Terlilit Utang dan Perlu Biaya Nikah, Kakak Beradik di Malang Merampok dan Bunuh Tetangga

Rabu, 03 April 2024 - 15:10 WIB
loading...
Terlilit Utang dan Perlu Biaya Nikah, Kakak Beradik di Malang Merampok dan Bunuh Tetangga
Tersangka M Wakhid Hasyim Afandi (29) dan adiknya M Iqbal Faisal Amir (28), pelaku perampokan yang menewaskan lansia di Malang. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Terlilit utang dan perlu biaya untuk melangsungkan pernikahan membuat dua kakak beradik di Malang, Jawa Timur kompak merampok dan membunuh tetangganya.

Dua pelaku atas nama M Wakhid Hasyim Afandi (29) dan adiknya M Iqbal Faisal Amir (28) keduanya warga Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang merampok rumah Esther Sri Purwaningsih, tetangga beda RW.



Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih menyatakan, usai kedua pelaku berhasil melumpuhkan korban dan kabur dari pintu samping. Mereka membawa kabur handphone dan dompet korban, berisikan uang tunai Rp700 ribu, serta sejumlah ATM.

"Motif dari berdasarkan pedalaman sementara yang sudah dilakukan oleh penyidik, adalah tersangka ini butuh uang, untuk biaya pernikahan sekaligus, untuk membayar tanggungan utang yang mereka miliki," ucap Imam Mustolih di Mapolres Malang, pada Rabu (3/4/2024).

Imam menambahkan, bila keduanya sudah memetakan lokasi kejadian, sehingga tahu jika di rumah korban dan sekitarnya itu sepi saat aktivitas salat tarawih.

"Para tersangka ini melakukan pencurian dengan kekerasan melihat pada situasi yang sepi," kata Wakapolres Malang.



Di sisi lain Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menjelaskan, jika utang sebesar Rp5 juta yang dimiliki oleh Wakhid Hasyim, sementara adiknya Iqbal Faisal berencana hendak menikah dalam beberapa bulan ke depan, sehingga keduanya terhimpit kebutuhan uang.

"Hasil pemeriksaan yang bersangkutan memang perlu untuk pernikahannya, dan juga yang bersangkutan memiliki utang, tidak banyak sebesar Rp5 juta saja, untuk kebutuhan sehari-hari, yang mau menikah adiknya," ujar Gandha Syah Hidayat, mendampingi Wakapolres Malang.

Gandha menerangkan, hasil Rp700 ribu dari merampok Esther tetangganya itu sudah digunakan keduanya untuk kebutuhan sehari-hari, dan seluruh uangnya sudah habis.

"Uang (hasil pencurian) sudah habis dipakai kebutuhan sehari-hari. (Yang kebutuhan menikah) Menurut pengakuan hanya untuk berjaga-jaga saja, (menikah untuk) beberapa bulan ke depan, sudah dalam berapa bulan ke depan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa dugaan perampokan menggemparkan warga Malang, pada Jumat malam (22/3/2024) saat salat tarawih sekitar pukul 19.30 WIB.

Pada peristiwa ini satu korban atas nama Sri Agus Iswanto, dinyatakan meninggal dunia tertusuk pisau, sedangkan satu korban lainnya yaitu Esther Sri Purwaningsih (69) mengalami luka lebam di wajahnya.

Peristiwa ini terungkap saat korban perempuan yang masih hidup atas nama Ester Sri Purwaningsih, yang juga bekerja sebagai suster gereja, berteriak minta tolong dan didengar oleh tetangga depan rumahnya.

Tetangga lalu mendatangi rumah bernama istri Ketua RT dan beberapa warga lainnya. Saat itulah kedua korban ditemukan sudah tergeletak.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3595 seconds (0.1#10.140)