Banjir Merauke Rendam Ratusan Hektare Sawah dan Pemukiman Warga, Petani Gagal Panen

MERAUKE - Hujan deras yang mengguyur Merauke selama sepekan terakhir mengakibatkan banjir di 4 kampung di Distrik Kurik. Banjir terparah terjadi di Kampung Telaga Sari dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Akibatnya, ratusan hektare sawah di kampung tersebut terendam selama 5 hari, sehingga dipastikan musim tanam tahun ini para petani tidak mengalami gagal panen. Banjir juga merendam ratusan rumah warga, memaksa mereka mengungsi ke kampung terdekat.

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, turun langsung untuk melihat kondisi warga yang terdampak banjir. Ia mengunjungi tempat pengungsian, memberikan motivasi dan semangat kepada korban banjir, serta memberikan bantuan sembako.

"Saya prihatin dengan kondisi warga yang terdampak banjir ini. Saya harap bantuan ini dapat meringankan beban mereka," kata Apolo.



TNI dan Polri juga turut membantu dalam operasi pertolongan dan evakuasi warga. Banjir di Merauke ini merupakan contoh bagaimana fenomena cuaca ekstrem akibat perubahan iklim dapat membawa dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat.

"Diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana alam," pungkasnya.