Bencana di NTT Renggut 3 Korban Jiwa

Kamis, 03 Januari 2019 - 09:21 WIB
Bencana di NTT Renggut 3 Korban Jiwa
Bencana di NTT Renggut 3 Korban Jiwa
A A A
KUPANG - Hujan disertai angin kencang meskipun sporadis terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di penghujung 2018 hingga di awal 2019 telah merenggut tiga korban jiwa. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Tini Thadeus, mengatakan tiga orang yang telah menjadi korban bencana itu tewas terseret banjir yang terjadi pada 30 Desember 2018 silam.

"Jenazah ketiga warga yang semuanya perempuan itu sudah ditemukan dan sudah dikebumikan keluarganya," katanya di Kupang, Kamis (3/1/2018).

Para korban terseret banjir itu adalah satu keluarga masing-masing Yuliana Nubatonis dan dua orang anaknya yaitu Maria Nubatonis dan Maria Lufi.

Ketiga korban warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ini terseret banjir di Kali Noebenu di Desa Sini Kesi Kecamatan Amanuban Selatan saat melintasi kali tersebut pada jelang senja pukul 16.30 Wita, Minggu 30 Desember 2018 silam.

"Meskipun terseret dan meninggal namun warga desa setempat berhasil mengevakuasi tiga korban itu dan memakamkannya secara layak," kata Tini Thadeus.

Bencana lainnya juga terjadi di di beberapa titik wilayah provinsi berbasis kepulauan itu. Antara lain di Kabupaten Lembata akibat banjir dan hujan badai telah menutup sebagian akses jalan warga di Pulau bagian Selatan Flores Timur itu.

Meskipun demikian bencana di Lembata tak menimbulkan korban jiwa. Dari Pulau Rote lanjut Tini terjadi gempa bumi. Gempa bumi berkekuatan 5,2 Skala Richter itu terjadi pada Selasa 1 Januari 2019 sekitar pukul 23.25.35 WIB.

Gempa yang melanda pulau terluar gugusan Nusa Tenggara Timur itu tak berpotensi tsunami dan juga tak menimbulkan korban jiwa.

Gempa bumi juga terjadi di Sumba Barat Daya (SBD) berkekuatan 4,0 SR. Gempa itu terjadi pada Rabu 2 Januari 2019 dan tak menimbulkan korban jiwa.

Tini mengatakan perubahan cuaca masih saja terus terjadi di awal 2019 ini. Karena itu warga diminta untuk terus mewaspadai kondisi alam ini.

"Kalau yang tinggal di sekitaran kali atau sungai dan di sekitaran dataran tinggi untuk mengantisipasi kemungkinan bencana longsor dan banjir," katanya.

Masyarakat juga diminta untuk segera melakukan pengaduan atau laporan ke pemerintah setempat jika mengalami dampak bencana. "Biar penanganan bisa segera dilakukan," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6267 seconds (0.1#10.140)