Jabar Genap 75 Tahun, Ridwan Kamil Akui Hadapi Tantangan Sangat Berat
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Provinsi Jawa Barat menghadapi tantangan masa depan yang sangat berat di usianya yang kini genap 75 tahun. Provinsi Jabar sendiri terbentuk 19 Agustus 1945 atau tepat dua hari setelah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Di usianya yang sudah menginjak 75 tahun, Jabar kini menjadi salah satu provinsi barometer di Indonesia.
"Patut disyukuri, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar mencapai 43 juta jiwa, Provinsi Jawa Barat hari ini telah tumbuh pesat menjadi pusat industri, pusat pendidikan, pusat ekonomi kreatif, pusat inovasi, dan pusat pariwisata," ungkap Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Kamis (20/8/2020). (Baca: PSBB Tingkat Provinsi Jabar Dilanjutkan hingga 29 Mei 2020)
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengakui, menginjak usia 75 tahun, Jabar memiliki tantangan masa depan yang sangat berat. Terlebih, saat ini, Jabar diterpa krisis multidimensi akibat pandemi COVID-19. Meski begitu, Kang Emil meyakinkan bahwa Jabar memiliki modal sosial untuk menghadapi tantangan yang sangat berat itu dan bangkit dari keterpurukan.
"Kita patut bersyukur di wilayah provinsi yang lahir dari penuh semangat perjuangan ini, Jabar bertumbuh pesat dan menjadi rumah industri dari 60 persen industri se-Indonesia. Jabar pun merupakan provinsi pendidikan dimana ada sekitar 400 perguruan tinggi negeri dan swasta," ujarnya.
Dari segi sumber daya manusia, lanjut Kang Emil, Jabar menjadi salah satu provinsi dengan sumber daya manusia (SDM) kreatif dimana 19 persen ekspor ekonomi kreatif lahir dari Jabar.
Perkembangan ekonomi kreatif di Jabar tersebut, kata Kang Emil saling menunjang dengan sektor pariwisata alam maupun non-alam dimana hampir 50 juta wisatawan setiap tahunnya berbondong-bondong datang menikmati wisata di Jabar. "Tatar Pasundan diciptakan Tuhan saat sedang tersenyum," katanya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, di masa pandemi COVID-19, Jabar pun menjadi salah satu provinsi terdepan dalam inovasi, kolaborasi, dan inspirasi dalam kampanye melawan COVID-19. "Kita juga adalah pusat inovasi dimana hampir semua inovasi tentang COVID-19 datangnya dari Tanah Pasundan," imbuhnya.
Menurut dia, kebersamaan menjadi kunci dalam menghadapi COVID-19. Karenanya, pihaknya selalu mengedepankan semangat silih asih, silih asah, silih asuh yang merupakan cara Jabar dalam mengatasi COVID-19. (Baca: Kepala Daerah Terlibat dalam Uji Vaksin COVID-19, Harapan Rakyat Bertambah)
Dalam program pemulihan ekonomi, tambah Kang Emil, pihaknya telah membentuk Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar yang kini tengah menyusun peta jalan yang terbagi pada tiga rencana aksi, yakni penyelamatan (rescue), pemulihan (recovery), dan penormalan (normalization).
Tahap penyelamatan berfokus pada tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan menghidupkan kembali UMKM terdampak COVID-19. Lalu, tahap pemulihan berfokus pada penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor usaha, membuka bidang bisnis, investasi, dan membuka industri besar.
Sedangkan tahap penormalan berfokus pada kelanjutan program pemulihan dan sektor ekonomi lainnya secara normal. "Kita berharap, dengan modal kekompakan dan kebersamaan dari eksekutif dan legislatif, tiga tahapan tersebut dapat berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Jabar, Taufik Hidayat mengatakan, momentum HUT ke-75 Provinsi Jabar dapat menjadi motivasi bagi seluruh elemen dan lapisan masyarakat dalam membangun Jabar. Taufik berharap, pandemi COVID-19 dapat segera berakhir, agar semua pihak dapat kembali berinovasi dan berkolaborasi dengan kenormalan baru dalam membangun Jabar.
"Kami mengajak seluruh masyarakat Jabar untuk memohon kepada Allah SWT. Semoga ke depan semakin maju dan sejahtera," katanya. Rangkaian kegiatan Peringatan HUT ke-75 Jabar digelar terbatas dan sederhana.
