Survei Berbasis C1 Plano, UKRI Sebut Prabowo-Sandi Menang 62,20%

Kamis, 25 April 2019 - 22:16 WIB
Survei Berbasis C1 Plano, UKRI Sebut Prabowo-Sandi Menang 62,20%
Survei Berbasis C1 Plano, UKRI Sebut Prabowo-Sandi Menang 62,20%
A A A
BANDUNG - Berdasarkan hasil survei Lembaga Pengetahuan dan Ilmu Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) unggul di 11 provinsi. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) unggul di 23 provinsi di Indonesia.

"Kami sudah melakukan tiga kali survei, pertama survei elektabilitas, lalu exit poll survei, dan saat ini survei berdasarkan penghitungan suara di C1 plano," ujar Direktur Lapitek UKRI Rochmanizar Setiadi dalam pemaparan hasil survei di Kampus UKRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Kamis (25/4/2019).

Diketahui, model C1 plano merupakan catatan hasil penghitungan suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Lapitek UKRI menggunakan 8.000 C1 plano yang diperoleh dari 8.000 TPS di seluruh Indonesia sebagai sample survei tersebut.

Rochmanizar melanjutkan, sampel C1 plano dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error sebesar 2,4% dan tingkat kepercayaan mencapai 95%. "Secara angka, Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf Amin meraih 35,90% serta Pak Prabowo dan Pak Sandiaga sebesar 62,20%. Sementara suara tidak sah sebanyak 1,90%," sebut.

Rochmanizar mengakui, C1 plano yang diperoleh pihaknya umumnya berasal dari TPS-TPS di wilayah barat Indonesia, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, hingga Sumatera. Dia beralasan, cukup kesulitan untuk mendapatkan sampel C1 plano dari TPS-TPS di kawasan timur Indonesia.

"Sample C1 plano ini umumnya diperoleh dari relawan di TPS-TPS di wilayah Barat Indonesia, kami menghadapi kesulitan teknis mendapatkan sample C1 plano di wilayah-wilayah timur," akunya.

Meski begitu, Rochmanizar meyakinkan bahwa 8.000 sampel C1 plano tersebut dapat mewakili seluruh TPS yang tersebar Indonesia. Terlebih, pihaknya pun melibatkan sekitar 10.000 relawan serta didukung peralatan teknologi informasi (TI) yang mumpuni untuk mendukung surveinya itu.

"Terkait pendanaan survei, ini murni dana dari kampus yang nilainya sekitar Rp200 jutaan," tandas Rochmanizar.

Masih di tempat yang sama, Rektor UKRI Boyke Setiawan kembali meyakinkan bahwa hasil survei Lapitek UKRI dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, kata dia, survei dilakukan para akademisi UKRI dan didukung ribuan relawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Jadi, tidak ada biaya dari Pak Prabowo atau siapapun, tidak ada pula dana sponsor dari pihak kedua. Penelitian ini murni menggunakan dana UKRI. Kami hanya ingin memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia," katanya.

Boyke pun menegaskan, pihaknya benar-benar menekankan kejujuran dalam seluruh proses penelitian yang dilakukan tim Lapitek UKRI. Terlebih, kata dia, UKRI pun selama ini berkomitmen membentuk calon-calon pemimpin bangsa yang berkarakter berani, jujur, dan tangguh. "Kami selalu menekankan kejujuran, bukan akal-akalan, hasil survei ini pun bukan akal-akalan," tandasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5982 seconds (0.1#10.140)