Unik, Begini Cara Pengungsi Rohingya Ikut Rayakan Kemerdekaan RI
loading...
A
A
A
LHOKSEUMAWE - Pengungsi Rohingnya di Lhokseumawe, Aceh mengikuti berbagai perlombaan yang digelar dalam merayakan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI di Desa Mee, Kemukiman Kandang, Muara Dua. Uniknya meski bukan merayakan hari kemedekaan negara dan tanah airnya sendiri, anak-anak hingga orang dewasa warga Rohingya merasakan kebanggan, serta larut dalam kegembiraan, Senin (17/8/2020).
Dengan menggunakan pita mengikat di bagian kepala dan bendera merah putih terikat di bagian kepala, mereka mengikuti lomba tarik sarung. Mereka bersemangat mengikuti lomba taanpa menghiraukan panasnya terik sinar matahari. (Baca juga: Terdampar di Aceh, 98 Muslim Rohingya Bakal Ditampung di Pasar Induk Lhokseumawe)
Koodinator Posko Lapangan Aksi Cepat Tanggap Rohingya, Rozy menjelaskan, pengungsi Rohingya bersama tim relawan memperingati HUT Ke-75 Kemerdekaan RI dengan sejumlah perlombaan yang bersifat menghibur. (Baca juga: ACT Dampingi dan Siapkan Pangan Pengungsi Rohingya di Aceh)
"Posko Pengungsiaan Rohingya Sementara menggelar perlombaan selama dua hari, di antaranya tarik sarung, estafet sarung, baca surat pendek, lari goni, tarik tambang, makan kerupuk, tarik tambang, bola takraw, makan kue di jidat, dan hula hop estafet," ujarnya.
Dia menjelaskan, 98 warga Rohingya hingga kini masih menepati penampungan di Desa Mee, Lhokseumawe, Aceh. Sedangkan satu orang pengungsi melarikan diri.
Dengan menggunakan pita mengikat di bagian kepala dan bendera merah putih terikat di bagian kepala, mereka mengikuti lomba tarik sarung. Mereka bersemangat mengikuti lomba taanpa menghiraukan panasnya terik sinar matahari. (Baca juga: Terdampar di Aceh, 98 Muslim Rohingya Bakal Ditampung di Pasar Induk Lhokseumawe)
Koodinator Posko Lapangan Aksi Cepat Tanggap Rohingya, Rozy menjelaskan, pengungsi Rohingya bersama tim relawan memperingati HUT Ke-75 Kemerdekaan RI dengan sejumlah perlombaan yang bersifat menghibur. (Baca juga: ACT Dampingi dan Siapkan Pangan Pengungsi Rohingya di Aceh)
"Posko Pengungsiaan Rohingya Sementara menggelar perlombaan selama dua hari, di antaranya tarik sarung, estafet sarung, baca surat pendek, lari goni, tarik tambang, makan kerupuk, tarik tambang, bola takraw, makan kue di jidat, dan hula hop estafet," ujarnya.
Dia menjelaskan, 98 warga Rohingya hingga kini masih menepati penampungan di Desa Mee, Lhokseumawe, Aceh. Sedangkan satu orang pengungsi melarikan diri.
(shf)