Kegiatan diawali dengan upacara di halaman Gedung Sate, Kota Bandung Bandung, Rabu (19/8/20) dan dilanjutkan dengan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Jabar di Hotel El Royale, Kota Bandung, serta ditutup dengan Kampanye adaptasi kebiasaan baru (AKB) Jabar di Gedung Sate.
"Patut disyukuri, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar mencapai 43 juta jiwa, Provinsi Jawa Barat hari ini telah tumbuh pesat menjadi pusat industri, pusat pendidikan, pusat ekonomi kreatif, pusat inovasi, dan pusat pariwisata," ungkap Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Kamis (20/8/2020). (Baca: PSBB Tingkat Provinsi Jabar Dilanjutkan hingga 29 Mei 2020)
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengakui, menginjak usia 75 tahun, Jabar memiliki tantangan masa depan yang sangat berat. Terlebih, saat ini, Jabar diterpa krisis multidimensi akibat pandemi COVID-19. Meski begitu, Kang Emil meyakinkan bahwa Jabar memiliki modal sosial untuk menghadapi tantangan yang sangat berat itu dan bangkit dari keterpurukan.
"Kita patut bersyukur di wilayah provinsi yang lahir dari penuh semangat perjuangan ini, Jabar bertumbuh pesat dan menjadi rumah industri dari 60 persen industri se-Indonesia. Jabar pun merupakan provinsi pendidikan dimana ada sekitar 400 perguruan tinggi negeri dan swasta," ujarnya.
Dari segi sumber daya manusia, lanjut Kang Emil, Jabar menjadi salah satu provinsi dengan sumber daya manusia (SDM) kreatif dimana 19 persen ekspor ekonomi kreatif lahir dari Jabar.
Perkembangan ekonomi kreatif di Jabar tersebut, kata Kang Emil saling menunjang dengan sektor pariwisata alam maupun non-alam dimana hampir 50 juta wisatawan setiap tahunnya berbondong-bondong datang menikmati wisata di Jabar. "Tatar Pasundan diciptakan Tuhan saat sedang tersenyum," katanya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, di masa pandemi COVID-19, Jabar pun menjadi salah satu provinsi terdepan dalam inovasi, kolaborasi, dan inspirasi dalam kampanye melawan COVID-19. "Kita juga adalah pusat inovasi dimana hampir semua inovasi tentang COVID-19 datangnya dari Tanah Pasundan," imbuhnya.
Menurut dia, kebersamaan menjadi kunci dalam menghadapi COVID-19. Karenanya, pihaknya selalu mengedepankan semangat silih asih, silih asah, silih asuh yang merupakan cara Jabar dalam mengatasi COVID-19. (Baca: Kepala Daerah Terlibat dalam Uji Vaksin COVID-19, Harapan Rakyat Bertambah)
Dalam program pemulihan ekonomi, tambah Kang Emil, pihaknya telah membentuk Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar yang kini tengah menyusun peta jalan yang terbagi pada tiga rencana aksi, yakni penyelamatan (rescue), pemulihan (recovery), dan penormalan (normalization).
Tahap penyelamatan berfokus pada tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan menghidupkan kembali UMKM terdampak COVID-19. Lalu, tahap pemulihan berfokus pada penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor usaha, membuka bidang bisnis, investasi, dan membuka industri besar.
Sedangkan tahap penormalan berfokus pada kelanjutan program pemulihan dan sektor ekonomi lainnya secara normal. "Kita berharap, dengan modal kekompakan dan kebersamaan dari eksekutif dan legislatif, tiga tahapan tersebut dapat berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Jabar, Taufik Hidayat mengatakan, momentum HUT ke-75 Provinsi Jabar dapat menjadi motivasi bagi seluruh elemen dan lapisan masyarakat dalam membangun Jabar. Taufik berharap, pandemi COVID-19 dapat segera berakhir, agar semua pihak dapat kembali berinovasi dan berkolaborasi dengan kenormalan baru dalam membangun Jabar.
"Kami mengajak seluruh masyarakat Jabar untuk memohon kepada Allah SWT. Semoga ke depan semakin maju dan sejahtera," katanya. Rangkaian kegiatan Peringatan HUT ke-75 Jabar digelar terbatas dan sederhana.
Kegiatan diawali dengan upacara di halaman Gedung Sate, Kota Bandung Bandung, Rabu (19/8/20) dan dilanjutkan dengan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Jabar di Hotel El Royale, Kota Bandung, serta ditutup dengan Kampanye adaptasi kebiasaan baru (AKB) Jabar di Gedung Sate.
(don)