Berseberangan dengan Trump, Intelijen AS Sebut Virus Corona Bukan Buatan Manusia

Jum'at, 01 Mei 2020 - 14:08 WIB
loading...
Berseberangan dengan...
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) mengambil sikap dan pendapat berseberangan dengan Presiden Donald Trump.

Mereka tidak percaya jika virus Corona baru, COVID-19, buatan manusia atau rekayasa genetis di China. Sikap dan pernyataan ini kontroversial ketika Presiden Donald Trump berupaya menyalahkan Beijing atas pandemi global itu.

"Komunitas intelijen sependapat dengan konsensus ilmiah yang luas bahwa virus Covid-19 bukanlah buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis," menurut sebuah pernyataan dari kantor DNI seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (1/5/2020).

"Komunitas intelijen negara akan terus memeriksa dengan teliti informasi dan intelijen yang muncul untuk menentukan apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau apakah itu adalah hasil dari kecelakaan di sebuah laboratorium di Wuhan," sambung pernyataan itu merujuk pada kota di China tempat virus itu pertama kali dilaporkan.

Sementara, Presiden Donald Trump telah memerintahkan penyelidikan tentang bagaimana virus itu muncul sebagai teori konspirasi beredar menunjukkan bahwa virus itu mungkin telah dibuat atau lolos dari laboratorium di Wuhan.

Beberapa teori ini dipromosikan oleh para pendukung utama Trump. Pernyataan itu pun menyatakan jika penyelidikan tengah berlangsung.

"Seperti yang kita lakukan dalam semua krisis, para ahli komunitas merespons dengan melonjaknya sumber daya dan menghasilkan intelijen kritis tentang masalah-masalah penting bagi keamanan nasional AS," menurut pernyataan itu.

Sementara penilaian oleh badan intelijen AS menolak gagasan bahwa virus itu sengaja dibuat atau rekayasa genetik dari virus yang ada di China. Tudingan ini pun telah ditolak oleh China.

Meski begitu, China turut memanaskan suasana dengan menyalahkan AS pada bulan Maret lalu. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyebarkan spekulasi di media sosial bahwa personel militer AS-lah yang menyebarkan virus mematikan tersebut di Wuhan.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2487 seconds (0.1#10.140)