Tiga Prasasti Istimewa Peninggalan Prabu Jayabaya Menuliskan Keagungan Raja Kediri

Jum'at, 07 Juni 2024 - 07:09 WIB
loading...
Tiga Prasasti Istimewa Peninggalan Prabu Jayabaya Menuliskan Keagungan Raja Kediri
Raja Kediri Jayabaya berhasil menguasai wilayah Nusantara dari Jawa hingga Papua. Foto/Istimewa
A A A
Jayabaya menjadi raja terbesar di Kerajaan Kediri. Dia membawa Kerajaan Kediri ke era kejayaan. Sosok yang bertahta usai Bameswara turun bergelar Sri Maharaja Sri Warmeswara Madhusudana-wataranindita Suhrtsingha Parakrama Digjayottunggadewanama.

Konon di masa Prabu Jayabaya ada tiga prasasti yang diketahui peninggalannya. Tiga prasasti ini yakni Prasasti Hantang tahun 1057 Saka atau 7 September 1135 M, prasasti Talan tahun 1058 Saka atau 24 Agustus 1136 M, ,25 dan prasasti Desa Jepun tahun 1066 Saka atau 7 Juli 1144 M.

Dari tiga prasasti yang dikeluarkan Jayabaya, konon Prasasti Hantang mempunyai keistimewaan.



Sebab di prasasti itu konon ada tulisan dengan huruf kuadrat yang besar melintang di tengah cap kerajaan berupa Narasingha, yang berbunyi pangjalu jayati, atau sama dengan pangjalu menang.

”Prasasti ini memperingati pemberian anugerah raja Jayabhaya kepada Desa Hantang dengan 12 desa masuk wilayahnya, berupa prasasti batu memuat pemberian hak-hak istimewa kepada penduduk Desa Hantang,” dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno.

Disebutkan pada suatu ketika penduduk Desa Hantang dengan 12 desa yang masuk dalam wilayahnya datang menghadap raja dengan perantaraan guru raja, yaitu Mpungku Naiyayikadarsana.



Dengan permohonan agar prasasti yang ada pada mereka sebagai anugerah raja yang di-dharmmakan di Gajapada dan di Nagapuspa yang ditulis di atas daun lontar dipindahkan ke atas batu, dan ditambahi dengan anugerah raja Jayabaya sendiri.

Permohonan itu dikabulkan raja mengingat bahwa penduduk Hantang telah memperlihatkan kebaktiannya yang sungguh-sungguh terhadap raja, dengan bukti bahwa mereka telah menyerahkan caccu tan pamusuh dan cancu ragadaha.

Bahwa pada waktu ada usaha memisahkan diri, atau bisa dikatakan adanya perang perebutan tahta, mereka tetap setia memihak kepada raja Jayabaya.

Selanjutnya prasasti itu berisi perincian anugerah yang pernah diterima penduduk Desa Hantang se-wilayahnya dari yang telah dicandikan di Gajapada, dan di Nagasupa. Kemudian anugerah berupa tambahan berbagai macam hak-hak istimewa dari Prabu Jayabaya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)
pixels