Keris Kiai Culik Mandaraka, Pusaka Mataram Islam Bertuah Munculkan Banjir Bandang

Rabu, 29 Mei 2024 - 07:27 WIB
loading...
Keris Kiai Culik Mandaraka, Pusaka Mataram Islam Bertuah Munculkan Banjir Bandang
Kerajaan Mataram memiliki beberapa benda pusaka yang konon termashyur kesaktiannya salah satunya Keris Kia Culik Mandaraka. Foto/Ilustrasi
A A A
Kerajaan Mataram memiliki beberapa benda pusaka yang konon termashyur kesaktiannya. Salah satu peristiwa menandakan kesaktian benda - benda pusaka Mataram yakni saat terjadi pemberontakan Pati yang dipimpin Adipati Pragola.

Pemberontakan dikisahkan terjadi beberapa tahun sebelum Panembahan Senopati wafat. Sang Adipati Pati meminta hak pengurusan tanah pedesaan di sebelah utara Pulau Jawa. Tak cukup sampai disitu, Pragola juga meminta 100 mata tombak dengan batangnya ke Raja Mataram.

Tetapi permintaan itu sudah tentu ditolak oleh Senopati, sang raja hanya memberikan mata tombaknya sejumlah 100 buah saja, tanpa batangnya. Bagi Senopati permintaan Adipati Pragola, menyerahkan barang tombak berarti adalah menyerukan perang.



Dikutip dari Awal Kebangkitan Mataram: Masa Pemerintahan Senapati dari H. J. De Graaf, hal ini yang membuat Senopati akhirnya tak menyerahkan batang tombak itu. Ini tentu memicu kemarahan Adipati Pragola.

Sang adipati pun mempersiapkan pasukan melintasi perbatasan, dan menaklukkan semua penduduk desa di sebelah utara Pegunungan Kendeng.Nyaris seluruh wilayah di utara Pegunungan Kendeng angkat tangan tak berani, kecuali Demak.

Saat itu Demak yang menjadi wilayah kekuasaan Mataram mempersenjatai diri di dalam lingkungan bentengnya.Selanjutnya, Pati pun menghimpun pasukan dan menuju Mataram, untuk melakukan penyerangan.

Perlu beberapa waktu bagi Adipati Pragola, untuk menghimpun banyak prajurit yang disiapkan menyerang Mataram. Ia pun mengirimkan informasi ke Panembahan Senopati sebagai peringatan akan adanya penyerbuan ke wilayah yang dipimpin saudara sepupunya itu.



Pangeran mahkota Mataram bergerak menuju Prambanan, tentara Pati menuju Kemalon, setelah beristirahat melanjutkan perjalanan. Sang raja Mataram, Panembahan Senopati pun turun langsung ke gelanggang perang, ia naik kuda dan sempat beristirahat di Prambanan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)
pixels