Gempa Dangkal Berkekuatan M5,6 Guncang Nias Selatan
loading...
A
A
A
NIAS SELATAN - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo (M)5,6 mengguncang wilayah Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara pada Rabu (5/6/2024) pukul 18.16 WIB. Gempa terjadi dipicu deformasi batuan lempeng Eurasia.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 0,38° Lintang Utara (LU) dan 98,55° Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 kilometer arah Tenggara Nias Selatan dengan kedalaman 47 Km.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan Lempeng Eurasia (intraplate eq).
'Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme mendatar turun (oblique-normal fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya, Rabu (5/6/2024).
Gempa bumi itu, sebut Daryono, berdampak dan dirasakan di daerah Nias Selatan, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang Sidempuan dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Guncangan, ujar Daryono, dirasakan di daerah Gunung Sitoli, Padang Panjang, Kabupaten Tapanuli Utara dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi Tsunami. Hingga Pukul 18.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock )," ujar Daryono.
Kepada masyarakat, imbau Daryono, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 0,38° Lintang Utara (LU) dan 98,55° Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 kilometer arah Tenggara Nias Selatan dengan kedalaman 47 Km.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan Lempeng Eurasia (intraplate eq).
'Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme mendatar turun (oblique-normal fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya, Rabu (5/6/2024).
Gempa bumi itu, sebut Daryono, berdampak dan dirasakan di daerah Nias Selatan, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang Sidempuan dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Guncangan, ujar Daryono, dirasakan di daerah Gunung Sitoli, Padang Panjang, Kabupaten Tapanuli Utara dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca Juga
"Hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi Tsunami. Hingga Pukul 18.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock )," ujar Daryono.
Kepada masyarakat, imbau Daryono, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
(shf)