Diduga Harimau Sumatera Masuk Kebun, Petani di Musi Rawas Ngeper
loading...
A
A
A
MUSI RAWAS - Sejumlah petani di Desa Tambahasri, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan , risau dengan adanya dugaan Harimau Sumatera masuk ke kebun warga.
Kepala Desa Tambahasri, Arifin, mengatakan teror hewan buas diduga Harimau atau Macan Kumbang ini sudah terjadi sepekan terakhir. Hal ini pun membuat warga yang takut untuk pergi ke kebun.
"Surat permohonan sudah kami kirimkan ke pihak Kapolsek dan Danramil Tugumulyo, dan ke Pemkab Musi Rawas agar masalah ini dapat segera ditindaklanjuti," katanya, Kamis (20/8/2020).
Menurutnya, jika di biarkan berkeliaran di perkebunan warga ditakutkan nantinya gangguan dari satwa buas tersebut bisa memakan korban nyawa manusia. (BACA JUGA: Bung Karno Meracik Kemerdekaan Sejak di Peneleh)
"Beberapa kali warga sini melihat harimau tersebut masih berkeliaran di wilayah permukiman desa dan Kebun. Ini berdampak pada kehidupan ekonomi warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Hasibuan, mengatakan berdasarkan laporan tim di lapangan bersama LSM lingkungan, hewan yang masuk ke kebun warga itu merupakan Tapir.
"Hasil sementara dari jejak maupun feses yang ditemukan itu berasal dari hewan Tapir, bukan Harimau atau Macan Kumbang," katanya. (BACA JUGA: Bayern dan PSG Bentrok di Final Liga Champions, Jaminan Lahirnya Sejarah)
Adapun jika memang harimau, maka satwa tersebut kemungkinan keluar dari habitatnya di Kantung Bukit Nanti. Akan tetapi jaraknya cukup jauh dari lokasi yang dilaporkan warga saat ini. "Tapi yang jelas laporannya itu Tapir, bukan Harimau," katanya.
Meski begitu, kata dia, Tapir juga merupakan satwa yang dilindungi dan populasinya juga sudah terbatas. Oleh karena itu, warga diimbau agar tidak memburu satwa tersebut.
"Tapir itu bukan hewan buas dan dilindungi, jadi tidak membahayakan. Kami harapkan warga juga tidak melakukan perburuan," katanya.
Kepala Desa Tambahasri, Arifin, mengatakan teror hewan buas diduga Harimau atau Macan Kumbang ini sudah terjadi sepekan terakhir. Hal ini pun membuat warga yang takut untuk pergi ke kebun.
"Surat permohonan sudah kami kirimkan ke pihak Kapolsek dan Danramil Tugumulyo, dan ke Pemkab Musi Rawas agar masalah ini dapat segera ditindaklanjuti," katanya, Kamis (20/8/2020).
Menurutnya, jika di biarkan berkeliaran di perkebunan warga ditakutkan nantinya gangguan dari satwa buas tersebut bisa memakan korban nyawa manusia. (BACA JUGA: Bung Karno Meracik Kemerdekaan Sejak di Peneleh)
"Beberapa kali warga sini melihat harimau tersebut masih berkeliaran di wilayah permukiman desa dan Kebun. Ini berdampak pada kehidupan ekonomi warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Hasibuan, mengatakan berdasarkan laporan tim di lapangan bersama LSM lingkungan, hewan yang masuk ke kebun warga itu merupakan Tapir.
"Hasil sementara dari jejak maupun feses yang ditemukan itu berasal dari hewan Tapir, bukan Harimau atau Macan Kumbang," katanya. (BACA JUGA: Bayern dan PSG Bentrok di Final Liga Champions, Jaminan Lahirnya Sejarah)
Adapun jika memang harimau, maka satwa tersebut kemungkinan keluar dari habitatnya di Kantung Bukit Nanti. Akan tetapi jaraknya cukup jauh dari lokasi yang dilaporkan warga saat ini. "Tapi yang jelas laporannya itu Tapir, bukan Harimau," katanya.
Meski begitu, kata dia, Tapir juga merupakan satwa yang dilindungi dan populasinya juga sudah terbatas. Oleh karena itu, warga diimbau agar tidak memburu satwa tersebut.
"Tapir itu bukan hewan buas dan dilindungi, jadi tidak membahayakan. Kami harapkan warga juga tidak melakukan perburuan," katanya.
(vit)