Dalam Sehari, Gunungapi Lewotobi Laki-laki 5 Kali Erupsi

Selasa, 04 Juni 2024 - 20:49 WIB
loading...
Dalam Sehari, Gunungapi...
Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Selasa (4/6/2024). Foto/PVMBG
A A A
JAKARTA - Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Selasa (4/6/2024). Sampai pukul 16.00 WITA, tercatat mengalami erupsi sebanyak lima kali.

Erupsi hari ini diawali pada pukul 01.43 WITA. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi sementara ini ± 3 menit 36 detik.

Selanjutnya, gunungapi yang berada pada Status Level II (Awas) ini kembali erupsi pada pukul 06.24 WITA. Erupsi kali ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sekitar 12 menit 51 detik. Pada kedua kejadian erupsi tersebut tinggi kolom abu tidak teramati.



Pada pukul 11.53 WITA, aktivitas vulkanik Gunungapi Lewotobi Laki-laki kembali terpantau dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Gunungapi Lewotobi. Kolom abu teramati dengan tinggi mencapai 500 meter di atas puncak (2.084 m di atas permukaan laut).

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40.7 mm dan durasi sekitar 9 menit 31 detik.

Erupsi selanjutnya terekam pada pukul 15.43 WITA dengan tinggi kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak (2.484 m di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 41.4 mm dan durasi sekitar 7 menit 6 detik.

Pukul 16:06 WITA erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 800 meter di atas puncak (2.384 m di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sekitar 6 menit 41 detik.



Erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki hari ini tampak kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat daya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius 2 kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat juga diimbau memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)