Gunung Karangetang Semburkan Lava Panas, Sejumlah Warga Dievakuasi
A
A
A
SITARO - Gunung api Karangetang, di Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara kembali erupsi, Sabtu 2 Februari 2019. Di Kampung Batubulan, Kecamatan Siau Barat Utara terjadi guguran batu lava panas dari gunung berapi Karangetang yang melewati jalur kali Marebuhe dan Kali Batuare.
Menurut Kepala PGA Karangetang Yudia P Tatipang, jarak guguran lava panas dengan pemukiman warga sekitar 300 meter dan jarak guguran lava panas dengan ruas jalan antara lind I Kampung Batubulan dan Lind II Kampung Batubulan sekitar 200 meter. "Kami sudah koordinasi tadi dengan TNI/Polri dan BPBD dan yang lainnya. Jadi untuk jalur darat kami tutup sementara," ujarnya.
Informasi dari pihak BPBD, untuk sementara jumlah masyarakat yang dievakuasi dari kampung Batubulan ke Kampung Kawahang 6 KK atau sebanyak 22 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 8 orang, perempuan 10 orang, dan anak-anak 4 orang.
Pihak BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro masih mendata kembali karena para warga yang dievakuasi menempati rumah-rumah saudaranya yang di Kampung Kawahang. Semua warga tersebut dievakuasi dikarenakan tempat tinggal mereka dekat dengan Kali Marebuhe dan Kali Batuare.
Menurutnya, hingga saat ini tindakan Dari BPBD dan Aparat TNI Polri Kabupaten Kepulauan Sitaro yaitu mengimbau masyarakat yang masih sementara bekerja di dekat kali Marebuhe dan kali Batuare agar berhenti melakukan aktifitas pekerjaan. Kemudian mengevakuasi masyarakat yang dekat dengan kali Marebuhe dan kali Batuare untuk pindah ketempat yang lebih aman.
Menutup akses jalan antara Lind I dan Lind II Kampung Batubulan Kecamatan Siau Barat Utara yang di lewati batu lava panas di kali. “Mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat malam hari apabila terjadi guguran lahar atau awan panas," ujarnya.
Sementara itu, menurut Didi Wahyudi P Bina, pemantau Gunung Karangetang mencatat, saat ini bau belerang tercium sampai ke pos PGA. Visual dari kamp batubulan, teramati ujung guguran/leleran ke arah kali Malebuhe lk 2500 m dari puncak kWh 2.
Dikatakan, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 km dari kawah 2 ( utara ) dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya sejauh 3 km.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gununung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai," pungkasnya.
Menurut Kepala PGA Karangetang Yudia P Tatipang, jarak guguran lava panas dengan pemukiman warga sekitar 300 meter dan jarak guguran lava panas dengan ruas jalan antara lind I Kampung Batubulan dan Lind II Kampung Batubulan sekitar 200 meter. "Kami sudah koordinasi tadi dengan TNI/Polri dan BPBD dan yang lainnya. Jadi untuk jalur darat kami tutup sementara," ujarnya.
Informasi dari pihak BPBD, untuk sementara jumlah masyarakat yang dievakuasi dari kampung Batubulan ke Kampung Kawahang 6 KK atau sebanyak 22 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 8 orang, perempuan 10 orang, dan anak-anak 4 orang.
Pihak BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro masih mendata kembali karena para warga yang dievakuasi menempati rumah-rumah saudaranya yang di Kampung Kawahang. Semua warga tersebut dievakuasi dikarenakan tempat tinggal mereka dekat dengan Kali Marebuhe dan Kali Batuare.
Menurutnya, hingga saat ini tindakan Dari BPBD dan Aparat TNI Polri Kabupaten Kepulauan Sitaro yaitu mengimbau masyarakat yang masih sementara bekerja di dekat kali Marebuhe dan kali Batuare agar berhenti melakukan aktifitas pekerjaan. Kemudian mengevakuasi masyarakat yang dekat dengan kali Marebuhe dan kali Batuare untuk pindah ketempat yang lebih aman.
Menutup akses jalan antara Lind I dan Lind II Kampung Batubulan Kecamatan Siau Barat Utara yang di lewati batu lava panas di kali. “Mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat malam hari apabila terjadi guguran lahar atau awan panas," ujarnya.
Sementara itu, menurut Didi Wahyudi P Bina, pemantau Gunung Karangetang mencatat, saat ini bau belerang tercium sampai ke pos PGA. Visual dari kamp batubulan, teramati ujung guguran/leleran ke arah kali Malebuhe lk 2500 m dari puncak kWh 2.
Dikatakan, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 km dari kawah 2 ( utara ) dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya sejauh 3 km.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gununung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai," pungkasnya.
(nag)