Prabowo Janji Aliri 7.000 Hektare Lahan Pertanian di Gunungkidul

Senin, 03 Juni 2024 - 16:32 WIB
loading...
Prabowo Janji Aliri...
Menhan Prabowo Subiyanto meninjau fasilitas pengangkatan air bersih dari dalam goa di Padukuhan Ketanggi, Banyusoca, Playen, Gunungkidul, DIY, Senin (3/6/2024). Foto/SINDOnews/Erfan Erlin
A A A
GUNUNGKIDUL - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subiyanto meninjau fasilitas pengangkatan air bersih dari dalam goa di Padukuhan Ketanggi, Kalurahan Banyusoca, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DIY, Senin (3/6/2024).

Presiden terpilih 2024-2029 ini berjanji bakal mengaliri 7.000 hektare sawah tadah hujan di Gunungkidul.



Fasilitas pengangkatan air bersih di Kalurahan Banyusoca tersebut merupakan bantuan Kemenhan melalui Universitas Pertahanan (Unhan). Pembangunannya dimulai di awal 2023 yang lalu dan baru beroperasi setelah setahun kemudian

Dalam kegiatan tersebut, Prabowo datang ke lokasi dengan menggunakan helikopter dengan mendarat di lapangan sepakbola setempat. Ratusan masyarakat menyambut dan mengelu-elukan presiden terpilih pada Pemilu 2024 lalu.

Tanpa ada seremonial, kunjungan Prabowo sendiri berlangsung sangat singkat. Prabowo yang tiba sekitar pukul 09.30 WIB langsung disambut oleh Forkom pindah kabupaten Gunungkidul dipimpin oleh Bupati Sunaryanto serta juga Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul Endah Surbekti Kuntariningsih.

Prabowo langsung mendengarkan penjelasan singkat dari Rektor Unhan, Letjen TNI Johny Mahrosa. Dilanjutkan dengan meninjau fasilitas air bersih tersebut di mana ada beberapa pipa air bersih yang terlihat memancarkan air untuk pengairan lahan pertanian.



Setelah beberapa jam kemudian Prabowo mulai terlihat bakal meninggalkan lokasi. Ratusan warga yang dari pagi menunggu kehadiran Prabowo berebut untuk bersalaman berfoto serta berebut kaus yang dibagi-bagikan.

Menhan Prabowo Subiyanto mengungkapkan kunjungannya ke Gunungkidul kali ini untuk meninjau proyek pengairan di Gunung Kidul yang dilaksanakan oleh Universitas Pertahanan di Gunungkidul. Di mana di wilayah ini ada potensi air yang sangat besar di bawah tanah dan belum banyak dimanfaatkan warga.

"Hari ini sudah sekitar 700 hektar (terairi). Insya Allah nanti sampai 7.000 hektare," kata Menhan.



Di hadapan Prabowo, Letjen TNI Johny Mahrosa menjelaskan, Universitas Pertahanan mencoba mengangkat air dari sungai bawah tanah yang ada di Gua Buntet. Melalui peralatan yang mereka bangun, maka air di sungai bawah tanah di Goa Buntet biasa diangkat ke permukaan dengan ketinggian 98 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dengan menghabiskan pipa air sepanjang 79,5 km maka air dari dalam goa sudah dimanfaatkan para petani untuk mengairi sawah mereka. Dengan debit air 80 liter per detik maka dalam 8 jam mampu menghasilkan air dalam 30 tandon berukuran 5.500 liter.

Kini ratusan petani bisa memanfaatkan air dari fasilitas yang dibangun oleh Universitas Pertahanan tersebut. Untuk sementara memang baru sekitar 700 hektare lahan pertanian di Kelurahan Banyu Suco yang memanfaatkan air ini untuk pengairan. Ke depan ditargetkan mampu mencapai 7000 hektare.

"Di sini awalnya hanya setahun sekalin ditanami padi. Tapi sekarang, dengan bantuan ini maka mampu panen tiga kali dalam setahun,"terang dia.

Lurah Banyusoca, Daman Huri mengatakan biasanya di musim kemarau seperti sekarang ini para petani kesulitan untuk mendapatkan air guna menyirami lahan pertanian mereka. Sebenarnya di Banyusoca sendiri ada beberapa aliran air sungai bawah tanah namun yang baru dimanfaatkan hanya sedikit.

"Ya karena untuk mengangkat air sungai bawah tanah tersebut membutuhkan ilmu dan fasilitas yang tidak sederhana. Selama ini mata itu hanya terbuang ke sungai dan tidak dimanfaatkan. sekarang ini baru dimanfaatkan mungkin 0,01% ," kata dia

Selama ini para petani padi bercocok tanam sekali dalam setahun dengan menanam padi gogo yaitu jenis padi yang cocok di lahan pertanian tadah hujan. Dengan bantuan dari Universitas pertahanan tersebut diharapkan nanti para petani bisa meningkatkan pameran mereka dari sekali menjadi 3 kali dalam setahun.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2306 seconds (0.1#10.140)