Puluhan Warga DIY Suspect Antraks, 1 Meninggal Dunia

Senin, 11 Maret 2024 - 20:24 WIB
loading...
Puluhan Warga DIY Suspect Antraks, 1 Meninggal Dunia
Dinas Kesehatan DIY mengungkapkan munculnya kembali serangan penyakit antraks. Bahkan seorang warga Sleman meninggal dunia dan 43 orang suspect antraks. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan munculnya kembali serangan penyakit antraks. Bahkan kini sudah ada seorang warga Sleman yang meninggal dunia dan 43 orang dari dua kabupaten suspect antraks.

"Ada 43 orang yang suspek antrak awal bulan Maret ini. Dan seorang warga Sleman meninggal dunia tapi belum sempat diambil sampelnya," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningatutie ketika dikonfirmasi, Senin (11/3/2024) malam.



Pembajun menyebut data tersebut itu mereka dapatkan berdasarkan penelusuran endemik (PE) tanggal 8 hingga 9 Maret 2024 yang lalu.

Penelusuran dilakukan menyusul dugaan munculnya antraks di wilayah perbatasan Kapanewon Prambanan, Sleman dengan Gedangsari, Gunungkidul.



Menurut Pembajun, usai mendapatkan laporan jika ada warga Gunungkidul yang terpaksa dirawat di RSUD Prambanan dengan gejala antraks tanggal 8 Maret 2024 silam, pihaknya langsung melakukan PE awal. PE ini dilakukan untuk menelusuri penyebarannya.

"Ya kalau sudah diketahui peta penyebarannya seperti apa terus kita bisa menentukan kebijakan selanjutnya," ujarnya.



Dari hasil penelusuran endemis selama 2 hari tersebut didapatkan data jika ada 26 warga Sleman suspect antraks. Di mana ada satu warga suspect antraks yang meninggal dunia.

Namun demikian pihaknya belum sempat mengambil sampel untuk diuji laboratorium.

Sementara di Gunungkidul ada 17 warganya yang suspect antraks. Di mana satu di antaranya, yaitu berinisial S warga Dusun Kayoman Kalurahan Serut Kapanewon Gedangsari kini dirawat di RSUD Prambanan.

Sampai saat ini, S masih dirawat di RSUD Prambanan.

"Semua suspect kondisinya baik-baik saja sekarang. Tidak perlu khawatir, antraks itu tidak menular dari manusia ke manusia," katanya.

Pembajun menambahkan mencermati kondisi tersebut pihaknya melakukan langkah antisipasi. Meskipun tidak ada riwayat penularan antraks dari manusia ke manusia, pihaknya terus melakukan pemantauan kondisi kesehatan warga suspect antraks tersebut.

Sebelumnya diberitakan satu dari 3 ekor hewan ternak milik S warga Dusun Kayoman Kalurahan Serut Kapanewon Gedangsari Gunungkidul yang mati mendadak positif antraks. Hewan ternak yang mati tersebut adalah sapi jenis limousin.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, setelah tiga hewan ternak milik S warga yang dirawat di RSUD Prambanan karena suspect antrak mati mendadak, pihaknya lantas mengirim sampel darah dan tanah tiga hewan tersebut. Sampel satu ekor sapi dan dua kambing mereka kirim ke BBVet.

"Kami kirim ke BBVet untuk uji lab, penyebabnya apa," ujar dia, Senin (11/3/2024).

Dia menyebut hasil uji laboratorium terhadap sample darah hewan yang mati mendadak di Dusun Kayoman belum semuanya keluar. Baru hasil uji laboratorium sapi saja yang keluar dan dipastikan positif antraks.

Menindaklanjuti hasil uji laboratorium tersebut, Wibawanti mengatakan, pihaknya langsung melakukan isolasi terhadap hewan ternak lain. Pihaknya langsung isolasi di kandang masing-masing milik warga di Dusun Kayoman.

"Kami juga langsung memberikan antibiotik terhadap semua hewan ternak di Dusun Kayoman," paparnya.

Dia menyebut setidaknya 89 sapi dan 175 kambing, semua sudah diberikan antibiotik. Pihaknya juga memberikan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) terkait pengendalian dan pemberantasan penyakit antraks terhadap 50 warga yang dekat dengan lokasi kejadian.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)