Miris! Luapan Banjir Bengawan Solo di Tuban Bikin Nenek Sutini Sulit Dimakamkan

TUBAN - Banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Tuban, Jawa Timur merendam beberapa wilayah dengan ketinggian air lebih dari 1 meter. Selain merendam permukiman, banjir Tuban menelan beberapa korban jiwa.

Salah satu korban adalah Sutini, seorang nenek warga Desa Kanorejo, yang meninggal dunia dalam suasana banjir.Jenazah Sutini terpaksa dievakuasi dengan menggunakan perahu karet Tim SAR karena desanya terendam banjir selama tiga hari terakhir.

Desa Kanorejo terisolir sepenuhnya akibat banjir, dengan air setinggi 70 centimeter yang merendam jalan utama desa. Akibatnya, akses ke desa tersebut lumpuh total, memaksa keluarga korban untuk mengambil keputusan sulit terkait pemakaman.



Dalam kondisi sulit tersebut, jenazah nenek Sutini tidak dapat dimakamkan di makam umum desa setempat karena terendam banjir. Keluarga duka terpaksa mengambil keputusan untuk memakamkan nenek Sutini di desa lain yang tidak terkena dampak banjir.

Proses pemakaman tidak dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan ambulans, melainkan harus dilakukan dengan menaikkan perahu karet Tim SAR.

Perjalanan dari rumah duka menuju pemakaman di desa lain memakan waktu lebih dari dua jam di atas air banjir.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Sudarmaji mengatakan, pihaknya menerjunkan petugas membantu evakuasi jenazah yang berada di Desa Kanorejo. “Korban sudah dimakamkan,” kata Sudarmaji,

Akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo, aktivitas warga sangat terganggu. Pemakaman di makam umum desa tidak dapat dilakukan, membuat keluarga duka semakin kesulitan meski sudah mendapat bantuan dari Tim SAR dalam proses pemakaman.