Kisah Brahmana India Masuk Islam usai Kalah Adu Kesaktian dengan Sunan Bonang

Rabu, 03 April 2024 - 06:11 WIB
loading...
Kisah Brahmana India Masuk Islam usai Kalah Adu Kesaktian dengan Sunan Bonang
Ilustrasi Brahmana India beradu kesaktian dengan Sunan Bonang. Foto/Istimewa/Historymaps
A A A
Sunan Bonang memiliki kesaktian dan karamah yang luar biasa bahkan hingga dikenal di luar negeri. Hal ini membuat seorang brahmana atau pemuka agama Hindu asal India, menantang sang waliyullah penyebar agama Islam di Pulau Jawa itu adu kesaktian.

Sang pemuka agama itu bahkan dibuat penasaran dengan strategi penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Pasalnya penyebaran Islam di Pulau Jawa berhasil menggerus agama Hindu-Budha yang bertahan hingga 15 abad.

Tentu hal ini membuat para pemuka agama Hindu dari India tak rela bila islam menggeser dominasi Hindu di Jawa, termasuk brahmana asal India ini.



Dikutip dari buku "Sunan Bonang Wali Keramat : Karomah, Kesaktian, dan Ajaran - Ajaran Hidup Sang Waliullah" karya Asti Musman, brahmana ini berlayar dari India ke Pulau Jawa hingga tiba di Tuban, untuk menemui Sunan Bonang.

Guna mempersiapkan pertemuannya dengan Sunan Bonang, brahmana ini membawa buku - buku tentang agama dan ilmu pengetahuan. Sang brahmana ini hendak mengajak Sunan Bonang berdebat. Nahas belum sampai ke Tuban kapalnya tenggelam karena hantaman ombak.

Beruntung sang brahmana ini sendiri selamat meski terdampar di suatu pantai dalam keadaan pingsan. Begitu siuman, dari kejauhan tampak olehnya orang berjubah putih sedang berjalan menuju ia tergeletak.

Sang brahmana tidak berkedip memperhatikan orang yang bertongkat itu. Tapi sang brahmana ini tak mengetahui bahwa orang yang ditemuinya ini adalah Sunan Bonang.Saat itu ditanya sang brahmana ini menjawab hendak bertemu dengan Sunan Bonang.



Ia menyampaikan maksud hendak berdebat dengan Sunan Bonang, tapi sayang buku - buku yang dibawanya hendak dijadikan materi justru hilang ditelan ombak.Mendengar keterangan sang brahmana, Sunan Bonang pun langsung mencabut tongkat yang tertancap di tanah.

Seketika itu juga tiba-tiba dari lubang tempat menancapnya tongkat itu keluar air dan memancarkan sangat deras. Lebih terkejut lagi brahmana itu bahwa buku - bukunya yang sempat hilang ditelan lautan muncul dan terbawa air.

Tapi anehnya buku - buku itu masih utuh dan tidak rusak, bahkan buku itu konon tampak tidak basah oleh air laut. Orang yang berjubah putih itu lalu mengatakan ke sang brahmana, "Bukankah ini buku - buku yang engkau maksudkan itu?"

Konon lubang itulah yang hingga kini masih dimanfaatkan penduduk sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari - harinya. Lubang itu memancarkan air tawar ini disebut Sungai Brumbung, sumber air tawar ini sendiri letaknya berada di sebelah barat Pelabuhan Tuban disebut Boom.

Melihat kejadian itu sang brahmana baru sadar pria berjubah putih yang ada di hadapannya adalah Sunan Bonang, yang ia cari. Saat itu juga sang brahmana uang awalnya hendak berdebat dan menantang Sunan Bonang mengakui kehebatan Sunan Bonang.

Seketika itu pula ia berjongkok di hadapan Sunan Bonang meminta maaf atas kelancangannya. Tak cuma itu saja, sang brahmana itu langsung meminta secara langsung agar ia diterima menjadi murid Sunan Bonang.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1723 seconds (0.1#10.140)