Gubernur Khofifah Dorong Diversifikasi Pangan di Jatim
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa berupaya melakukan diversifikasi pangan.
Salah satunya dengan mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk ditanami tanaman pangan pengganti beras.
“Saya sudah minta diidentifikasi lahan tersebut dan kita akan menanam bareng seluruh lahan-lahan pemprov yang ada,” ujarnya dalam acara Gerakan Diversifikasi Pangan bersama Menteri Pertanian yang dilakukan secara virtual di Gedung Negara Gtahadi, Rabu (19/8/2020).
Orang nomor satu di Jatim itu mengaku sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kasdam V Brawijaya karena mereka juga akan melakukan penanaman secara intensif berkaitan dengan ketahanan pangan.
Sementara itu menurut Khofifah, masalah diversifakasi pangan ini sebenarnya sudah ada sejak era Presiden Sieharto dulu. “Ini merupakan program lama yang kini kita diingatkan lagi,” terangnya.
Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyatakan, saat ini banyak masyarakat yang mulai mengurangi konsumsi beras dan menkonversi dari nasi ke misalnya vegetarian.
Artinya, kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat mulai muncul. Banyak dari mereka yang mengurangi karbohidrat berbasis beras. (Baca juga: Grab Ajak Jutaan UMKM Jawa Timur Terus Usaha)
“Industri pangan berkontribusi besar terhadap ekonomi Jatim. Sektor makanan dan minuman (mamin) PDRB-nya sebesar 33%,” tandasnya. (Baca juga: PJT I Terima Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan)
Lebih jauh, Khofifah berharap agar pelaku usaha sektor mikro, kecil dan menengah bisa menggunakan bahan baku lokal petani dalam produksi mereka. Seperti Ganyong, Tales, Jelarot, Garut dan lain sebagainya.
“Lebih dari itu bahan baku tersebut lebih baik jika dalam bentuk tepung dan siap oakai menjadi olahan pangan non beras,” pungkas Khofifah.
Salah satunya dengan mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk ditanami tanaman pangan pengganti beras.
“Saya sudah minta diidentifikasi lahan tersebut dan kita akan menanam bareng seluruh lahan-lahan pemprov yang ada,” ujarnya dalam acara Gerakan Diversifikasi Pangan bersama Menteri Pertanian yang dilakukan secara virtual di Gedung Negara Gtahadi, Rabu (19/8/2020).
Orang nomor satu di Jatim itu mengaku sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kasdam V Brawijaya karena mereka juga akan melakukan penanaman secara intensif berkaitan dengan ketahanan pangan.
Sementara itu menurut Khofifah, masalah diversifakasi pangan ini sebenarnya sudah ada sejak era Presiden Sieharto dulu. “Ini merupakan program lama yang kini kita diingatkan lagi,” terangnya.
Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyatakan, saat ini banyak masyarakat yang mulai mengurangi konsumsi beras dan menkonversi dari nasi ke misalnya vegetarian.
Artinya, kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat mulai muncul. Banyak dari mereka yang mengurangi karbohidrat berbasis beras. (Baca juga: Grab Ajak Jutaan UMKM Jawa Timur Terus Usaha)
“Industri pangan berkontribusi besar terhadap ekonomi Jatim. Sektor makanan dan minuman (mamin) PDRB-nya sebesar 33%,” tandasnya. (Baca juga: PJT I Terima Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan)
Lebih jauh, Khofifah berharap agar pelaku usaha sektor mikro, kecil dan menengah bisa menggunakan bahan baku lokal petani dalam produksi mereka. Seperti Ganyong, Tales, Jelarot, Garut dan lain sebagainya.
“Lebih dari itu bahan baku tersebut lebih baik jika dalam bentuk tepung dan siap oakai menjadi olahan pangan non beras,” pungkas Khofifah.
(boy)