Pria Asal Kota Batu, Ditemukan Tewas di Trotoar Rembang
loading...
A
A
A
REMBANG - Seorang pria ditemukan tewas dalam posisi duduk di atas trotoar. Peristiwa itu terjadi di trotoar pinggir jalur Pantura Semarang-Surabaya, Tasikagung, Kota Rembang , tepatnya depan kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan, Sabtu (22/8/2020) pukul 07.00 WIB.
Korban diketahui bernama Satriyo Cokro Parikesit (64), warga Dadap Tulis Utara, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. (Baca juga: Bawa Sabu, Wanita Seksi Dibekuk Tim Opsnal Ditreskoba Polda NTB )
Saat itu ada warga melintas di trotoar, namun merasa curiga yang bersangkutan duduk seperti orang istirahat. Lama ditunggu diam saja, akhirnya warga berinisiatif mengecek. Ternyata sudah tidak bernafas dan tidak ada denyut nadinya.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Polsek Rembang Kota. Setelah polisi datang, jenazah korban dibawa mobil Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang , menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno Rembang .
Kapolsek Rembang Kota, AKP Didik Dwi Susanto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban kebetulan membawa tas berisi obat-obatan. Informasi yang diterima, pria berusia lanjut ini mempunyai riwayat sakit asam lambung dan asam urat cukup berat.
"Dari hasil pemeriksaan Tim Inafis dan petugas medis, kami simpulkan bukan karena tindak kekerasan. Tapi korban meninggal dunia, karena sakit," ujarnya. (Baca juga: Kader PDIP Surabaya Mati-matian Menangkan Calon Pilihan Megawati )
Didik menambahkan, pada awalnya korban tidak membawa identitas, sehingga jenazah dititipkan sementara waktu di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang . Namun belakangan polisi menerima informasi terkait identitas korban berasal dari Kota Batu, Jawa Timur.
Berkat bantuan Polres Malang, akhirnya polisi Rembang bisa tersambung dengan keluarga korban di Surabaya. "Jenazah korban selanjutnya diambil oleh pihak keluarga Sabtu (22/8/2020) pukul 23.00 WIB, untuk dimakamkan," imbuhnya.
Menurut penjelasan dari perwakilan keluarga, Satriyo Cokro Parikesit sudah lama hidup sebatang kara. Bahkan ia pergi dari rumah, dalam kondisi sakit-sakitan. (Baca juga: Mata Langit, Cara Baru Nikmati Keindahan 6 Gunung dan Borobudur )
Korban diketahui bernama Satriyo Cokro Parikesit (64), warga Dadap Tulis Utara, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. (Baca juga: Bawa Sabu, Wanita Seksi Dibekuk Tim Opsnal Ditreskoba Polda NTB )
Saat itu ada warga melintas di trotoar, namun merasa curiga yang bersangkutan duduk seperti orang istirahat. Lama ditunggu diam saja, akhirnya warga berinisiatif mengecek. Ternyata sudah tidak bernafas dan tidak ada denyut nadinya.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Polsek Rembang Kota. Setelah polisi datang, jenazah korban dibawa mobil Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang , menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno Rembang .
Kapolsek Rembang Kota, AKP Didik Dwi Susanto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban kebetulan membawa tas berisi obat-obatan. Informasi yang diterima, pria berusia lanjut ini mempunyai riwayat sakit asam lambung dan asam urat cukup berat.
"Dari hasil pemeriksaan Tim Inafis dan petugas medis, kami simpulkan bukan karena tindak kekerasan. Tapi korban meninggal dunia, karena sakit," ujarnya. (Baca juga: Kader PDIP Surabaya Mati-matian Menangkan Calon Pilihan Megawati )
Didik menambahkan, pada awalnya korban tidak membawa identitas, sehingga jenazah dititipkan sementara waktu di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang . Namun belakangan polisi menerima informasi terkait identitas korban berasal dari Kota Batu, Jawa Timur.
Berkat bantuan Polres Malang, akhirnya polisi Rembang bisa tersambung dengan keluarga korban di Surabaya. "Jenazah korban selanjutnya diambil oleh pihak keluarga Sabtu (22/8/2020) pukul 23.00 WIB, untuk dimakamkan," imbuhnya.
Menurut penjelasan dari perwakilan keluarga, Satriyo Cokro Parikesit sudah lama hidup sebatang kara. Bahkan ia pergi dari rumah, dalam kondisi sakit-sakitan. (Baca juga: Mata Langit, Cara Baru Nikmati Keindahan 6 Gunung dan Borobudur )
(eyt)