi, sehingga berpengaruh terhadap kualitas bangunan yagn dikerjakan. “Nanti ambruk. Yang membangun sudah dapat keuntungan 15%, sudah nikmatin itu. Jangan minta nambah lagi, dosa itu,” ujar Gubernur.
Menurut Wahidin, dalam pelatakan batu pertama, harus ada peletakan batu terakhir. Artinya kata Wahidin Halim, pembangunan gedung harus jadi. "Setelah ini kami juga akan melakukan peletakan batu pertama untuk Rumah Sakit di Cilograng," kata Wahidin.
Sementara Direktur RSUD Malingping, Danang Hamsyah Nugroho mengatakan, rumah sakit ini dapat melayani 2.000 orang miskin yang berobat menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) pada 2018. Sedangkan pengguna kartu BPJS Kesehatan sebanyak 10.000 orang.
Danang menjelaskan, pembangunan gedung RSUD Malingping tahap I sesuai dengan kontrak bernilai Rp40 miliar lebih. Kontrak dimulai 31 Mei dan rampung 26 November 2019. Gedung yang dibangun diperuntukan poliklik untuk 17 dokter spesialis, gedung daknosid, labaratorium CT-Scan dan radiologi.
(wib)