Pemerintah dan KPU Ajak Tokoh Adat Dayak Tangkal Hoaks

Sabtu, 16 Februari 2019 - 19:18 WIB
Pemerintah dan KPU Ajak Tokoh Adat Dayak Tangkal Hoaks
Pemerintah dan KPU Ajak Tokoh Adat Dayak Tangkal Hoaks
A A A
SINGKAWANG - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kota Singkawang melakukan sosialisasi pemilu kepada masyarakat adat suku Dayak di Kalimantan Barat. Sosialisasi ini merupakan upaya kampanye pemilih cerdas yang dilakukan rutin oleh Pemerintah bekerja sama dengan KPU.

Direktur Informasi dan Komunikasi Polhukam Kemenkominfo Bambang Gunawan mengatakan, kendati sosialisasi merupakan program yang sudah berjalan sejak tahun lalu, namun baru kali ini pihaknya melibatkan para tetua dan tokoh adat setempat dalam Forum Sosialisasi Pemilu 2019 “Menjadi Pemilih Cerdas”.

“Kali ini kita lakukan pendekatan dengan melibatkan tokoh adat. Dengan pendekatan melalui para tetua atau kepala suku, masyarakat memahami akan arti pentingnya memilih dalam Pemilu serta sekaligus dapat terdorong untuk berpartisipasi aktif secara cerdas dalam memilih di pemilu mendatang,” ujar Gunawan di Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (16/2/2019).

Selain itu, lanjut Gunawan, pihaknya juga dalam kegiatan ini terus mengkampanyekan penangkalan berita hoaks dalam Pemilu. Kampanye antihoaks merupakan bagian dari upaya menjadikan pemilih cerdas dalam memilih sehingga bisa menyalurkan suara tanpa intervensi dari pihak manapun.
Dia juga menyampaikan kepada masyarakat adat suku Dayak bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangkal berita hoaks agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi yang benar, terutama terkait pemilu 2019. “Terkait berita hoaks jelang pemilu, Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai upaya seperti menerima aduan konten untuk diblokir dan terutama melakukan berbagai forum-forum literasi seperti ini agar masyarakat lebih aware terhadap informasi hoax agar menjadi pengguna handphone yang cerdas dalam menerima informasi,” tuturnya.

Senada dengan Gunawan, Kasubdit Informasi Dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kemenkominfo, Dikdik Sadaka di forum yang sama mengatakan, pendekatan kesukuan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pada pemilu mendatang. Pihaknya telah memetakan suku-suku tertentu, melalui para tokoh dan tetua mereka untuk terlibat dalam aktif dalam kampanye peningkatan partisipasi pemilih serta menjadi masyarakat yang cerdas dalam menyalurkan hak pilih.

“Jika masyarakat adat sudah memahami pentingnya arti Pemilu, maka akan mendorong partisipasi aktif secara cerdas dalam memilih di pemilu mendatang,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Adat Suku Dayak, Aloysius Kilim turut mengampanyekan agar masyarakat adat memastikan diri mereka terdaftar sebagai pemilih dan hadir di TPS pada 17 April 2019 mendatang.“Kenali baik calon (caleg dan capres), pastikan kita semua masyarakat adat hadir di TPS dan memilih sesuai hati nurani,” seru Aloysius.

Terkait upaya penangkalan berita hoaks, Aloysius beranggapan masyarakat suku Dayak telah memahami betapa bahayanya berita hoaks yang bisa memicu gesekan dan memecah belah masyarakat terutama berita-berita bohong yang menyangkut agama dan kesukuan.

Sementara itu, Ketua KPU Singkawang Riko, mengatakan, selaku penyelenggara pemilu mengimbau agar masyarakat Dayak untuk memastikan di mana lokasi mereka untuk memilih pada hari-H pemilihan, sembari menegaskan bahwa Kota Singkawang telah siap menyongsong pemilu serentak pada 17 April 2019.

“Kami mengimbau agar masyarakat adat untuk memastikan ke KPU Singkawang jika ingin pindah lokasi pemilihan, untuk memastikan diri bisa memilih pada 17 April nanti. Kalau tidak memilih, maka kita akan mendapatkan wakil rakyat yang tidak kompeten,” ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4265 seconds (0.1#10.140)